TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah pabrik kerupuk jengkol di kawasan Kampung Pulo Harapan, Cengkareng Barat, Jakarta Barat, diduga menggunakan pengawet kimia berbahaya. Menurut penjaga pabrik, Leo Ni Fong, bahan pengawet itu dibeli dari Pasar Cengkareng.
Pria 60 tahun ini menunjukkan satu kemasan bleng berwarna kuning. Satu kemasan bleng biasa digunakan untuk satu karung tepung sagu. Satu karung tepung sagu bisa menghasilkan 50 kilogram kerupuk jengkol.
Leo menyangkal menggunakan bleng untuk pengawet. "Cuma biar kenyal," katanya. Ia menuturkan kerupuk jengkol produksinya yang bermerek "Rio" hanya bertahan selama dua minggu setelah diproduksi.
Leo juga memperlihatkan serbuk berwarna merah bata dalam plastik bening ukuran 1 kilogram. Serbuk itu meninggalkan warna kuning kemerahan pada jari saat dipegang. Namun, saat dicuci dengan air, warna kuning menyebar dan meninggalkan bekas di seluruh telapak tangan. Bekas kuning tak dapat hilang setelah dicuci berulang kali selama dua jam.
Lurah Cengkareng Barat Imbang Santoso mengatakan di dalam pabrik juga ditemukan tawas dan pemanis sintetis. "Kami mengambil sampel bleng, pewarna tekstil, pemanis sintetis, tawas, dan adonan mentahnya," ujar Imbang. Sampel ini akan dibawa ke laboratorium Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk diuji keamanannya.
Imbang mengetahui praktek ini saat melakukan pendataan pabrik yang berada di Cengkareng Barat. Sebelumnya, ia menerima laporan warga yang menyebutkan pabrik tersebut menggunakan boraks. "Saya tindak lanjuti saat pendataan, dan memang ditemukan bahan baku yang dicurigai tidak aman konsumsi," dia menjelaskan.
Menurut Hendra, pemilik pabrik, kerupuk ini ia pasarkan di pasar dan warung-warung di Cengkareng dan Tangerang dalam kemasan kecil seharga Rp 500 per bungkus. Dalam satu hari ia mengantongi keuntungan bersih Rp 1-2 juta. Adapun Tio, salah satu karyawan, mengatakan tak tahu-menahu apakah bahan yang digunakan untuk membuat kerupuk jengkol itu aman atau tidak.
DINI PRAMITA
Berita terkait
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi
5 hari lalu
Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang
Baca SelengkapnyaBuntut Polusi Udara Pembakaran Gas, Walikota Cilegon Berhentikan Operasional Chandra Asri
20 Januari 2024
Wali Kota Cilegon Helldy Agustian meminta PT Chandra Asri Pacifik Tbk menghentikan sementara seluruh kegiatan operasional pabriknya.
Baca SelengkapnyaGangguan Pabrik Chandra Asri, Polusi Pembakaran Gas Selimuti Langit Cilegon
20 Januari 2024
PT Chandra Asri Pacifik Tbk mengalami gangguan alat yang menimbulkan pembakaran gas di cerobong.
Baca SelengkapnyaBPOM Temukan 50 Obat Tradisional dan 181 Kosmetik Berbahan Kimia Berbahaya
14 Desember 2023
BPOM menemukan 50 item obat trandisional yang mengandung bahan kimian obat dan 181 item kosmetik mengandung bahan dilarang atau berbahaya selama September 2022-Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaAsam Sulfat dan Asam Folat, Benda Apa Saja yang Memiliki Kandungannya
7 Desember 2023
Cawapres Gibran salah menyebut asam sulfat untuk ibu hamil seharusnya asam folat. Kedua asam ini terkandung di dalam benda atau bahan apa saja?
Baca SelengkapnyaBahaya Asam Sulfat, Buat Air Aki hingga Bahan Peledak Jangan Dikonsumsi
7 Desember 2023
Cawapres Gibran Rakabuming sebut asam sulfat untuk ibu hamil, seharusnya asam folat. Ini bahayanya jika asam sulfat dikonsumsi.
Baca SelengkapnyaIni Bahaya Asap Rokok bagi Anak-anak
30 November 2023
Bahaya merokok tidak hanya terjadi pada perokok, tetapi pada orang yang tak sengaja menghirup asap rokok, termasuk anak-anak.
Baca SelengkapnyaSelain Merokok, Ketahui Daftar 10 Barang yang Tidak Boleh Masuk Pesawat
23 November 2023
Viral penumpang pesawat Citilink merokok di kabin. Berikut 10 benda yang tak boleh dibawa dalam pesawat.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Sita Barang Bukti 59 Teroris, Ada AK-47 hingga Bahan Kimia Peledak
31 Oktober 2023
Densus 88 terus memonitor pergerakan teroris yang berupaya menggagalkan Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBahaya Menggunakan Gelas Kertas yang Perlu Diketahui
25 Oktober 2023
Gelas kertas dapat berdampak pada kesehatan karena terpapar plastik dan bahan kimia terkait melalui kontak dengan makanan.
Baca Selengkapnya