Dewan Sahkan Anggaran DKI Rp 73,08 Triliun

Reporter

Selasa, 27 Januari 2015 19:02 WIB

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta asyik mengobrol saat pengesahan RAPBD DKI menjadi APBD DKI di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (28/1). TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta -Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta akhirnya mengesahkan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2015 menjadi peraturan daerah. Wakil Ketua Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan, Dewan menyepakati APBD 2015 sebesar Rp 73,08 triliun. ”Peraturan ini resmi berlaku mulai 1 Januari 2015,” kata Taufik dalam rapat paripurna pengesahan di DPRD, Jakarta, Selasa, 27 Januari 2015.

Rapat ini molor dari semula yang diproyeksikan pada 23 Januari 2015. Dalam rapat itu, nilai yang disetujui mengalami beberapa penyesuaian. Pada kebijakan umum anggaran prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS), Pemerintah DKI menganggarkan Rp 76,9 triliun.

Dalam rapat pembahasan, Dewan dan Pemerintah DKI melakukan beberapa penyesuaian ihwal penyertaan modal pemerintah, proyeksi sisa lebih penggunaan anggaran, dan alokasi anggaran pendidikan. Taufik menjelaskan, rapat setuju menggelontorkan penyertaan modal kepada tiga badan usaha milik daerah sebesar Rp 5,6 triliun. Ketiganya adalah PT Mass Rapid Transit Jakarta mendapat kucuran Rp 4,6 triliun, PT Transjakarta Rp 500 miliar, dan PT Bank DKI Rp 500 miliar.

Penyertaan modal itu, kata Taufik, mengalami penyesuaian dari delapan badan usaha milik daerah yang diusulkan. Penyebabnya, ada perubahan nilai sisa lebih penggunaan dari proyeksi Rp 6 triliun menjadi Rp 8,9 triliun. Dewan memutuskan perubahan tersebut dialokasikan untuk penambahan alokasi anggaran pendidikan menjadi 27 persen dari 20 persen.

Menurut Taufik, penyesuaian anggaran pendidikan mengikuti Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015. Hal yang sama juga berlaku bagi anggaran kesehatan menjadi sembilan persen.

Selain penyesuaian, kata Taufik, Dewan menghapus beberapa proyek kegiatan yakni anggaran Rp 300 miliar bagi studi pembangunan Light Rapid Transit atau kereta rel cepat. Ia menganggap Pemerintah DKI terburu-buru mengajukan anggaran tersebut. Pemerintah juga dinilai tak menyertakan skema operasional dan penjelasan subsidi tarif. ”Tak ada penjelasan rinci,” kata dia. (Baca: Beri PT JM Tenggat, Ahok Tetap Bangun LRT).

Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, Pemerintah DKI menyepakati semua penyesuaian tersebut. Menurut dia, penghapusan anggaran proyek LRT akan diganti dengan mengerahkan perusahaan pengembang properti swasta. Dengan begitu, Pemerintah DKI tak perlu mengeluarkan anggaran untuk mewujudkan moda transortasi massal tersebut. ”Alasan Dewan benar, kami belum laporkan konsepnya seperti apa,” kata Ahok.

Dia menjelaskan, prioritas pembangunan di 2015 masih seputar penanganan banjir, pembangunan rumah susun sederhana sewa, dan pembenahan transportasi. Total anggaran bagi ketiga prioritas tersebut mencapai Rp 13,6 triliun.

Dari nilai tersebut, Ahok mengalokasikan Rp 6 triliun untuk Dinas Tata Air dan Dinas Bina Marga. Serta, anggaran Rp 1,303 triliun untuk Dinas Pertamanan dan Pemakaman. Proyek yang mereka tangani antara lain normalisasi sungai, perbaikan jalan, dan pembebasan lahan. ”Kami berikan nilai yang besar untuk kedua dinas tersebut,” kata Ahok. (Baca: 5 Kegiatan yang 'Dihajar' Ahok di RAPBD 2015).

LINDA HAIRANI

Terpopuler:
3 Aktor Kontroversial di Balik Kisruh KPK vs Polri
Diminta Jokowi Mundur, Budi Gunawan Menolak
Diminta Tegas Soal KPK, Jokowi Kutip Ronggowarsito
Anak Raja Abdullah Ini Ungkap Kekejaman Ayahnya


Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

1 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

4 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

5 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

8 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

10 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

12 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

23 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

28 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

39 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya