Kenaikan BBM Tidak Pengaruhi Harga Bahan Pokok

Reporter

Editor

Kamis, 31 Juli 2003 12:18 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Memasuki hari kedua, kenaikan harga BBM periode April 2002, harga beberapa komoditas kebutuhan pokok di beberapa pasar terpantau, stabil. Tidak tampak fluktuasi harga yang signifikan. Kalaupun ada, hanyalah gerakan harga yang masih berada pada kisaran normal. Setidaknya, kesimpulan ini diperoleh dari harga borongan sayur mayur, bumbu dapur dan buah-buahan di Pasar Induk Kramat Jati, Selasa (2/4) siang. Kesimpulan ini dibenarkan oleh petugas PD. Pasar Kramat Jati, Muchtar, saat ditemui di kantornya. “Seandainya naik, biasanya baru akan terasa satu minggu ke depan. Kecuali jika ada gejolak seperti kerusuhan,” ujar Muchtar, petugas PD. Pasar Induk Kramat Jati saat ditemui di kantornya. Bahkan, lanjut Muchtar, ada beberapa komoditas yang harganya turun. Ini mungkin terjadi, sebab harga komiditi juga sangat ditentukan oleh jumlah barang di tingkat petani. Dari 25 komoditas di kelompok sayur mayur, 10 komoditas tidak mengalami perubahan harga. Harga 14 komoditas naik antara Rp 100 hingga Rp1000 dan satu komoditas mengalami penurunan harga. Sedangkan untuk kelompok buah-buahan, dari 14 komoditas yang tercatat, sembilan komoditas harganya tetap, tiga komoditas naik harganya dan dua komoditas lainnya turun. Perkiraan Muchtar sedikit banyak dibenarkan Sukmana, salah seorang pedagang grosir di Pasar Induk Kramat Jati. Ditemui di tengah kesibukannya mengurus kiriman bawang merah dari Bojonegoro, Jawa Timur, ia mengatakan, sampai hari ini kenaikan harga BBM belum ada pengaruhnya terhadap harga komoditas pokok. Malahan berdasarkan pengalamannya sejak tahun 1960 berdagang sayur-mayur, Sukmana yakin harga kebutuhan bahan pokok tidak secara langsung dipengaruhi harga BBM. “Kayaknya (kenaikan harga bahan pokok) tidak mengikuti (kenaikan BBM),” jelasnya. Ia mengakui hari ini ada sedikit kenaikan di beberapa komoditas, misalnya bawang merah mutu sedang, yang beberapa hari lalu harganya masih Rp 4.500, naik Rp 500 menjadi Rp 5.000. “Tapi itu lebih disebabkan karena barang yang lagi kosong,” ujarnya. Kemudian, tambah Sukmana, ada pula beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga, seperti dialami komiditi cabe rawit merah, yang turun rata-rata Rp 500 menjadi Rp 4.000. Hal ini disebabkan jumlah komiditi ini di tingkat petani dan agen cukup banyak. Komentar yang lebih tegas datang dari Lim, pedagang grosir komoditas bumbu dapur. Termasuk dalam kelompok ini adalah merica, ketumbar, bawang putih, bawang merah dan lada. “Kalau berdagang hasil bumi seperti ini, tidak ada pengaruhnya terhadap kenaikan BBM,” ujarnya. Ia bahkan mengaku baru tahu dari Tempo News Room tentang kenaikan harga BBM periode April. Apalagi, sebagian besar barang-barang di toko merupakan barang impor dari Cina, Rumania, dan Maroko. Sedangkan dari dalam negeri ia mengambil dari Makassar, Medan, Palembang, Bangka, Sulawesi dan Kalimantan. “Semua barang saya diambil dari agen,” katanya. Karenanya ia mengaku tidak mengetahui apakah terjadi perubahan harga di tingkat petani, “Yang jelas harga dari agen tidak naik,” tandasnya. Berikut ini harga borongan bahan pokok berupa sayur mayur, buah-buahan dan bumbu dapur yang tercatat di Pasar Induk Kramat Jati hari ini. Harga ini merupakan harga rata-rata komoditas mutu sedang per kilogram (kecuali disebut lain) yang diambil dari tiga pedagang grosir. Di dalam kurung pertama adalah harga pada 1 April, sedangkan kurung kedua adalah harga pada 2 April. Sayur mayur yang harganya tetap antara lain adalah kol bulat (Rp 2.800), sawi (Rp 1.200), terong (Rp900), cabe merah keriting (Rp 4.500), cabe rawit hijau (Rp 4.500), bawang merah (Rp 5000), jagung (Rp 600), kelapa per biji (Rp 1000), singkong (Rp 500) dan ubi jalar (Rp 800). Sayur mayur yang harganya naik kembang kol menjadi Rp 4.700, buncis (Rp3000), wortel (Rp 2.000), tomat (Rp 2800), labu siam (Rp 400 per biji), timun (Rp 1.500), cabe merah besar (Rp 4.000 per kilogram), bawang putih (Rp 6.500), daun bawang (Rp 4.000), seledri (Rp 4.500), nangka muda (Rp 1.000), ceisim (Rp 1.500), jengkol (Rp 6.000), kentang (Rp 1.900). Sedangkan sayur mayur yang harganya turun cabe rawit merah, dari Rp 4.500 menjadi Rp 4.000. Buah-buahan yang harganya tetap diantaranya adalah apel lokal (Rp 4.500), pepaya (Rp 700), nenas (Rp 1.100), semangka tanpa biji (Rp 2.200), semangka biji (Rp 1.200), melon (Rp 2.700), salak bali (Rp 38.000 per peti), duku (Rp 25.000 per peti), kedondong (Rp 1.400). Buah-buahan yang harganya naik Alpukat (Rp 3.500), jeruk siam (Rp 5.500), markisa (Rp 3.000). Buah-buahan yang harganya turun adalah pisang ambon (Rp 5.500 per koli) dan manggis (Rp 3.500). (Ucok Ritonga)

Berita terkait

Warga Tangsel Tepis Pembubaran Mahasiswa UNPAM karena Ibadah Doa Rosario

3 menit lalu

Warga Tangsel Tepis Pembubaran Mahasiswa UNPAM karena Ibadah Doa Rosario

Warga Tangsel mengklaim pembubaran terhadap mahasiswa Universitas Pamulang (UNPAM) tidak terkait dengan ibadah doa rosario yang sedang berlangsung

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Sikap Oposisi Ganjar Bisa Mewakili PDIP

4 menit lalu

Pakar Sebut Sikap Oposisi Ganjar Bisa Mewakili PDIP

PDIP dinilai lebih realistis jika mengambil sikap oposisi di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Pimpin Forkopimda, Gubernur Sulut Olly Lihat Langsung Dampak Erupsi Gunung Ruang

8 menit lalu

Pimpin Forkopimda, Gubernur Sulut Olly Lihat Langsung Dampak Erupsi Gunung Ruang

Pemerintah Daerah sudah menyiapkan lahan, nanti (rumah) 301 KK itu akan dibangun oleh PUPR.

Baca Selengkapnya

10 Hal yang Perlu Dipersiapkan dalam Hadapi UTBK SNBT Gelombang 2

11 menit lalu

10 Hal yang Perlu Dipersiapkan dalam Hadapi UTBK SNBT Gelombang 2

Beberapa hal yang perlu dipersiapkan calon mahasiswa baru yang akan menghadapi UTBK SNBT di antaranya adalah peserta telah mendaftar akun SNPMB Siswa dan peserta adalah SMA/SMA/MA kelas 12 pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Kritik Uang Pangkal, Mahasiswa Universitas Riau Dipolisikan Rektor Atas Tuduhan Pencemaran Nama Baik

11 menit lalu

Kritik Uang Pangkal, Mahasiswa Universitas Riau Dipolisikan Rektor Atas Tuduhan Pencemaran Nama Baik

Seorang mahasiswa Universitas Riau dilaporkan oleh rektornya sendiri. Khariq dilaporkan kasus pencemaran nama baik di UU ITE.

Baca Selengkapnya

Indonesia vs Guinea, Shin Tae-yong Fokus Jaga Kondisi Pemain Agar Tetap Bugar

12 menit lalu

Indonesia vs Guinea, Shin Tae-yong Fokus Jaga Kondisi Pemain Agar Tetap Bugar

Pelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong mengatakan para pemain mulai alami kelelahan psikologis menjelang laga Indonesia vs Guinea.

Baca Selengkapnya

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

13 menit lalu

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

Arab Saudi menekan Israel agar tak menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Debut Stray Kids di Met Gala 2024 dalam Balutan Busana Tommy Hilfiger

15 menit lalu

Debut Stray Kids di Met Gala 2024 dalam Balutan Busana Tommy Hilfiger

Stray Kids grup K-pop pertama yang tampil lengkap di Met Gala

Baca Selengkapnya

NasDem dan PAN Berebut Kursi Keenam di Sengketa Pileg, Saldi Isra: Dari Pilpres Sudah Berbeda

23 menit lalu

NasDem dan PAN Berebut Kursi Keenam di Sengketa Pileg, Saldi Isra: Dari Pilpres Sudah Berbeda

PAN dan NasDem bersengketa soal kursi keenam di sidang PHPU pileg. Saldi menilai peselisihan itu unik karena mereka tak memperebutkan kursi terakhir.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

23 menit lalu

Terkini: Pesan Jokowi ke Bos Apple dan Microsoft hingga Kisruh Penutupan Pabrik Sepatu Bata

Berita terkini ekonomi dan bisnis pada Selasa siang, 7 Mei 2024, dimulai dari pesan Presiden Jokowi saat bertemu dengan bos Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya