Ayah Akseyna Minta Polisi Serahkan Hasil Otopsi  

Reporter

Selasa, 21 April 2015 07:21 WIB

Akseyna Ahad Dori. Facebook.com

TEMPO.CO , Jakarta: Hampir satu bulan, kematian Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Universitas Indonesia yang ditemukan tewas mengambang di Danau Kenanga pada 28 Maret 2015 belum terungkap. Kepolisian Resor Depok belum bisa memastikan apa mahasiswa Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam itu dibunuh atau bunuh diri.

Kolonel Sus Mardoto, ayah Akseyna Ahad Dori, mengatakan dalam kurun waktu itu, pihak keluarga belum melihat hasil otopsi yang sudah dilakukan polisi. "Apa saya harus minta? Seharusnya mereka yang memberikan," kata dia ketika dihubungi Tempo, Senin, 20 April 2015. "Keluarga akan senang jika polisi memberikan hasil otopsi itu."

Otopsi jenazah dilakukan tim forensik Rumah Sakit Polri R. Sukanto, Kramatjati, Jakarta Timur. Mayat Aksyena langsung dibawa saat ditemukan dalam kondisi berpakaian lengkap dan tas berisi batu yang menempel dipunggungnya. Batu itu, diduga untuk menenggelamkan Akseyna.

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian dan Kesehatan Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Musyafak, mengatakan ada sejumlah luka memar pada jenazah pria berusia 18 tahun itu. "Tapi, saya kurang hafal di bagian mana," katanya Selasa, 14 April 2015.

Musyafak menjelaskan luka memar itu bisa akibat benda tumpul. "Tapi, bukan berarti dipukul, bisa terbentur," ujarnya. Sebab, dari hasil pemeriksaan forensik, Akseyna masih bernapas saat berada di dalam air.

"Itu diketahui karena ada pasir dan air di dalam paru-parunya," katanya. Menurut Musyafak, Akseyna meninggal karena lemas pada paru-paru akibat tidak ada udara dan menghirup air. "Itu penyebab kematiannya, tapi apakah tenggelam sendiri atau ditenggelamkan (dibunuh), ini yang masih diselidiki dan ranahnya penyidik."

Menurut Mardoto, keluarga hanya tahu lewat media ihwal hasil keterangan otopsi. "Saat diperiksa, kami juga tidak diperlihatkan hasil otopsi itu," katanya. Jika pihak keluarga bisa diberikan hasil otopsi Akseyna, maka akan ada sedikit kelegaan ihwal penyebab kematian. "Kami sudah ikhlas. Namun, cara kematian Akseyna sangat tidak wajar dan janggal," katanya.

Kejanggalan pertama, ucap Mardoto, berada di tas menempel yang ditemukan saat mayat Akseyna ditemukan. Dalam tas itu, ditemukan bongkahan batu yang diduga untuk menenggelamkan pria yang akbar disapa Ace.

Kedua, kata Mardoto, adanya luka memar di tubuh Ace. Ketiga, secarik kertas bertuliskan ""'Will not return for please don't search for existence, my apologies for everything enternally," yang ditemukan di kamar kos Ace di Kelurahan Kukusan, Beji, bukan tulisan anaknya. "Penyidik banyak mengabaikan pertemuan awal ini,"katanya.

Menurut Mardoto, walau keluarga sudah ikhlas ihwal kematian Ace, anaknya yang berprestasi patuh, kritis, rumahan, dan tidak suka keluyuran. Namun, dia berharap kepolisian bisa membuka kasus ini. "Karena, kalau bunuh diri tidak akan melakukan cara serumit itu."

HUSSEIN ABRI YUSUF | AFRILIA SURYANIS

Berita terkait

Kakek Pencari Batu Hilang Tenggelam di Sungai Lematang, Basarnas Kerahkan Tim SAR Gabungan

6 hari lalu

Kakek Pencari Batu Hilang Tenggelam di Sungai Lematang, Basarnas Kerahkan Tim SAR Gabungan

Basarnas Palembang menurunkan satu tim rescue di Pos SAR Pagaralam lengkap dengan peralatan SAR Air ke lokasi pencarian orang hilang tenggelam itu.

Baca Selengkapnya

Pengunjung Situ Cileunca Pangalengan Tenggelam, Dua Korban Ditemukan Meninggal

17 hari lalu

Pengunjung Situ Cileunca Pangalengan Tenggelam, Dua Korban Ditemukan Meninggal

Laporan orang tenggelam di Situ Cileunca diterima pada 9 April 2024. Pencarian butuh berhari-hari karena dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Baca Selengkapnya

6 Jenazah ABK WNI dari Kapal Keoyoung Sun yang Tenggelam Segera Dipulangkan

34 hari lalu

6 Jenazah ABK WNI dari Kapal Keoyoung Sun yang Tenggelam Segera Dipulangkan

Keenam jenazah ABK WNI itu, setibanya di Tokyo akan dilakukan pemulasaraan jenazah oleh KBRI Tokyo dan penerbitan dokumen administrasi untuk jenazah.

Baca Selengkapnya

18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut

36 hari lalu

18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut

Setidaknya 12 warga Palestina tenggelam setelah mereka berenang ke Laut Gaza saat mencoba mendapatkan bantuan yang diterjunkan dari udara

Baca Selengkapnya

Kapal Tanker Korea Selatan Tenggelam di Perairan Jepang, 6 WNI Dipastikan Tewas

39 hari lalu

Kapal Tanker Korea Selatan Tenggelam di Perairan Jepang, 6 WNI Dipastikan Tewas

KBRI Tokyo melaporkan bahwa 6 WNI dipastikan tewas dalam peristiwa tenggelamnya kapal tanker Korea Selatan di perairan Jepang

Baca Selengkapnya

Lagi, Kapal Berbendera Korea Selatan yang Bawa ABK WNI Tenggelam

42 hari lalu

Lagi, Kapal Berbendera Korea Selatan yang Bawa ABK WNI Tenggelam

KJRI Osaka telah mendapat informasi tenggelamnya kapal berbendera Korea Selatan yang membawa ABK WNI

Baca Selengkapnya

Anak yang Tenggelam di Kali Cirarab Tangerang Ditemukan Siang Ini, Sang Ayah Masih Dicari

45 hari lalu

Anak yang Tenggelam di Kali Cirarab Tangerang Ditemukan Siang Ini, Sang Ayah Masih Dicari

Tim SAR gabungan akhirnya menemukan satu dari dua korban yang tenggelam di Kali Cirarab Tangerang pada Ahad siang ini, 17 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

3 Jenazah ABK WNI dari Kapal Ikan di Korea Selatan Diserahkan ke Keluarga

45 hari lalu

3 Jenazah ABK WNI dari Kapal Ikan di Korea Selatan Diserahkan ke Keluarga

Kementerian Luar Negeri RI memfasilitasi dan menyerahkan ke keluarga tiga jenazah ABK WNI yang tewas tenggelam

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam 20 Kelurahan di Kota Palangka Raya, Lima Warga Tenggelam

48 hari lalu

Banjir Rendam 20 Kelurahan di Kota Palangka Raya, Lima Warga Tenggelam

Hingga saat ini masih ada 16 kelurahan yang terendam banjir.

Baca Selengkapnya

KBRI Seoul Masih Mencari ABK WNI Kapal 2 Haesinho yang Tenggelam di Korea Selatan

50 hari lalu

KBRI Seoul Masih Mencari ABK WNI Kapal 2 Haesinho yang Tenggelam di Korea Selatan

KBRI Seoul bersama otoritas terkait masih melakukan pencarian total lima ABK, yang terdiri dari 4 ABK WNI dan 1 ABK warga negara Korea Selatan.

Baca Selengkapnya