Risma : Gubernur Ahok Harus Belajar dari Lokalisasi Dolly

Reporter

Rabu, 29 April 2015 06:59 WIB

Para Pekerja Skes Komersial (PSK) menunngu pelangganya sambil menutupi wajahnya dengan koran di dalam sebuah wisma di kawasan lokalisasi Gang Dolly, Surabaya (19/6). TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama harus belajar dari penutupan lokalisasi Dolly di Surabaya. Saran ini disampaikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang Juni 2014 berhasil menutup Dolly yang telah beroperasi sejak tahun 1968.

"Tempat lokalisasi itu menimbulkan kerusakan sistematis, terutama di kalangan remaja," kata Risma, panggilan Tri Rismaharini yang mengunjungi kantor baru Tempo, di Jalan Palmerah Barat, Jakarta, Selasa, 28 April 2015.

Risma diminta komentar terkait rencana Gubernur Ahok, panggilan Basuki Purnama, untuk membuat lokalisasi prostitusi di apartemen atau Kepulauan Seribu.

Menurut Risma, tempat lokalisasi pelacuran ibarat virus yang akan menyebar. Pemakaian narkoba, minuman keras, dan ketagihan akan perbuatan asusila akan menurun kepada anak para pekerja maupun remaja di lingkungan lokalisasi.

"Aku menemukan anak berusia 8 tahun yang sudah ketagihan asusila," kata Risma. Menurutnya, anak itu kecanduan karena hampir setiap hari melihat adegan seks ibunya dengan pria yang datang ke Dolly.

Selain anak berusia 8 tahun itu, ucap Risma, dia juga menemukan anak berusia 14 tahun yang dipaksa oleh germo untuk menjadi penjaja cinta dan menjual narkoba di Dolly. Menurut Risma, anak yang berbadan besar itu diancam oleh pemilik wisma, ibunya akan dikeluarkan dari Dolly.

Risma menuturkan, perputaran itu merisak generasi muda. Belum lagi, ada anak sekolah yang mengajak temannya untuk ikut menjajakan diri. "Ini seperti lingkaran yang tidak ada habisnya. Makanya aku putus dan bongkar lokalisasi Dolly."

Lokalisasi prostitusi Dolly dan Jarak di Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, resmi ditutup pada Rabu, 18 Juni 2014.


Anak 14 tahun yang dipaksa kerja oleh germo itu, ucap Risma, kini sekolah di Surabaya. "Dia pintar dan selalu mendapat ranking." katanya.

Risma mengatakan, bekas penghuni Dolly kini bekerja di berbagai macam bidang. Bagi yang tinggal di Dolly, mereka berdagang.


Sedangkan, wanita lainnya ada yang bekerja di industri kerajinan, bisnis, jualan baju, pulang kampung, serta bekerja untuk Pemerintah Kota Surabaya. "Mereka digaji sesuai upah minimun Surabaya. Yaitu sekitar Rp 2,5 juta."

HUSSEIN ABRI YUSUF

Berita terkait

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

2 hari lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

3 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

9 hari lalu

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

9 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

10 hari lalu

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

13 hari lalu

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

13 hari lalu

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

15 hari lalu

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

15 hari lalu

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.

Baca Selengkapnya

Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

16 hari lalu

Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

Direktur OECD membuka peluang program Pena dapat menjadi contoh untuk negara anggota lainnya.

Baca Selengkapnya