Remaja Tersedot Pompa Kolam Renang, Evakuasi Jenazah 22 Jam

Reporter

Senin, 27 April 2015 16:16 WIB

Ilustrasi. gcaptain.com

TEMPO.CO, Jakarta -Maulana Abdul Latif, 12 tahun, tewas di kolam renang GOR Grogol karena tersedot filter sirkulasi air. "Awalnya anak ini ikut taruhan . Saat masuk ke dalam lubang sirkulasi, ternyata mesin menyala dan langsung hilang," kata Ketua RT 13 RW 07, Kelurahan Grogol Nanang Jokowi yang ikut mendampingi keluarga Latif kepada Tempo, Senin 27 April 2015.

Nanang mengatakan Latif yang beralamat di RT 07 RW 12 Kelurahan Kapuk, Cengkareng, masuk ke lobang sirkulasi sendirian. Saat itu, lobang sirkulasi yang berukuran sekitar satu meter kali satu meter tidak dipasangi besi penutup. "Anehnya waktu tim Pemadam Kebakaran, itu besi terpasang," kata Nanang.

Dari hasil pemeriksaan terhadap tiga penjaga kolam di Polsek Tanjung Duren, Kepala Unit Reserse Kriminal Ajun Komisaris Maryadi mengatakan besi penutup saluran dalam kondisi terpasang. Nanang menduga besi penutup sengaja dipasang saat ibu korban mendatangi kolam pertama kali pukul 21.00.

Nanang menuturkan kronologi versi keluarga korban. Latif dan sembilan temannya berenang di kolam renang GOR Grogol pada Minggu, 26 April 2015, pukul 09.00. Mereka lalu bertaruh siapa yang berani masuk ke dalam lobang sirkulasi. Latif masuk ke dalam lobang lalu menghilang, kesembilan rekannya langsung melapor penjaga. "Laporan tidak digubris malah mereka diusir," kata Nanang.

Bingung, sembilan anak-anak tersebut keluar lalu mencoba masuk lagi tetapi kembali diusir. Aktivitas di kolam renang tetap berlangsung hingga pukul 16.00. Kesembilan teman korban lalu ke rumah korban di RT 07 RW 12 Kelurahan Kapuk, Cengkareng sekitar pukul 18.00.

Keluarga korban tiba di GOR Grogol pukul 21.00 WIB berusaha menemui pengelola kolam tetapi tak digubris. Setelah mondar -mandir berjam-jam, Suratmi, ibu korban, berinisiatif menemui ketua RT setempat. "Dia mengetuk pintu rumah saya pukul 01.00 dini," kata Nanang.

Dia dan keluarga korban bergegas menemui penjaga kolam dan meminta pimpinan pengelola datang. Saat itu, disepakati akan membobok paralon guna mengeluarkan tubuh korban dari pipa. "Saya kesal juga karena ternyata tidak ada yang punya denah pipa itu," kata dia. Upaya untuk membobok diurungkan sehingga Nanang menghubungi petugas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat.


Pukul 03.00, tim Pemadam Kebakaran Jakarta Barat datang dengan satu unit truk quick response. Untuk mengeluarkan tubuh Latif, tim ini menyemprot saluran air. Hasilnya nihil. "Kalau yang quick response tekanannya maksimal lima bar, tetapi kalau summersible response itu maksimal sepuluh bar," kata Rompis Romlih, Kepala Sektor Pemadan KebakaranKebon Jeruk yang saat ini sebagai perwira piket Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Barat.

Rompis mengatakan unit summersible response didatangkan pukul 06.00. Tubuh korban berhasil keluar dari saluran sekitar pukul 07.20. "Jalur pipa dibuka, dimasukkan selang, ditekan sehingga jenazah ke luar dari kolam lagi dengan posisi tangan yang lebih dahulu keluar," kata Rompis. Sebelumnya, kolam sedalam dua meter tersebut sudah disedot dulu setengahnya untuk memudahkan evakuasi jenazah.

DINI PRAMITA

Berita terkait

Kakek Pencari Batu Hilang Tenggelam di Sungai Lematang, Basarnas Kerahkan Tim SAR Gabungan

4 hari lalu

Kakek Pencari Batu Hilang Tenggelam di Sungai Lematang, Basarnas Kerahkan Tim SAR Gabungan

Basarnas Palembang menurunkan satu tim rescue di Pos SAR Pagaralam lengkap dengan peralatan SAR Air ke lokasi pencarian orang hilang tenggelam itu.

Baca Selengkapnya

Pengunjung Situ Cileunca Pangalengan Tenggelam, Dua Korban Ditemukan Meninggal

14 hari lalu

Pengunjung Situ Cileunca Pangalengan Tenggelam, Dua Korban Ditemukan Meninggal

Laporan orang tenggelam di Situ Cileunca diterima pada 9 April 2024. Pencarian butuh berhari-hari karena dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Baca Selengkapnya

6 Jenazah ABK WNI dari Kapal Keoyoung Sun yang Tenggelam Segera Dipulangkan

32 hari lalu

6 Jenazah ABK WNI dari Kapal Keoyoung Sun yang Tenggelam Segera Dipulangkan

Keenam jenazah ABK WNI itu, setibanya di Tokyo akan dilakukan pemulasaraan jenazah oleh KBRI Tokyo dan penerbitan dokumen administrasi untuk jenazah.

Baca Selengkapnya

18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut

33 hari lalu

18 Warga Gaza Tewas Akibat Bantuan Via Udara, 12 Diantaranya Tenggelam di Laut

Setidaknya 12 warga Palestina tenggelam setelah mereka berenang ke Laut Gaza saat mencoba mendapatkan bantuan yang diterjunkan dari udara

Baca Selengkapnya

Kapal Tanker Korea Selatan Tenggelam di Perairan Jepang, 6 WNI Dipastikan Tewas

37 hari lalu

Kapal Tanker Korea Selatan Tenggelam di Perairan Jepang, 6 WNI Dipastikan Tewas

KBRI Tokyo melaporkan bahwa 6 WNI dipastikan tewas dalam peristiwa tenggelamnya kapal tanker Korea Selatan di perairan Jepang

Baca Selengkapnya

Lagi, Kapal Berbendera Korea Selatan yang Bawa ABK WNI Tenggelam

39 hari lalu

Lagi, Kapal Berbendera Korea Selatan yang Bawa ABK WNI Tenggelam

KJRI Osaka telah mendapat informasi tenggelamnya kapal berbendera Korea Selatan yang membawa ABK WNI

Baca Selengkapnya

Anak yang Tenggelam di Kali Cirarab Tangerang Ditemukan Siang Ini, Sang Ayah Masih Dicari

42 hari lalu

Anak yang Tenggelam di Kali Cirarab Tangerang Ditemukan Siang Ini, Sang Ayah Masih Dicari

Tim SAR gabungan akhirnya menemukan satu dari dua korban yang tenggelam di Kali Cirarab Tangerang pada Ahad siang ini, 17 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

3 Jenazah ABK WNI dari Kapal Ikan di Korea Selatan Diserahkan ke Keluarga

43 hari lalu

3 Jenazah ABK WNI dari Kapal Ikan di Korea Selatan Diserahkan ke Keluarga

Kementerian Luar Negeri RI memfasilitasi dan menyerahkan ke keluarga tiga jenazah ABK WNI yang tewas tenggelam

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam 20 Kelurahan di Kota Palangka Raya, Lima Warga Tenggelam

45 hari lalu

Banjir Rendam 20 Kelurahan di Kota Palangka Raya, Lima Warga Tenggelam

Hingga saat ini masih ada 16 kelurahan yang terendam banjir.

Baca Selengkapnya

KBRI Seoul Masih Mencari ABK WNI Kapal 2 Haesinho yang Tenggelam di Korea Selatan

47 hari lalu

KBRI Seoul Masih Mencari ABK WNI Kapal 2 Haesinho yang Tenggelam di Korea Selatan

KBRI Seoul bersama otoritas terkait masih melakukan pencarian total lima ABK, yang terdiri dari 4 ABK WNI dan 1 ABK warga negara Korea Selatan.

Baca Selengkapnya