Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berbincang dengan pedagang pakaian saat meninjau salah satu kios di Blok G, Pasar Tanah Abang, Jakarta, 15 April 2015. Kunjungan tersebut dilakukan untuk meninjau realisasi rencana pembangunan jembatan penghubung menuju Blok G Pasar Tanah Abang agar ramai pengunjung. Tempo/M IQBAL ICHSAN
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengecek persiapan pembukaan Lenggang Jakarta, Rabu, 20 Mei 2015. Lenggang Jakarta akan diresmikan pada Jumat, 22 Mei 2015. Ia memeriksa setiap kios yang ada di pusat kuliner di Lapangan Eks IRTI Monumen Nasional itu.
Tempat pertama yang dituju adalah toilet. Menurut dia, toilet yang bersih menandakan sistem perawatan yang baik. Setelahnya ia langsung menuju kios para pedagang. "Jangan pakai bahan kimia ya memasaknya," kata Ahok, sapaan Basuki, saat mendatangi kios salah satu pedagang, Rabu, 20 Mei 2015.
Ahok menjelaskan, Lenggang Jakarta merupakan inkubator bagi para pedagang kaki lima yang berjualan di kawasan Monas. Menurut dia, selama ini pedagang tak bisa berkembang lantaran banyaknya pungutan. Uang yang seharusnya menjadi tambahan modal justru habis untuk membayar iuran preman.
Ahok melanjutkan pembayaran sepenuhnya menggunakan uang elektronik. Itu artinya, pedagang bisa belajar berbisnis dengan bermitra bersama perbankan. "Mereka bisa belajar mengelola keuangan," kata dia.
Setelah pandai mengelola keuangan, Ahok berujar, para pedagang bisa mengumpulkan modal untuk membuka usaha yang lebih besar. Sedangkan kiosnya semula bisa diserahkan ke pedagang lain. "Ini yang dimaksud dengan ekonomi kerakyatan," ucap Ahok.