Waspada Modus Penipuan dan Pemerasan Berkedok Petugas PLN
Editor
Rini Kustiani
Rabu, 11 Maret 2015 06:10 WIB
TEMPO.CO, Bogor - Mahpud Jaya Sasmita, 80 tahun, pensiunan peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menjadi korban kawanan penjahat berkedok petugas PT Perusahaan Listrik Negara.
Para penjahat ini beraksi dengan dalih hendak memperbaiki instalasi listrik di rumah Mahpud di Kompleks LIPI, Kelurahan Pakuan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Senin siang, 9 Maret 2015.
Mereka menggasak uang tunai Rp 1,5 juta dan sempat menculik dan memaksa Mahpud menarik uang tunai di bank sebesar Rp 20 juta.
Menurut menantu Mahpud, Made, 46 tahun, ada lima lelaki yang mengaku sebagai petugas PLN datang ke rumah mertuanya. Mereka berdalih akan memperbaiki instalasi listrik yang terbakar. "Waktu itu di dalam rumah ada dua orang (Mahpud dan istrinya, Maisun, 75 tahun)," kata Made.
Mereka kemudian memeriksa instalasi listrik. "Tiba-tiba mereka meminta uang untuk memperbaiki dan mengganti semua kabel yang sudah terbakar sebesar Rp 20 juta," ujar Made. Kemudian Mahpud memberi mereka uang Rp 1,5 juta. "Lalu mereka pergi."
Selang sehari, yakni Selasa siang, 10 Maret 2015, kawanan penjahat itu kembali dan meminta uang Rp 20 juta. "Mertua saya tidak menyimpan uang sebesar itu di rumah, tapi mereka tetap memaksa," katanya.
Kelima penjahat itu lntas membawa paksa Mahpud ke Bank Mandiri untuk mengambil uang Rp 20 juta. Setibanya di bank, Mahpud baru sadar tak membawa buku tabungan dan fotokopi KTP, sehingga tidak dapat mencairkan uang.
"Karena tidak bisa mencairkan uang, korban dibawa masuk kembali ke mobil dan diturunkan di depan Ekalos Plaza," kata Made. Mahpud kemudian pulang ke rumah dengan menggunakan becak.
Sesampainya di rumah, Mahpud baru menceritakan peristiwa yang dialaminya itu kepada anak-anaknya. Setelah itu, dia baru melapor ke polisi.
Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Bogor Selatan Ajun Komisaris Puji Astono mengatakan, setelah mendapat laporan itu, pihaknya segera mendatangi lokasi kejadian. "Tidak ada kekerasan yang dialami korban, dan kasusnya masih diselidiki," katanya.
M. SIDIK PERMANA