Seorang warga menaiki bus Kopaja di jalur Transjakarta, Jakarta, 13 Januari 2015. Selain tidak disiplin karena tidak naik pada tempatnya (halte), juga dapat membahayakan keselamatan karena dapat terserempet kendaraan lain. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
TEMPO.CO,Jakarta - PT Transportasi Jakarta akan mengintegrasikan layanan Transjakarta dengan Kopaja dan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB). Dengan adanya kebijakan ini, masyarakat hanya perlu membayar sekali untuk menumpang angkutan-angkutan tersebut dalam sekali perjalanan.
Direktur Utama PT Transjakarta A.N.S. Kosasih mengatakan telah berbicara dengan manajemen Kopaja dan APTB. "Kami sepakat mulai berintegrasi April nanti," kata Kosasih di halte Transjakarta di Manggarai, Sabtu, 21 Februari 2015.
Menurut Kosasih, Kopaja sudah menyiapkan 120 bus yang akan terintegrasi dengan Transjakarta. "Rata-rata berada di koridor 6 dan 9," kata Kosasih. Bus-bus Kopaja ini tak akan keluar dari jalur Transjakarta seperti yang sekarang umum terjadi. "Mereka tidak boleh ke luar jalur."
Kosasih mengatakan Kopaja juga akan menerapkan standar pelayanan minimal sesuai dengan yang dimiliki Transjakarta. "Pelayanan busnya harus standar demi keamanan dan kenyamanan penumpang," katanya. Selain itu, petugas Kopaja harus berseragam. "Mereka akan diberi pelatihan agar sesuai dengan standar Transjakarta," katanya.
Bus APTB pun demikian. "Kami akan bertemu lagi pekan depan untuk membahas teknisnya. Misalnya soal pembayaran rupiah per kilometer dan standar pelayanan yang diperlukan, kata Kosasih.
Dengan sistem ini, menurut Kosasih, akan lebih banyak penumpang yang terangkut Transjakarta. "Ini bisa membantu sekali karena kami masih kekurangan bus," katanya. Sedikitnya ada 300 bus dari Kopaja dan APTB yang dapat melayani penumpang Transjakarta.
Ke depan, Transjakarta berencana mengintegrasikan semua moda transportasi di Jakarta. Lewat integrasi itu, penumpang dapat menggunakan satu kartu untuk menaiki berbagai moda transportasi, seperti Transjakarta dan bus kota.