Dana Siluman DKI Dilaporkan ke KPK, Negara Rugi Rp 277 M

Reporter

Kamis, 26 Maret 2015 18:19 WIB

ICW rilis hasil investigasi, di kantor Indonesia Corruption Watch, Jakarta, 9 Maret 2015. ICW ungkapkan hasil penelusuran dana siluman Pemprov DKI Jakarta yang tercantum dalam APBD 2014 terkait program pengadaan Uninterruptible Power Supply (UPS) yang bermasalah dan dilaporkan oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Pegiat antikorupsi Indonesia Corruption Watch melaporkan dugaan korupsi anggaran pendidikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Anggota Badan Pekerja ICW, Firdaus Ilyas, mengatakan pihaknya melaporkan dugaan korupsi pengadaan uninterruptible power supply, printer, serta buku di lingkup Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

"Nilai kerugian negara mencapai Rp 277 miliar," ujar Firdaus di gedung KPK, Jakarta, Kamis, 26 Maret 2015. Firdaus bersama dua rekannya membawa dua kardus besar berisi sejumlah dokumen. Berkas yang dia bawa tersebut merupakan dokumen kontrak, proses lelang, dan penunjukan harga.

Tak hanya dugaan korupsi anggaran, ICW juga melaporkan dugaan penilapan duit negara dalam paket kegiatan Suku Dinas Pendidikan Dasar di DKI Jakarta. Firdaus menuturkan potensi penyimpangannya mencapai Rp 1,2 triliun. Potensi kerugian itu melibatkan Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI yang membidangi pendidikan. "Memang ini bagian dari pengumpulan data dan investigasi yang kami laporkan. Ini hanya bagian kecil saja," ucap Firdaus.

Menurut dia, dugaan korupsi ini tidak hanya menjerat eksekutif, tapi juga kongkalikong dengan anggota DPRD serta vendor atau pihak swasta. "Peta dugaan korupsinya jadi lebih komprehensif," tutur Firdaus.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok juga sudah menyambangi kantor KPK pada Jumat, 27 Februari 2015. Dia membawa sejumlah dokumen terkait dengan indikasi penyelewengan penggunaan APBD Jakarta sejak 2012 hingga 2014, yang jumlahnya mencapai puluhan triliun rupiah.

Untuk kasus dugaan korupsi yang dilaporkan Ahok, KPK masih mengumpulkan bahan dan keterangan. Tim penelaah kasus dugaan korupsi APBD DKI itu sudah meminta data tambahan ke timnya Ahok.

Bila datanya kuat, komisi antirasuah bisa menaikkan kasusnya ke tahap penyelidikan. Selain itu, tim juga mengkaji apakah dugaan korupsi itu merupakan kewenangan KPK. Berdasarkan undang-undang, KPK mempunyai kewenangan mengusut dugaan korupsi yang dilakukan penyelenggara negara, nilai kerugian negara di atas Rp 1 miliar, atau kasusnya meresahkan masyarakat.

LINDA TRIANITA

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 jam lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

4 jam lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

3 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

4 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

6 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

9 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Selidiki Pertemuan Alexander Marwata dan Eks Kepala Bea Cukai Yogya, ICW: Keliru

10 hari lalu

Polda Metro Jaya Selidiki Pertemuan Alexander Marwata dan Eks Kepala Bea Cukai Yogya, ICW: Keliru

Peneliti ICW Diky Anandya mengatakan, pertemuan Alexander Marwata dan Eko Darmanto dilakukan dalam rangka aduan masyarakat pada Maret 2023.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

20 hari lalu

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

Sebanyak 240 narapidana korupsi di Lapas Sukamiskin mendapat remisi Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

24 hari lalu

Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menilai remisi terhadap para koruptor lebih mudah setelah pencabutan PP 99 Tahun 2012 oleh Mahkamah Agung.

Baca Selengkapnya

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

25 hari lalu

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?

Baca Selengkapnya