Alasan Rombongan Lamborghini Tak Berpelat Nomor  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 5 Mei 2015 07:26 WIB

Seorang wanita cantik berpose di samping Lamborghini Aventador LP 700-4 yang ikut dipamerkan dalam pameran Geneva International Motor Show di Jenewa, Swiss, 4 maret 2015. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Operation Manager Agen Tunggal Pemegang Merek Lamborghini Indonesia Andrys Ronaldi mengaku heran dengan ramainya pemberitaan mengenai perjalanan sembilan mobil Lamborghini pada Minggu, 3 Mei 2015. Ia mengatakan aktivitas yang dilakukan sembilan sedan Lamborghini tersebut merupakan kegiatan rutin mingguan yang sudah digelar beberapa kali. (Baca: Terduga Penerima Suap Rp 5 Miliar Perwira Polri Berprestasi)

"Kami memang kumpul di SCBD dan dikawal untuk ke Alam Sutera, Tangerang," kata Andrys Ronaldi ketika dihubungi, Senin, 4 Mei 2015. Ia mengatakan pengawalan terhadap aktivitas Lamborghini tersebut dilakukan melalui prosedur yang jelas dan bertujuan agar tidak mengganggu lalu lintas.

"Kita hanya ingin tidak mau mengganggu perjalanan yang lain. Karena, kalau tidak dikawal, banyak mobil yang mendekat dan ingin foto segala macam," ujar Andrys. Ia juga mengaku pengawalan akan menghindarkan pengemudi dari aksi menyetir ugal-ugalan.

"Masalah pelat memang kita tidak ada dudukan pelatnya, dan ini diketahui polisi," tutur Andrys. Ia mengatakan, dalam pengawalan yang dilakukan pihak kepolisian, iring-iringan Lamborghini tersebut memang diberi toleransi untuk tidak memasang pelat kendaraan. (Baca: Ini Respons Menteri Laoly Ihwal Desakan Reshuffle Posisinya)

"Itu tidak benarlah kalau dibilang tidak ter-register, tidak berizin. Tidak mungkinlah, kami kan resmi, kami juga dari ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek)," dia menjelaskan. Ia mengatakan dua Lamborghini yang berada pada urutan pertama dan kedua memang berpelat di depan karena kendaraan tersebut merupakan mobil keluaran 2009. Sedangkan tujuh sisanya yang menggunakan pelat hanya pada sisi belakang merupakan mobil keluaran terbaru. "Tapi semua ada pelat mobilnya."

Pengawalan oleh kepolisian, menurut dia, memang diajukan ATPM kepada Korps Lalu Lintas Polri. Pengajuan pengawalan dilakukan sesuai prosedur dengan mengirimkan surat permohonan yang dilengkapi informasi rute perjalanan.

Sebelumnya, beredar foto di Internet yang menunjukkan adanya pengawalan polisi terhadap sembilan mobil Lamborghini di jalan tol dalam kota. Sebanyak tujuh kendaraan diketahui tidak menggunakan pelat nomor polisi pada sisi depan.

MAYA NAWANGWULAN

Baca Juga:
Begini Kronologi Kasus Pencucian Uang TPPI dan SKK Migas
Kasus Akseyna, Polisi Klaim Temukan Bukti Baru

Berita terkait

Pemberian Tilang Elektronik selama Mudik Lebaran 2024 Meningkat 15,9 Persen

12 hari lalu

Pemberian Tilang Elektronik selama Mudik Lebaran 2024 Meningkat 15,9 Persen

Pemberian tilang elektronik meningkat seiring semakin banyak kamera ETLE yang terpasang dan merekam pelanggaran lalu lintas

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Klaim Kecelakaan saat Mudik Lebaran 2024 Turun 15 Persen

12 hari lalu

Korlantas Polri Klaim Kecelakaan saat Mudik Lebaran 2024 Turun 15 Persen

Korlantas Polri mencatat kecelakaan lalu lintas di masa mudik lebaran 2024 turun 15 persen dan korban meninggal turun 3 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Lebaran Tercatat 19.611 Pelanggar Lalu Lintas, 511 Dikenakan Tilang Elektronik

14 hari lalu

Hari Ketiga Lebaran Tercatat 19.611 Pelanggar Lalu Lintas, 511 Dikenakan Tilang Elektronik

Hari ketiga Lebaran terjadi 317 kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan 43 orang meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

H-1 Lebaran 2024, Polri Catat Ada 60.157 Kendaraan Keluar Jakarta

18 hari lalu

H-1 Lebaran 2024, Polri Catat Ada 60.157 Kendaraan Keluar Jakarta

Pada H-1 Lebaran kemarin, melalui GT Cikampek Utama ada 20.668 kendaraan yang keluar Jakarta, dan 56 kendaraan masuk.

Baca Selengkapnya

Operasi Ketupat: Ada 213 Kecelakaan Lalu Lintas Hari Ini, 23 Orang Wafat

21 hari lalu

Operasi Ketupat: Ada 213 Kecelakaan Lalu Lintas Hari Ini, 23 Orang Wafat

Simak data Operasi Ketupat 2024 hari ini, Ahad, 7 April 2024. Jumlah kecelakaan hingga pelanggaran lalu lintas

Baca Selengkapnya

Pelanggaran Operasi Keselamatan 2024, Didominasi Pengendara Tak Pakai Helm SNI dan Safety Belt

43 hari lalu

Pelanggaran Operasi Keselamatan 2024, Didominasi Pengendara Tak Pakai Helm SNI dan Safety Belt

Selama 11 hari Operasi Keselamatan 2024, Korlantas Polri menindak 13.373 pelanggaran ETLE dan tilang manual 53.656 pelanggar.

Baca Selengkapnya

Operasi Keselamatan Jaya 2024, Polisi Temukan 4.228 Pelanggaran Selama 4 Hari

50 hari lalu

Operasi Keselamatan Jaya 2024, Polisi Temukan 4.228 Pelanggaran Selama 4 Hari

Operasi Keselamatan Jaya 2024 merupakan upaya Polda Metro Jaya menurunkan angka kecelakaan lalu lintas dan korban jiwa akibat kelalaian pengendara.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Akan Tindak Pelanggar Lalu Lintas Selama Operasi Keselamatan 2024

51 hari lalu

Korlantas Polri Akan Tindak Pelanggar Lalu Lintas Selama Operasi Keselamatan 2024

orlantas Polri disebut akan menertibkan para pengendara roda dua atau empat ketika melanggar lalu lintas selama Operasi Keselamatan 2024.

Baca Selengkapnya

Puluhan Ribu Pelanggar Lalu Lintas Ditindak dalam Operasi Keselamatan, Banyak Tak Pakai Helm dan Safety Belt

51 hari lalu

Puluhan Ribu Pelanggar Lalu Lintas Ditindak dalam Operasi Keselamatan, Banyak Tak Pakai Helm dan Safety Belt

Korps Lalu Lintas atau Korlantas Polri telah menindak 30.468 pelanggaran lalu lintas dalam Operasi Keselamatan 2024 hingga hari ini.

Baca Selengkapnya

Operasi Keselamatan 2024, Polri Sebut Ada 30.468 Pelanggaran Lalu Lintas

51 hari lalu

Operasi Keselamatan 2024, Polri Sebut Ada 30.468 Pelanggaran Lalu Lintas

Korlantas Polri mencatat ada 30.468 pelanggaran lalu lintas dalam Operasi Keselamatan 2024 per hari ini, Jumat, 8 Maret 2024.

Baca Selengkapnya