Dihukum Djarot karena Jorok, PNS DKI Kerja Bakti Hari Minggu
Editor
MC Nieke Indrietta Baiduri
Minggu, 17 Mei 2015 15:41 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 120 pegawai negeri sipil di Biro Umum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ramai melakukan kerja bakti di lantai 6 Gedung G Balai Kota, Minggu, 17 Mei 2015. Beberapa pegawai membentuk kelompok sesuai divisi kerja masing-masing. Berpakaian santai dan wajah ditutupi masker, kegiatan kerja bakti yang sudah berlangsung sejak pukul 09.00 itu berlangsung meriah. Para pegawai melakukan bersih-bersih sambil diselingi tawa dan obrolan. Ada yang mendapat tugas menyapu, menghancurkan dokumen yang sudah tak terpakai, membenahi kabel-kabel, mengelap meja, dan menyedot debu dengan vacuum cleaner.
"Ini follow up dari permintaan Pak Wagub saat kunjungan Jumat lalu, kami diminta kerja bakti bersihkan ruangan," kata Kepala Biro Umum Agustino Darmawan saat ditemui di lantai 6 Gedung G, Balai Kota DKI Jakarta, Minggu, 17 Mei 2015.
Jumat, 15 Mei 2015, Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat mengadakan inspeksi mendadak ke kantor Biro Umum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kala itu, dia mendapati kantor dalam keadaan kumuh, penuh tumpukan kardus di bawah meja para pegawai. Ia langsung meminta bawahannya membersihkan kantor pada hari libur.
"Saat instruksi diberikan Jumat lalu, saya langsung buat surat untuk melakukan kegiatan bersih rutin dua minggu sekali di kantor," ujar Agus. Dia menambahkan, Wagub Djarot berulang kali menghubunginya untuk memastikan kegiatan ini berlangsung.
Para pegawai yang hadir mengaku tak keberatan bekerja bakti pada hari libur. Risman misalnya. Pria 54 tahun yang menjadi staf di bagian tata usaha tersebut mengatakan ini pertama kali ada kerja bakti di Biro Umum sepanjang dia bekerja di tempat tersebut sejak 1986. "Ya, dulu bersih-bersih ada, tapi kerja bakti seperti ini baru pertama kali," tutur Risman. Ia membawa putri bungsunya yang masih duduk di bangku sekolah dasar untuk menyaksikan kerja bakti itu.
Kegiatan ini berawal dari sidak Wakil Gubernur yang ingin memastikan kehadiran para pegawai pada hari yang terjepit di antara libur kenaikan Isa Almasih, Kamis, 14 Mei, dan Sabtu, 16 Mei, Hari Raya Isra Miraj. Mantan Bupati Blitar itu sempat meminta bukti daftar kehadiran pegawai. Namun ketika itu Djarot malah mendapati kantor Biro Umum penuh tumpukan kardus di bawah meja. Belum lagi dokumen-dokumen tak teratur di atas meja. Tumpukan tersebut, menurut Djarot, menimbulkan kesan kumuh.
AISHA SHAIDRA