Suasana proyek pembangunan jembatan layang (flyover) di Terminal Bus Terpadu Sentra Timur Pulo Gebang, Jakarta Timur, 5 Januari 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, akhirnya beroperasi. Peresmian itu ditandai dengan uji coba akses masuk bus di pintu utara terminal. "Pelayanan penumpang dari Terminal Pulogebang sudah beroperasi sejak hari ini," kata Umbul Gunawan, Kepala Satuan Pelayanan Operasional Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, Senin, 2 Februari 2015. (Baca: Djarot Blusukan ke Terminal Senilai Rp 600 Miliar)
Beroperasinya terminal yang menghabiskan dana pembangunan mencapai Rp 600 miliar tersebut lantaran pemerintah telah merampungkan pembangunan jalan beton di pintu utara terminal. "Jalan itu sifatnya sementara sampai jalan layang yang terhubung tol lingkar luar selesai," ujar Umbul. (Baca: Dishub Usul Terminal Jakarta Diserahkan ke Swasta)
Jalan beton selebar 21 meter dan ketebalan 28 sentimeter itu, tutur Umbul, dibuat agar bus masuk ke Terminal Pulogebang. Sebab, selama ini, perusahaan otobus mengeluhkan semrawutnya akses masuk terminal. (Baca: Pembangunan Terminal Terpadu Merak Mangkrak)
Umbul juga menjelaskan bahwa timnya bergerak untuk mensosialisasikan pengangkutan penumpang tujuan luar kota berpusat di Terminal Pulogebang. Nantinya, kegiatan menaik-turunkan penumpang tak lagi di terminal dalam kota, seperti Terminal Rawamangun dan Terminal Pulogadung. (Baca: Lahan Akses Terminal Pulogebang Dibayar)
Kepala Keamanan Terminal Pulogebang Mudjiono yang memimpin pelaksanaan rekayasa akses masuk menuturkan pengemudi bus menyambut baik dibukanya pintu utara terminal. Mereka, ujar Mudjiono, tak ragu lagi menaikkan dan menurunkan penumpang di terminal ini. "Sudah ada bus Kramat Djati, Pahala Kencana, dan Rosalia Indah yang mencoba akses masuk di pintu ini," tuturnya. (Baca juga: Begini Tiga Konsep Terminal Modern ala Jokowi)