Tanggapi Aksi Seniman Soal UPT, Ini Kata Ahok

Reporter

Jumat, 19 Juni 2015 21:14 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat menghadiri pencanangan HUT DKI Jakarta di Plaza Taman Fatahillah, kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, 31 Mei 2015. Tema HUT DKI Jakarta ke-488 adalah Jakarta: Modern, Kreatif, dan Berbudaya. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, memberikan tanggapan atas protes Masyarakat Seni Jakarta soal pembentukan Unit Pengelola Teknis (UPT) Taman Ismail Marzuki. Menurut Basuki, UPT dibentuk untuk membantu seniman melestarikan kegiatan seni, terutama seni Jakarta.

"UPT dibentuk agar pemerintah daerah DKI bisa subsidi kegiatan para seniman," kata Ahok, sapaan Basuki, di Balai Kota, Jumat, 19 Juni 2015.

Ahok juga mengatakan, kesalahpahaman soal pembentukan UPT sudah diselesaikan oleh Wakil Gubernur DKI Djarot Syaiful Hidayat. Djarot sudah bertemu dengan para seniman dan menjelaskan sisi positif dari UPT ini."UPT kan digunakan sebagai sarana hibah untuk seniman juga," kata Ahok.


Sebelumnya, Masyarakat Seni Jakarta yang diwakili oleh Aidil Usman menyayangkan keluarnya Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 109 tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta. Menurut Aidil, peraturan itu membuat TIM menjadi objek kerja dari birokrasi yang tidak memiliki kaitan sejarah, moral, hingga artistik di TIM, Jakarta Pusat. Para seniman juga menuding ada isu rencana pembangunan pusat perbelanjaan.

Ahok menampik adanya isu pembangunan pusat perbelanjaan dan apartemen di lahan seluas sembilan hektare itu. Ahok menegaskan hal itu hanya fitnah sebagian orang yang tak suka dengan pembentukan UPT. "Biasalah, banyak oknum-oknum DKI juga," kata Ahok.

Selain itu, Ahok menantang seniman yang tak setuju dengan pembentukan UPT ini. Dia yakin masih lebih banyak seniman yang mendukungnya soal UPT TIM. Ahok menduga ada kepentingan pribadi sebagian orang yang terhambat karena adanya unit pengelolaan ini.

Mantan Bupati Belitung Timur ini juga membandingkan anggaran pembangunan TIM dengan gedung teater Ciputra Art Center. Saat dibangun, kata TIM menghabiskan dana sebesar Rp 350 miliar, sedangkan Ciputra Artpreneur menelan biaya Rp 150 miliar. Meski begitu, kata Ahok, hasilnya lebih bagus gedung teater milik swasta tersebut."Logikanya kan dana yang lebih besar harusnya lebih bagus dong?" kata Ahok.

Tak hanya seniman, pembentukan UPT TIM ini juga membuat 108 pegawai non PNS ikut resah. Alasannya, pegawai non PNS di bawah pengelolaan TIM ini terancam tak diteruskan masa kerjanya. Salah seorang pekerja yang tak mau dituliskan namanya mengatakan, masa kerjanya diperpanjang hingga Oktober 2015. "Kami diperpanjang karena UPT masih kekurangan orang," kata dia.



YOLANDA RYAN ARMINDYA| HUSSEIN ABRI YUSUF

Berita terkait

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

2 hari lalu

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

Anies Baswedan membeberkan rencananya setelah gugatan kubunya ditolak Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bagikan Bansos di Depan Istana Merdeka, Begini Penjelasan Heru Budi

22 hari lalu

Jokowi Bagikan Bansos di Depan Istana Merdeka, Begini Penjelasan Heru Budi

Heru Budi mengatakan bansos tersebut bersumber dari dana operasional Presiden.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

36 hari lalu

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pemutusan KJMU jadi Polemik, Begini Respons Heru Budi, Anies Baswedan, dan DPRD DKI

50 hari lalu

Pemutusan KJMU jadi Polemik, Begini Respons Heru Budi, Anies Baswedan, dan DPRD DKI

Anies Baswedan sebut pemutusan KJMU di tengah jalan berikan penderitaan, sementara Heru Budi sebut bahwa pemutusan itu didasarkan perubahan mekanisme

Baca Selengkapnya

Pilgub DKI Jakarta, Apakah Deretan Nama Ini Berpeluang?

52 hari lalu

Pilgub DKI Jakarta, Apakah Deretan Nama Ini Berpeluang?

Belakangan beberapa nama mulai dibicarakan akan maju dalam Pilgub DKI Jakarta, walaupun masih jauh waktu pelaksanaannya. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

54 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Wali Kota Solo dari Masa ke Masa Ada Bapak dan Anak, Jokowi dan Gibran

1 Maret 2024

Wali Kota Solo dari Masa ke Masa Ada Bapak dan Anak, Jokowi dan Gibran

Berikut daftar nama yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Solo, ada nama bapak dan anak, Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

4 Nama yang Santer Dikabarkan Maju Pilgub DKI 2024, Ada Sahroni hingga Ridwan Kamil

1 Maret 2024

4 Nama yang Santer Dikabarkan Maju Pilgub DKI 2024, Ada Sahroni hingga Ridwan Kamil

Berikut sejumlah nama yang santer dikabarkan akan maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta, mulai dari Ridwan Kamil hingga Sahroni.

Baca Selengkapnya

Ahok Bukan Lagi Komisaris Utama Pertamina, Ini Perjalanan Karier Politiknya

4 Februari 2024

Ahok Bukan Lagi Komisaris Utama Pertamina, Ini Perjalanan Karier Politiknya

Ahok mundur sebagai Komisaris Utama Pertamina untuk dukung Paslon Ganjar-Mahfud. Ini karier politik Basuki Tjahaja Purnama.

Baca Selengkapnya

Festival Merayakan Gastronomi Indonesia Dibuka, Ada Kuliner Khas Samosir hingga Papua

3 Februari 2024

Festival Merayakan Gastronomi Indonesia Dibuka, Ada Kuliner Khas Samosir hingga Papua

Festival Merayakan Gastronomi Indonesia berlangsung 2-11 Februari 2024 di Taman Ismail Marzuki.

Baca Selengkapnya