Tawuran Bawa Clurit, Polisi Tahan 4 Pelajar SMK  

Reporter

Selasa, 16 Desember 2014 17:27 WIB

TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menahan 4 pelajar SMK Bakti Jakarta yang diduga sebagai provokator tawuran di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur. "Tiga di antaranya membawa senjata tajam jenis parang dan clurit," kata Kepala Bagian Humas Kepolisian Jakarta Timur Komisaris Sri Bhayakari kepada Tempo di kantornya, Selasa, 16 Desember 2014.

Inisial tiga pelajar yang membawa senjata tajam ialah AMI, 16 tahun, SOS, 16 tahun, dan SHM, 17 tahun. Mereka kini mendekam di ruang tahanan Kepolisian Jatinegara, Jakarta Timur.

Tawuran, kata Sri, diduga karena pelajar berupaya mencari musuh seusai pulang sekolah. Mereka berkeliling hingga ke Terminal Kampung Melayu dan mampu memancing keributan dengan warga di sekitar terminal pada Rabu siang, 10 Desember 2014.

Tempo yang ada di lokasi kejadian kala itu menyaksikan mulanya pelajar berhamburan lari dari dalam terminal ke ruas jalan Jatinegara Barat sambil meneriaki polisi yang menangkap seorang pelajar. Tak berselang lama, warga juga berlarian mengejar pelajar yang mulai melempar batu. Warga yang terprovokasi membalas lemparan batu tersebut. Lantas, pelajar juga mengeluarkan clurit dan parang dari dalam tas mereka. Selain itu, petasan juga disulut oleh pelajar lalu diarahkan ke warga. (Baca: Warga Vs Pelajar Tawuran di Kampung Melayu)

Sri menjelaskan ketiga pelajar yang memiliki senjata tajam bisa dijerat dengan Pasal 2 Ayat 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata tajam. Ancaman hukuman hingga 10 tahun penjara. Tapi, kata Sri, polisi mempertimbangkan usia tersangka yang masih anak-anak sehingga diupayakan restorasi hukum. Nantinya, tersangka bisa dikembalikan pada orang tua untuk dibina. "Lagi pula, senjata tajam itu belum melukai orang," kata dia.

Sri melanjutkan, maraknya tawuran pelajar berbekal senjata tajam membuat polisi mengawasi jual-beli alat tersebut dengan ketat. Sebab, senjata tajam masih bisa dibeli secara serampangan oleh masyarakat. "Kami juga minta orang tua mengawasi aktivitas anak mereka," ujarnya.

RAYMUNDUS RIKANG

Berita Lainnya:
Heboh Teror di Australia, Sydney seperti Kota Mati
Habis Teror di Australia, Terbit Penyanderaan di Belgia
'Jokowi Lebih Pantas Pimpin PDIP Dibanding Mega'
Sandera: Empat Bom Ditanam di Sekitar Sydney

Berita terkait

Polisi Tangkap Pelajar SMK Terlibat Tawuran yang Tewaskan Siswa SMP

29 Mei 2022

Polisi Tangkap Pelajar SMK Terlibat Tawuran yang Tewaskan Siswa SMP

Polisi menangkap satu orang pelaku tawuran yang mengakibatkan seorang pelajar sekolah menengah pertama (SMP) berinisial F (17) tewas.

Baca Selengkapnya

Satu Tewas Dalam Tawuran Pelajar di Cileungsi

14 September 2018

Satu Tewas Dalam Tawuran Pelajar di Cileungsi

Polisi telah menangkap 18 siswa yang diduga terlibat dalam tawuran pelajar di Jalan Raya Cileungsi-Jonggol Desa Cileungsi Kidul.

Baca Selengkapnya

Tawuran Sadistis, KPAI: Sekolah Jangan Cuci Tangan

8 September 2018

Tawuran Sadistis, KPAI: Sekolah Jangan Cuci Tangan

KPAI meminta pihak sekolah jangan cuci tangan dengan mengeluarkan siswa pelaku tawuran dari sekolah.

Baca Selengkapnya

Tawuran Pelajar Direncanakan Lewat Medsos, Polisi Bakal Patroli Siber

6 September 2018

Tawuran Pelajar Direncanakan Lewat Medsos, Polisi Bakal Patroli Siber

Pada tawuran kelompok Sparatiz dengan Redlebbels didahului tantangan lewat Line dan Instagram.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan 10 Tersangka Tawuran Sadistis Remaja di Kebayoran Lama

6 September 2018

Polisi Tetapkan 10 Tersangka Tawuran Sadistis Remaja di Kebayoran Lama

Tawuran pelajar sadistis yang melibatkan dua geng remaja menyebabkan seorang pelajar SMA Muhammadyah tewas.

Baca Selengkapnya

10 Kamera CCTV Pengawas Tawuran di Pasar Rumput Belum Terpasang

5 September 2018

10 Kamera CCTV Pengawas Tawuran di Pasar Rumput Belum Terpasang

Hingga saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum memasang kamera pengawas atau CCTV di Pasar Rumput, meski marak tawuran di daerah itu.

Baca Selengkapnya

Pelaku Tawuran di Kebayoran Terlacak, Polisi Tangkap 29 Pelajar

4 September 2018

Pelaku Tawuran di Kebayoran Terlacak, Polisi Tangkap 29 Pelajar

Polisi bertindak tegas kepada pelajar-pelajar yang terlibat tawuran itu karena perilaku mereka cenderung sadistis.

Baca Selengkapnya

Pelaku Tawuran di Kebayoran Sadistis, Polisi: Dipengaruhi Miras

4 September 2018

Pelaku Tawuran di Kebayoran Sadistis, Polisi: Dipengaruhi Miras

Pelajar-pelajar yang ditangkap mengakui telah menenggak minuman keras sebelum mereka tawuran dengan kelompok lawan.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Ada Pergeseran Pola Tawuran Pelajar di Jakarta

4 September 2018

Polisi Sebut Ada Pergeseran Pola Tawuran Pelajar di Jakarta

Polisi melihat adanya pergeseran pola tawuran pelajar yang terjadi di DKI Jakarta. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Stefanus Tamuntuan mengatakan tawuran saat ini banyak terjadi pada malam dan dini hari, dari yang biasanya siang atau sore selepas pulang sekolah

Baca Selengkapnya

Tawuran Pelajar Sadistis Diawali Tantangan di Instagram

4 September 2018

Tawuran Pelajar Sadistis Diawali Tantangan di Instagram

Tawuran pelajar yang terjadi di depan Apartemen Belleza itu melibatkan lebih dari 50 remaja.

Baca Selengkapnya