Effendi Gazali: Kredibilitas Ahok Menang Jauh  

Reporter

Senin, 16 Februari 2015 15:28 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak luput jadi objek meme banjir di Jakarta.

TEMPO.CO, Jakarta - Hubungan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dengan Dewan Perwakilan Daerah Jakarta sering memanas. Namun pakar komunikasi politik dari Universitas Indonesia, Effendi Gazali, menilai ada satu elemen terpenting dalam komunikasi politik modern yang sudah dipegang Ahok, yaitu kredibilitas. "Dalam hal ini, kredibilitas Ahok menang jauh," kata Ahok saat dihubungi Tempo, Senin, 16 Februari 2015.

Effendi menjelaskan, kredibilitas ini terlihat saat Ahok mampu bertindak cepat dan benar dalam setiap perkara. Sebab, Ahok mempunyai data dan informasi terkait. "Namun cara komunikasinya yang lemah," ujar Effendi.

Effendi berpendapat, Ahok kerap menabrak prosedur, seperti tidak berkonsultasi dengan DPRD dalam hal tertentu. Padahal, Ahok seharusnya ingat bahwa anggota DPRD punya hak interpelasi dan hak angket yang bisa diajukan untuk menggugat kepemimpinan Ahok.

Agar konflik Ahok versus DPRD tak meruncing, Effendi melanjutkan, tak boleh ada pihak yang merasa di atas angin karena hal tersebut sering menjadi pemicu konflik internal. "Yang jadi persoalan adalah sikap dan gaya komunikasi Ahok memang cepat, tapi kadang tak sesuai dengan prosedur," katanya.

Effendi menyarankan Ahok lebih sering berkoordinasi dengan DPRD sebagai prosedur ketatanegaraan dalam level provinsi. Menurut dia, sebaiknya Ahok mendatangi langsung DPRD untuk beradu argumen. Sebab, jika tak ada komunikasi, konflik tak akan kunjung selesai.

Rencana pengajuan hak interpelasi dan hak angket ini bermula saat Kementerian Dalam Negeri mengembalikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Jakarta pada 7 Februari lalu. Kementerian menilai APBN 2015 yang disampaikan pemerintah DKI itu tidak lengkap dan salah format karena menggunakan e-budgeting. Dua hari berselang, DPRD menyerahkan APBD yang bentuknya dianggap sesuai dengan ketentuan—dicetak di atas kertas, ditandatangani pimpinan Dewan pada setiap lembarnya, dan diklaim sesuai dengan hasil rapat paripurna tentang APBD yang disahkan pada 27 Januari lalu.

Selain mengirim APBN dalam format yang salah, Ahok dituding Taufik telah melanggar hukum karena mengirimkan rincian APBD yang tak pernah dibahas pemerintah bersama Dewan ke Kementerian. “Dia harus menjelaskan penyebab dikembalikannya APBD itu dan alasan mengirimkan versinya sendiri,” kata Taufik. Jika jawaban Ahok tak memuaskan, dia memprediksi masalah ini bisa berujung pemakzulan.




YOLANDA RYAN ARMINDYA

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

1 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

2 hari lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

4 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

5 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

5 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

8 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

8 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

10 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

13 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya