Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memberikan keterangan kepada wartawan usai menghadiri rapat paripurna tanggapan DPRD terhadap laporan keterangan pertanggungjawaban Gubernur di Gedung DPRD, 23 April 2015. DPRD memberikan rapor merah atas kinerja buruk yang dijalankan oleh Ahok. TEMPO/M Iqbal Ichsan
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama, yang akrab dipanggil Ahok, mengatakan mantan Kepala SMA Negeri 3 Retno Listyarti sering berkirim pesan dengannya melalui aplikasi Whatsapp dan BlackBerry Messenger.
Gubernur Ahok menjelaskan salah satu isi obrolannya dengan Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia itu ialah Retno mengaku bersalah karena meninggalkan siswanya saat ujian nasional.
Tak hanya itu, menurut Ahok, Retno juga mengaku bahwa dia pernah dipanggil oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. "Melalui Whatsapp, Retno mengakui seluruh kesalahannya," ujar Ahok di Gedung Logistik Palyja, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Mei 2015.
Sebelumnya, Retno mendapatkan surat pemberhentian dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Sekjen FSGI itu diberhentikan karena sikapnya yang meninggalkan sekolahnya untuk menghadiri bincang-bincang dengan salah satu stasiun televisi swasta di SMA Negeri 2 Jakarta.
Menurut Ahok, jabatan kepala sekolah bukan merupakan kedudukan struktural. "Kepala sekolah itu tugas tambahan guru. Kalau tambahan tugas sebagai guru saja Anda, Retno, tidak sanggup, lebih lebih baik tak menjadi kepala sekolah," ujar mantan Bupati Belitung Timur ini.
Ahok juga heran dengan sikap Retno yang akan menggugat keputusan Dinas Pendidikan DKI hingga Ombudsman. Dia menduga Retno berpolitik dengan cara meminta bantuan dari Lembaga Bantuan Hukum untuk mendampinginya. "Saya juga bingung apa yang mau dia, Retno, gugat," katanya.