Kematian Akseyna di Danau UI: Polisi Temukan Titik Terang

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Senin, 1 Juni 2015 06:17 WIB

Akseyna Ahad Dori. Facebook.com

TEMPO.CO, Depok - Kepala Kepolisian Resor Kota Depok, Ajun Komisaris Besar Dwiyono mengatakan kasus kematian Akseyna Ahad Dori, mahasiswa jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, kini ditangani Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

"Sekarang (kasus Akseyna) ke Direskrimum Polda. Saya tidak bisa berkomentar," kata Dwiyono, Minggu 31 Mei 2015. Sementara itu, Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Khrisna Murti mengatakan titik terang dari kejanggalan kematian Akseyna dua bulan lebih itu, mulai terkuak.

Polisi mengindikasikan ada pihak lain yang terlibat dalam kematian Akseyna. "Polisi kini menggunakan skenario korban tewas tidak wajar karena sebab yang ditimbulkan orang lain," kata Khrisna Murti seusai gelar perkara, Minggu 31 Mei 2015.

Dugaan pembunuhan atas kematian Akseyna ini berdasarkan kesimpulan yang diambil dari bukti-bukti yang cukup kuat. Salah satunya hasil otopsi Rumah Sakit Polri Keramat Jati yang menemukan banyak luka lebam di bagian tubuh Akseyna.

Selain itu, dugaan bertambah kuat setelah Grafolog American Handwriting, Deborah Dewi, mengungkap ada dua orang yang menulis surat yang ditemukan di kamar. Deborah melihat tulisan pertama identik dengan tulisan almarhum, sementara ada bagian tulisan tangan dan tanda tangan yang dibuat orang lain.

Temuan tersebut diperoleh Deborah setelah melakukan pembesaran mikroskopik 200 kali terhadap tulisan almarhum. Proses analisis dilakukan Deborah selama dua pekan. Deborah membandingkan tanda tangan Ace dalam surat wasiat dengan 39 tanda tangan asli yang terdapat dalam dokumen-dokumen pribadi.

Tulisan yang ditemukan tersebut berbunyi "Will not return for please don't search for existence, my apologies for everything eternally". Tulisan ditemukan teman Akseyna di kamar indekosnya di Wisma Widya, Beji, 29 Maret lalu.

Ayah Akseyna, Kolonel Sus Mardoto sejak awal meyakini bahwa anaknya tewas dibunuh. Dan polisi bisa menjadikan surat yang disebut tulisan Ace itu, sebagai pintu terang untuk mengungkap kasus ini. "Surat yang disebut tulisan Ace itu bisa dijadikan pintu terang kasus ini, yang dikombinasikan dengan kondisi Ace yang banyak lebam," ucapnya.

IMAM HAMDI

Berita terkait

Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

6 jam lalu

Deretan Kasus Pembunuhan yang Belum Tuntas: Vina Cirebon hingga Marsinah dan Munir

Selain kasus pembunuhan Vina di Cirebon, ada sejumlah kasus kematian yang masih menjadi misteri dan belum diusut tuntas.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

7 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Jelaskan Alasan Tuduh KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polisi menuding KKB atau TPNPB membunuh warga sipil bernama Boki Ugipa di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

8 jam lalu

Eks Kapolres Cirebon Brigjen Adi Vivid Buka Suara soal Kasus Pembunuhan Vina

Saat pembunuhan Vina terjadi, Adi Vivid menjabat Kapolres Cirebon Kota berpangkat AKBP

Baca Selengkapnya

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

12 jam lalu

Iptu Rudiana, Ayah Pacar Vina Buka Suara Soal Kasus Pembunuhan Anaknya oleh Geng Motor 8 Tahun Silam

Penjelasan ayah dari Muhammad Rizky Rudiana atau Eky, yang menjadi korban pembunuhan bersama pacarnya, Vina, oleh geng motor pada 2016.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

12 jam lalu

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

Wakil perdana menteri Slovakia mengatakan ia melihat ada kemajuan dalam kondisi PM Robert Fico setelah selamat dari upaya pembunuhan pekan ini.

Baca Selengkapnya

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

1 hari lalu

Penembakan Robert Fico, Tanggapan NATO hingga Kondisinya

Robert Fico ditembak saat menghadiri pertemuan pemerintahannya di Handlova

Baca Selengkapnya

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

1 hari lalu

Misteri Kasus Pembunuhan Vina 8 Tahun Lalu, 3 Pelaku Masih Buron

Awalnya polisi menduga sejoli merupakan korban kecelakaan lalu lintas. Akhirnya terungkap Vina dan Eky merupakan korban pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

1 hari lalu

Dipukul dengan Paving Blok saat Tidur, Ayah Tewas Dibunuh Anak di Tangerang

Mustari, 60 tahun, mati di tangan anak kandungnya sendiri setelah mengalami luka di bagian kepala akibat dipukul menggunakan paving block di Tangerang

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

1 hari lalu

Kasus Pembunuhan V dan E di Cirebon 2016, Mabes Polri Beri Arahan untuk Polda Jawa Barat

Kasus pembunuhan sepasang kekasih VDA dan RR alias E di Cirebon kembali viral seiring kontroversi film Vina: Sebelum 7 Hari

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

1 hari lalu

TPNPB-OPM Belum Terima Informasi Atas Tudingan Polda Papua yang Menyebut KKB Bunuh Warga Sipil

TPNPB-OPM belum merespons tudingan Polda Papua bahwa pembunuhan terhadap warga sipil Boki Ugipa adalah tindakan KKB.

Baca Selengkapnya