Kerabat Keluarga Tewas di Rawa Bening Tolak Visum  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Sabtu, 18 April 2015 12:39 WIB

123rf.com

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Ajun Komisari Besar Kristianingsih, mengatakan, kerabat keluarga pedagang batu akik yang tewas di Pasar Rawa Bening menolak korban divisum. "Enggak mau divisum," ucapnya saat dihubungi, Sabtu, 18 April 2015.

Dia menuturkan visum akan dilakukan jika kerabat korban menandatangani surat pernyataan permintaan visum. Dalam kasus Rawa Bening, ujar dia, rumah sakit sudah menawarkan surat tapi ditolak.

Kerabat korban, tutur Kristianingsih, tak menjelaskan alasan penolakannya. Dia mafhum, karena itu hak mereka untuk tidak memberi tahu alasan penolakannya.

Karena tidak jadi divisum, kerabat korban langsung membawa keluarga itu ke Bengkulu. "Setelah magrib, langsung dibawa pulang," katanya.

Sebelumnya, sebuah keluarga pedagang batu akik ditemukan meninggal di dalam mobil Gran Max bernomor polisi BD-1821-AH di Pasar Rawa Bening, Jakarta Timur. Mereka adalah Buyung, 49 tahun; Risty, 45 tahun; dan Chandra, 10 tahun. Korban diduga tewas akibat keracunan karbon monoksida. Sebab, di dalam mobil korban ditemukan bekas pembakaran obat anti-nyamuk.

Mereka ditemukan tewas di dalam mobil pada Jumat pagi, 17 April 2015, sekitar pukul 05.30 di Jakarta Gems Center, Rawa Bening. Kepala Kepolisian Jatinegara Komisaris Dasril menuturkan keluarga itu terdiri atas bapak, ibu, dan seorang putra.

Andri, 39 tahun, pedagang bahan batu akik, menuturkan keluarga tersebut berdagang batu akik seperti dirinya. "Bedanya, dia pakai mobil penumpang, bukan bak terbuka," katanya kepada Tempo di Rawa Bening.

Lapak Andri bersebelahan dengan lapak keluarga yang tewas ini. Menurut dia, keluarga ini dari Bengkulu. "Makanya bahan batu akik yang dia jual ialah solar Bengkulu," ujarnya. Mereka biasa menggunakan mobil penumpang, yakni Daihatsu Luxio, untuk tidur saat malam hari. Pendingin udaranya pun dinyalakan sepanjang malam. "Mobil tak jalan tapi AC menyala bisa bikin freon bocor," tuturnya.

Kondisi udara itu makin mematikan, kata Andri, karena keluarga ini menyalakan obat nyamuk. "Maklum, di daerah sini banyak nyamuk karena dekat dengan selokan," katanya.

Kini jenazah mereka berada di Rumah Sakit Polri Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Ada garis polisi kuning yang dipasang di sekitar lokasi kejadian, tepatnya di Jalan Jatinegara Timur yang biasa dipakai pedagang batu akik berjualan di luar Pasar Rawa Bening.

ERWAN HERMAWAN| RAYMUNDUS RIKANG

Berita terkait

Tangmo Nida Diduga Tewas karena Kecelakaan, Polisi Thailand Periksa Rekannya

7 Maret 2022

Tangmo Nida Diduga Tewas karena Kecelakaan, Polisi Thailand Periksa Rekannya

Pemeriksaan terhadap lima rekan Tangmo Nida telah dilakukan oleh pihak kepolisian Thailand, termasuk manajer.

Baca Selengkapnya

Sedang Swafoto di Gedung Kosong, Pemuda di Sunter Tewas karena Terjatuh

24 Januari 2022

Sedang Swafoto di Gedung Kosong, Pemuda di Sunter Tewas karena Terjatuh

Seorang pemuda ditemukan tewas di gedung kosong yang ada di daerah Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Baca Selengkapnya

BPBD DKI Catat 5 Orang Meninggal Akibat Banjir Jakarta

21 Februari 2021

BPBD DKI Catat 5 Orang Meninggal Akibat Banjir Jakarta

JAKARTA- Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta mengatakan pihaknya mencatat ada 5 korban jiwa dari peristiwa banjir yang menggenangi Jakarta pada Sabtu, 20 Februari 2021. Korban, kata dia terdiri dari lansia dan anak-anak. "Korban merupakan lansia 67 tahun berjenis kelamin laki-laki yang terkunci di dalam rumah, di Jatipadang, Jakarta Selatan. Selain itu 4 anak-anak, terdiri dari 3 anak laki- laki di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat yang hanyut terseret arus banjir saat sedang bermain, dan 1 anak perempuan usia 7 tahun yang tenggelam di Jakarta Barat," kata dia dalam keterangan tertulisnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Telisik Kematian WN Jepang Saat Isolasi Mandiri di Apartemen

9 Februari 2021

Polisi Telisik Kematian WN Jepang Saat Isolasi Mandiri di Apartemen

Polisi masih mendalami temuan warga negara Jepang yang meninggal di apartemen kawasan Sawah Besar saat isolasi mandiri karena positif Covid-19.

Baca Selengkapnya

Mengenang 4 Fakta Ennio Morricone, Komposer Lawas yang Wafat

7 Juli 2020

Mengenang 4 Fakta Ennio Morricone, Komposer Lawas yang Wafat

Ennio Morricone meninggal dunia pada Senin, 6 Juli 2020. Simak 4 fakta tentangnya.

Baca Selengkapnya

Bayi Kembar Irish Bella Meninggal, Berbagai Risiko Hamil Kembar

7 Oktober 2019

Bayi Kembar Irish Bella Meninggal, Berbagai Risiko Hamil Kembar

Kabar duka tengah meliputi pasangan Ammar Zoni dan Irish Bella. Bayi kembar mereka meninggal dalam kandungan. Intip beberapa risiko hamil kembar.

Baca Selengkapnya

Ini Dua Alasan Ratna Sarumpaet Ajukan Jadi Tahanan Kota

7 Oktober 2018

Ini Dua Alasan Ratna Sarumpaet Ajukan Jadi Tahanan Kota

Menurut kuasa hukum Ratna Sarumpaet, Insank Nasrudin, kliennya dapat lebih mudah berobat ke rumah sakit bila menjadi tahanan kota.

Baca Selengkapnya

Cerita Suporter Persija yang Tewas Minta Ini Saat Pamit ke Ibunya

24 September 2018

Cerita Suporter Persija yang Tewas Minta Ini Saat Pamit ke Ibunya

Suporter klub sepakbola Persija yang tewas di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Haringga Sirila, 23 tahun, minta sesuatu saat pamit ke ibunya.

Baca Selengkapnya

Suporter Persija Tewas, Haringga Pamit ke Bandung untuk Kerja

24 September 2018

Suporter Persija Tewas, Haringga Pamit ke Bandung untuk Kerja

Kepada orang tua, suporter Persija Jakarta itu pamit untuk menyelesaikan pekerjaan bersama temannya di Bandung.

Baca Selengkapnya

Dalam 48 Jam, Tawuran Pelajar Terjadi di Kabupaten Bogor

17 September 2018

Dalam 48 Jam, Tawuran Pelajar Terjadi di Kabupaten Bogor

Selama rentang waktu 48 jam, aparat kepolisian Resor Bogor menangani dua kejadian tawuran pelajar yang menyebabkan 2 orang meninggal dunia.

Baca Selengkapnya