Pabrik Kerupuk Jengkol Pakai Pengawet Berbahaya  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Rabu, 6 Mei 2015 14:24 WIB

Petugas dari dinas pertanian dan ketahanan pangan memeriksa makanan yang mengandung zat pewarna pakaian di pasar Delapan Alam Sutera,Tangerang, Rabu (25/7). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah pabrik kerupuk jengkol di kawasan Kampung Pulo Harapan, Cengkareng Barat, Jakarta Barat, diduga menggunakan pengawet kimia berbahaya. Menurut penjaga pabrik, Leo Ni Fong, bahan pengawet itu dibeli dari Pasar Cengkareng.

Pria 60 tahun ini menunjukkan satu kemasan bleng berwarna kuning. Satu kemasan bleng biasa digunakan untuk satu karung tepung sagu. Satu karung tepung sagu bisa menghasilkan 50 kilogram kerupuk jengkol.

Leo menyangkal menggunakan bleng untuk pengawet. "Cuma biar kenyal," katanya. Ia menuturkan kerupuk jengkol produksinya yang bermerek "Rio" hanya bertahan selama dua minggu setelah diproduksi.

Leo juga memperlihatkan serbuk berwarna merah bata dalam plastik bening ukuran 1 kilogram. Serbuk itu meninggalkan warna kuning kemerahan pada jari saat dipegang. Namun, saat dicuci dengan air, warna kuning menyebar dan meninggalkan bekas di seluruh telapak tangan. Bekas kuning tak dapat hilang setelah dicuci berulang kali selama dua jam.

Lurah Cengkareng Barat Imbang Santoso mengatakan di dalam pabrik juga ditemukan tawas dan pemanis sintetis. "Kami mengambil sampel bleng, pewarna tekstil, pemanis sintetis, tawas, dan adonan mentahnya," ujar Imbang. Sampel ini akan dibawa ke laboratorium Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk diuji keamanannya.

Imbang mengetahui praktek ini saat melakukan pendataan pabrik yang berada di Cengkareng Barat. Sebelumnya, ia menerima laporan warga yang menyebutkan pabrik tersebut menggunakan boraks. "Saya tindak lanjuti saat pendataan, dan memang ditemukan bahan baku yang dicurigai tidak aman konsumsi," dia menjelaskan.

Menurut Hendra, pemilik pabrik, kerupuk ini ia pasarkan di pasar dan warung-warung di Cengkareng dan Tangerang dalam kemasan kecil seharga Rp 500 per bungkus. Dalam satu hari ia mengantongi keuntungan bersih Rp 1-2 juta. Adapun Tio, salah satu karyawan, mengatakan tak tahu-menahu apakah bahan yang digunakan untuk membuat kerupuk jengkol itu aman atau tidak.

DINI PRAMITA

Berita terkait

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

5 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Buntut Polusi Udara Pembakaran Gas, Walikota Cilegon Berhentikan Operasional Chandra Asri

20 Januari 2024

Buntut Polusi Udara Pembakaran Gas, Walikota Cilegon Berhentikan Operasional Chandra Asri

Wali Kota Cilegon Helldy Agustian meminta PT Chandra Asri Pacifik Tbk menghentikan sementara seluruh kegiatan operasional pabriknya.

Baca Selengkapnya

Gangguan Pabrik Chandra Asri, Polusi Pembakaran Gas Selimuti Langit Cilegon

20 Januari 2024

Gangguan Pabrik Chandra Asri, Polusi Pembakaran Gas Selimuti Langit Cilegon

PT Chandra Asri Pacifik Tbk mengalami gangguan alat yang menimbulkan pembakaran gas di cerobong.

Baca Selengkapnya

BPOM Temukan 50 Obat Tradisional dan 181 Kosmetik Berbahan Kimia Berbahaya

14 Desember 2023

BPOM Temukan 50 Obat Tradisional dan 181 Kosmetik Berbahan Kimia Berbahaya

BPOM menemukan 50 item obat trandisional yang mengandung bahan kimian obat dan 181 item kosmetik mengandung bahan dilarang atau berbahaya selama September 2022-Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Asam Sulfat dan Asam Folat, Benda Apa Saja yang Memiliki Kandungannya

7 Desember 2023

Asam Sulfat dan Asam Folat, Benda Apa Saja yang Memiliki Kandungannya

Cawapres Gibran salah menyebut asam sulfat untuk ibu hamil seharusnya asam folat. Kedua asam ini terkandung di dalam benda atau bahan apa saja?

Baca Selengkapnya

Bahaya Asam Sulfat, Buat Air Aki hingga Bahan Peledak Jangan Dikonsumsi

7 Desember 2023

Bahaya Asam Sulfat, Buat Air Aki hingga Bahan Peledak Jangan Dikonsumsi

Cawapres Gibran Rakabuming sebut asam sulfat untuk ibu hamil, seharusnya asam folat. Ini bahayanya jika asam sulfat dikonsumsi.

Baca Selengkapnya

Ini Bahaya Asap Rokok bagi Anak-anak

30 November 2023

Ini Bahaya Asap Rokok bagi Anak-anak

Bahaya merokok tidak hanya terjadi pada perokok, tetapi pada orang yang tak sengaja menghirup asap rokok, termasuk anak-anak.

Baca Selengkapnya

Selain Merokok, Ketahui Daftar 10 Barang yang Tidak Boleh Masuk Pesawat

23 November 2023

Selain Merokok, Ketahui Daftar 10 Barang yang Tidak Boleh Masuk Pesawat

Viral penumpang pesawat Citilink merokok di kabin. Berikut 10 benda yang tak boleh dibawa dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Sita Barang Bukti 59 Teroris, Ada AK-47 hingga Bahan Kimia Peledak

31 Oktober 2023

Densus 88 Sita Barang Bukti 59 Teroris, Ada AK-47 hingga Bahan Kimia Peledak

Densus 88 terus memonitor pergerakan teroris yang berupaya menggagalkan Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Bahaya Menggunakan Gelas Kertas yang Perlu Diketahui

25 Oktober 2023

Bahaya Menggunakan Gelas Kertas yang Perlu Diketahui

Gelas kertas dapat berdampak pada kesehatan karena terpapar plastik dan bahan kimia terkait melalui kontak dengan makanan.

Baca Selengkapnya