DPRD Balik Tuding Ahok yang Ulur Waktu Pembahasan APBD  

Reporter

Minggu, 22 Maret 2015 07:37 WIB

Ketua DPRD DKI, Prasetyo Edi Marsudi (tiga kiri), bersama para wakil ketua DPRD, menerima surat persetujuan dari anggota fraksi dalam rapat paripurna hak angket di DPRD DKI Jakata, 26 Februari 2015. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta menuding balik Pemerintah DKI-lah yang tak mau menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja 2015. Anggota DPRD, Prabowo Sunirman, beralasan tim anggaran pemerintah daerah tak kunjung memberikan revisi anggaran yang mereka masukkan ke dalam sistem e-budgeting.

"Mereka mengulur-ulur waktu," katanya saat dihubungi, Sabtu, 21 Maret 2015.

Prabowo menjelaskan, awalnya DPRD mengagendakan rapat dengan anak buah Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk membahas anggaran itu pada Jumat, 20 Maret 2015, pukul 10.00. Tapi hingga menjelang salat Jumat, tim tak kunjung datang. Akhirnya, pimpinan DPRD menunda rapat hingga pukul 14.30.

Menurut dia, tim baru datang sekitar 15.30. Itu pun mereka tak membawa draf anggaran yang telah direvisi. "Bagaimana kami akan membahas kalau bahannya tak ada," ujarnya.

Rapat, kata Prabowo, lagi-lagi ditunda. Pimpinan DPRD menunda hingga pukul 19.00, namun tim anak buah Ahok datang terlambat. Mereka baru tiba ke ruangan sekitar pukul 20.40.

DPRD, kata dia, berpikir mereka tak akan selesai membahas keseluruhan rancangan tersebut. Soalnya, rancangan yang akan dibahas cukup tebal, lebih dari 6.000 halaman. Padahal, Kementerian Dalam Negeri memberikan batas waktu hingga pukul 00.00

Akhirnya, kata dia, DPRD memutuskan untuk menghentikan rapat. Mereka juga menghubungi Ahok untuk menggunakan pagu anggaran APBD 2014.

Dihubungi secara terpisah, Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Maman Firmansyah mengatakan anggota DPRD sampai lelah menunggui tim. "Saat pukul 20.40 itu sebagian anggota sudah pulang," katanya.

Lantaran meyakini mereka tak akan selesai membahas rancangan anggaran terbaru yang dimasukkan ke dalam e-budgeting, DPRD pun memilih untuk menutup rapat. Soalnya, kata dia, DPRD merasa tak mengetahui anggaran yang dimasukkan ke dalam sistem e-budgeting. "Usulan kami kan tak dimasukkan, kami takut mempertanggungjawabkan ke publik," katanya.

Sebelumnya,Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menuduh tiga pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta, yakni Muhammad Taufik, Abraham Lunggana alias Haji Lulung, dan Ferrial Sofyan, berkongsi untuk menggagalkan terbitnya Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2015.

Ahok mengatakan gelagat ketiga pimpinan bakal menolak peraturan itu tercermin dari permintaan mereka yang tak konsisten pada Jumat lalu. Pertama, mereka meminta hasil evaluasi Kementerian Dalam Negeri Terhadap APBD 2015 yang telah diinput ke dalam e-budgeting dalam bentuk soft copy. Setelah diberikan soft copy, Ahok melanjutkan, permintaan mereka berubah: ingin dalam bentuk hard copy.

NUR ALFIYAH

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

2 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

2 hari lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

5 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

6 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

6 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

8 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

9 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

10 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

37 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya