Cerita Bule Belanda yang Jatuh Cinta kepada Tanah Abang  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 2 Juni 2015 11:43 WIB

Pasar Blok G, Tanah Abang, Jakarta. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Meski belum pernah menginjakkan kakinya ke Tanah Abang, seorang pria Belanda menghabiskan 25 tahun dalam hidupnya untuk melakukan riset tentang area padat di Jakarta Pusat ini. Sven Verbeek, nama pria itu, kemudian membagikan foto serta kisah lama tentang Tanah Abang melalui laman Facebook yang didedikasikan untuk Tanah Abang.

Dilansir dari BBC Indonesia, ketertarikan Sven berawal dari cerita-cerita neneknya, Welly van Garderen, yang menghabiskan masa mudanya di sana. "Bagi saya, itu seperti hidup di planet lain. Hangatnya udara, pepohonan, burung-burung, buah-buah tropis, orang Indonesia yang ramah, dan rumah yang lapang," kata Sven dalam laman Facebook-nya.


Baca juga:


Bisnis Syur Kalibata City: Tarif Rp 1,7, Deudeuh Legenda di Sini


Batik Parang buat Wartawan, Jokowi Menabrak Kesakralan?



Sven, yang kini tinggal di Australia, mengatakan empat generasi leluhurnya pernah tinggal di Tanah Abang, yakni dari 1863 hingga 1948, ketika mereka memiliki empat rumah yang dikenal dengan Tanah Abang Heuvel atau Bukit Tanah Abang. "Dia (nenek) bisa berbicara berjam-jam tentang masa kecilnya. Berjalan tanpa alas kaki ke rumah sebelah yang ditinggali kakek dan neneknya," kata Sven.

Sven bercerita, neneknya pernah mengendap-endap keluar jendela pada malam hari dengan kakak laki-lakinya ke Pasar Tanah Abang untuk membeli sirop susu dan kolang-kaling. Setelah sang nenek meninggal, Sven mulai mencari arsip foto, cerita, dan peta di Belanda. Ia berkenalan dengan Scott Merrillees, penulis Batavia in 19th Century Photographs, pada 2000.

Mereka berbagi ketertarikan terhadap sejarah Jakarta dan sering bertukar foto-foto bersejarah. Sven mendapat gambaran tentang masa lalu Tanah Abang dari foto-foto itu. Pada 1995, Sven pertama kali menginjakkan kakinya di Tanah Abang. Lalu, pada Mei 2015--tepat 88 tahun usia pernikahan kakek dan neneknya di Bukit Tanah Abang--Sven bersama Scott dan Sahabat Museum menyelenggarakan tur sejarah di sana.


Advertising
Advertising

Baca juga:


Skandal TPPI: Mengapa Sri Mulyani Belum Jadi Tersangka?


Kisah Nenek Satriyah: Sebatang Kara, Lumpuh, Pejabat Cuma Foto




"Saya berniat berfoto kembali di titik yang sama ketika kakek saya berdiri dan duduk," katanya. Namun, meski momen ini sangat istimewa baginya, ia merasa sulit bernostalgia. Sebab kawasan itu telah berubah drastis bila dibandingkan dengan suasana pada 1927. Tanah Anang telah menjadi pusat grosir pakaian yang terkenal ramai. Lalu lintas di sekitarnya pun terkenal sering macet.

Sven membandingkan keadaan saat ini dengan foto di era kakeknya. Ia menilai Tanah Abang saat ini tak menarik dan sangat sibuk. Bangunan bersejarah pun banyak yang dihancurkan dan diganti dengan pertokoan. Menurut catatan Sven, pada 1995 masih ada 25-30 bangunan Belanda sebelum Perang Dunia II yang berdiri di Jalan Abdul Muis dan Jalan Tanah Abang Timur. Kini yang tersisa kurang dari lima.

Di sisi lain, dia mengaku harus realistis. Populasi Jakarta telah menggendut dari 300.000 orang pada 1920-1930 menjadi 12 juta sekarang. Tanah Abang memang harus "berubah". "Bagi kakek saya, ini akan menjadi kejutan yang dramatis," katanya. Ia mengaku tak menyukai kondisi Tanah Abang yang sekarang.

Ketertarikannya lebih karena ia mengetahui sejarah perkembangan area ini serta kenangan akan keindahannya pada masa lalu. Sejarah keluarga dan jejak leluhur yang tertinggal memotivasinya untuk berbagi lebih banyak melalui laman Tanah Abang di media sosial, yang kini mendapatkan 400 jempol (like). Sven berharap warga Jakarta dapat mengetahui lebih dalam sejarah kotanya.

BBC INDONESIA | URSULA FLORENE SONIA


Wah, Bisnis Sewa Lelaki Semakin Marak, Inilah Tarifnya


Meraba Wanita Berbikini, Dua Monyet Dilaporkan ke Polisi

Berita terkait

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

9 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

16 hari lalu

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:

Baca Selengkapnya

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

29 hari lalu

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

Pada aplikasi TikTok telah menjadi pedoman tetap namun bagi Facebook, ini sebuah inovasi dan kemajuan.

Baca Selengkapnya

Little Bangkok Pasar Tanah Abang Ramai Pengunjung

29 hari lalu

Little Bangkok Pasar Tanah Abang Ramai Pengunjung

Suasana Pasar Tanah Abang mulai padat pengunjung menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.

Baca Selengkapnya

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

31 hari lalu

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

Ada beberapa cara unblock teman di Facebook, bisa melalui handphone maupun laptop. Cukup ikuti beberapa langkah berikut ini.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

35 hari lalu

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

Hari Paskah dapat dirayakan menggunakan twibbon beragam pilihan. Berikut memilih twibbon Hari Paskah yang sesuai selera dan cara menggunakannya!

Baca Selengkapnya

Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

36 hari lalu

Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

Sebanyak 87 persen responden dalam survei Meta menyatakan bahwa media sosial adalah platform efektif untuk sampaikan pesan dan mendorong perubahan.

Baca Selengkapnya

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

36 hari lalu

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

WhatsApp dibuat 2 mantan karyawan Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum pada 2009 di sebuah garasi rumah di California. Begini perkembangannya.

Baca Selengkapnya

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

38 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Download Stiker WhatsApp Edisi Ramadan

49 hari lalu

Begini Cara Download Stiker WhatsApp Edisi Ramadan

WhatsApp meluncurkan paket stiker terbarunya di Indonesia berkaitan dengan bulan Ramadan. Begini cara downlioad stiker WhatsApp edisi Ramdan.

Baca Selengkapnya