Jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelpia, berbicara sebelum dimulainya ibadah memperingati kenaikan Isa Almasih di depan Istana Negara, Jakarta (28/5). Dalam ibadah kali ini jemaat kedua Gereja diiringi grup musik tiup dengan harapan pemerintah mendengar tuntutan mereka untuk beribadah tanpa diskriminasi. Tempo/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 100 orang jemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Filadelfia, Kabupaten Bekasi, menggelar misa Natal di depan Istana Negara, Kamis, 25 Desember 2014. "Ibadah dimulai sekitar pukul 13.30 WIB," kata juru bicara Filadelfia, Edwin Lubis, kepada Tempo. (Baca juga: Satpol PP Bogor Larang Ibadah Natal GKI Yasmin)
Jemaat HKBP Filadelfia terpaksa Natalan di emperan Istana lantaran tak memiliki tempat ibadah. Sejak 2012, jemaat gereja itu sengsara karena berhadapan dengan warga yang tidak menyetujui pembangunan gereja di Kampung Jalen, RT 01 RW 09, Desa Jejalen Jaya, Tambun Utara. Niat jemaat untuk membangun gereja juga tidak dikabulkan pemerintah setempat. "Kami akan sampaikan keluhan kepada Presiden Jokowi," ujar Edwin.
Menurut Edwin, Pemerintah Kabupaten Bekasi telah menodai kebebasan beragama di Indonesia. Apalagi, kata dia, izin mendirikan bangunan (IMB) yang selama ini dipersoalkan sudah selesai. "Kami harap semua pihak saling menghormati," ujarnya. (Baca: Pendeta HKBP Filadelfia Mengadu ke Komnas HAM)
Untuk tahun ini, jemaat sengaja tidak menggelar ibadah di sekitar gereja karena khawatir dengan ancaman warga. Menurut Edwin, ada rangkaian kegiatan Natal di Istana yakni ibadah, perjamuan kudus, dan pesan rohani yang akan dilakukan buat pemerintah. "Permintaan kami satu: buka gembok gereja," katanya.
Pendirian Gereja HKBP Filadelfia sempat terhambat pengurusan IMB. Meski Mahkamah Agung sudah memerintahkan pembukaan segel gereja, namun faktanya hingga kini tempat suci umat Kristiani itu masih digembok. (Baca: Gereja HKBP Filadelfia Dilempari Telur Busuk)
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
12 jam lalu
PSI Sambut Baik Partai Luar Koalisi Gabung di Pemerintahan Prabowo-Gibran
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyambut baik partai-partai non-Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang ingin bergabung pasca penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, sikap tersebut mencontoh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.