Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Gubernur DKI Jakarta. TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Simpatisan pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Teman Ahok, mengatakan tindakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta melapor ke Bareskrim dan memeriksa konsultan e-budgeting adalah upaya pembalikan arah untuk menuduh Ahok.
“Silakan buktikan,” ujar salah satu koordinator Teman Ahok, Yoan, ketika dihubungi, Kamis, 12 Maret 2015. Yoan justru mengapresiasi tindakan para anggota DPRD dan tim angket tersebut.
Menurutnya, menyerahkan semua urusan kisruh APBD ke jalur hukum sudah benar. Hal ini, kata Yoan, jauh lebih baik daripada saling menuduh dan teriak-teriak tak jelas.
Sebagai simpatisan Ahok, Yoan hanya bisa berkontribusi memberikan rentetan cuitan, kultwit, yang dianggapnya benar, ihwal Ahok. “Kami bertujuan memberitahu netizen agar tak termakan isu yang tak benar,” ujar Yoan.
Yoan juga mengomentari serangan-serangan terhadap Ahok seperti berita miring ihwal keterlibatan adik dan istri Ahok dalam revitalisasi Kota Tua, serta Ahok Center. Menurutnya, hal itu terlihat dari banyak akun-akun Twitter 'gaib' yang justru mengatakan bahwa Ahok lah yang bersalah dan korup dalam APBD.
Akun @TemanAhok, ujar Yoan, selalu berupaya membela dan mengedukasi netizen agar tak termakan isu yang tak benar. “Ini bukan masalah politik, ini uang rakyat, karena itu kami akan memberikan penjelasan sepengetahuan kami,” kata dia.
Pada 9 Maret 2015, @TemanAhok melakukan kultwit yang membantah isu-isu tersebut. Beberapa contoh kultwit tersebut adalah “Ahok Center ga ada urusannya langsung dlm posisi Ahok sbg gubernur. Ini hanya kumpulan teman2 (swasta) yg mau bantu Ahok.” “Kalau Ahok terlibat korupsi, mungkinkah dia mengadukan ini ke KPK? lembaga yg akan sorot ampe akar2nya? #AhokKorupsi.”