Ditantang Ahok Panggil Dirinya, Tim Angket: Emang Enggak Perlu

Reporter

Selasa, 24 Maret 2015 15:12 WIB

Mendagri Tjahjo Kumolo (kiri), bersama Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), usai pertemuan tertutup dengan Wapres Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, 23 Maret 2015. Dalam pertemuan tersebut, Wapres juga mengimbau agar Gubernur dan DPRD DKI melakukan perdamaian agar tak ada konflik antar lembaga. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota panitia angket Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Prabowo Soenirman menanggapi pernyataan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang meminta dirinya segera dipanggil tim angket. Selain itu, Ahok menyebut tim angket sebagai pengecut.

"Apanya yang pengecut. Kami tidak lari. Angket terus jalan," kata Prabowo di gedung DPRD, Selasa, 24 Maret 2015.

Ia menduga pernyataan tersebut sengaja dilontarkan supaya Ahok dipanggil oleh panitia angket. Menurut Prabowo, Ahok tak perlu dipanggil karena tidak memiliki kapasitas menjelaskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2015. "Emang tidak perlu. Yang jelas kami enggak pengecut."

Adapun proses angket, ujarnya, terus berjalan. Setelah memanggil Tim Anggaran Pendapatan Daerah, panitia angket berencana mengundang seluruh pakar, termasuk di bidang hukum, administrasi, tata negara, dan lainnya. "Mulai besok sampai Jumat kami panggil," ucap dia.

Pendapat ahli diperlukan untuk memperjelas duduk perkara mana ranah pidana dan politik. Jika dalam proses penyelidikan APBD ini Ahok terbukti melanggar pidana, kata Prabowo, maka Ahok bakal dilaporkan ke kepolisian.

Di lain pihak, Ahok menginginkan panitia angket memanggil dia dan duduk dalam satu forum. Namun Ahok menyebut DPRD tak berani memanggil dia. "Dia mungkin enggak berani manggil saya mau langsung vonis. Dia penginnya langsung paripurna dan nyatakan saya salah, ya kan lucu," ucap Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur itu menilai perseteruannya dengan DPRD akan terus memanas sampai tahun berikutnya. Apalagi DPRD disokong oleh organisasi masyarakat Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ).

Hari ini GMJ menggelar demo di depan DPRD mendukung panitia angket. "Saya kira ini sebuah pertunjukan dan proses politik yang menarik. Lihat saja hari ini mereka sudah kirim lagi GMJ untuk demo. Pengecut saja," kata Ahok.

DPRD menggulirkan angket karena menilai APBD 2015 yang diserahkan ke Kementerian Dalam Negeri dianggap berbeda dengan hasil pembahasan dengan Dewan. Sementara Ahok menganggap rancangan anggaran tersebut sudah melalui pembahasan dengan Dewan. Anggaran yang diserahkan adalah yang menggunakan sistem e-budgeting, sedangkan anggaran versi Dewan dianggap muncul tiba-tiba dan diduga terdapat proyek dana siluman.

ERWAN HERMAWAN

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

1 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

2 hari lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

5 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

5 hari lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

6 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

8 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

8 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

10 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

37 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya