Ini Para Pejabat yang Namanya Dicatut Penipu

Reporter

Editor

Grace gandhi

Sabtu, 20 Juni 2015 06:29 WIB

ANTARA/Eric Ireng

TEMPO.CO , Jakarta: Komplotan penipu dengan mencatut nama pejabat ditangkap oleh Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Mereka adalah komplotan lama yang berasal dari Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Khrisna Murti mengatakan komplotan ini kerap beraksi di Jakarta. "Ini pelaku tahunan dan beberapa adalah DPO," kata Khrisna di Jakarta, Jumat, 19 Juni 2015.

Mereka bekerja secara terbagi-bagi dalam kelompok-kelompok. "Ada yang bertugas mengurus rekening, ada yang bertugas menyiapkan dokumen palsu," kata Khrisna. Polisi bisa menangkap sebagian dari orang-orang yang melakukan penipuan ini.

Empat orang pelaku yang menyiapkan rekening dan mengambil uang yang ditransfer korban adalah AA, 33 tahun, AM (35), RA (28) dan AR (37). Empat orang lainnya bertugas membuat kartu identitas palsu, yaitu HP, 31 tahun, YR (26), DA (20) dan DM (26).

Komplotan ini melakukan penipuan dengan menghubungi korbannya dan mengaku sebagai pejabat. Pelaku meminta korban mengirimkan sejumlah uang dengan alasan tertentu yang berkaitan dengan pekerjaannya. Korban mengirimkan uang tersebut dan pelaku mendapat keuntungan tersebut. Para pelaku yang ditangkap mengaku mendapat keuntungan sekitar Rp 120 ribu-400 ribu dari setiap kejahatan yang dilakukannya.

Sudah ada puluhan pejabat yang namanya dicatut oleh komplotan ini. Di antaranya adalah eks Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih (almarhum), Sekretaris Kabinet Presiden Andi Widjajanto, Direktur Jenderal Pajak Sigit Priadi Pramudito, Bupati Penajam Andi Harahap, Bupati Bulungan Budiman Arifin, Bupati Landak Adrianus Asia Sidot, Bupati Mandailing Natal Hidayat Batubara, Bupati Tasikmalaya Ruzhanul Ulum, Gubernur Sumatera Selatan Alex Nurdin, Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Ancol Agung Laksono, anggota Partai Golkar Zainudin Amali, anggota DPR dari Partai Golkar Azis Syamsuddin, anggota DPR dari Partai Demokrat Didi Irawadi, anggota DPR dari PPP Romy Romahurmuzy, anggota DPRD Sampang Rahmat Hidayat, Sekretaris Kabinet Presiden Dipo Alam, Sekjen Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ukus Kuswara, serta Kepala UPTD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lawang Kidul Heri Chandra, Mumddin Yasin, dan Anthony Rasyid.

Menurut Khrisna, banyak korban yang tak melaporkan setelah mengirimkan uang sehingga tak diketahui kejahatan ini. Kejahatan ini terungkap setelah ada Bendahara Direktorat Sabhara yang diminta mengirimkan uang oleh Direktur Sabhara Ahmad Subarkah. Padahal, hal seperti itu tak ada.

NINIS CHAIRUNNISA



Berita terkait

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

3 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

10 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

13 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

16 hari lalu

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.

Baca Selengkapnya

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

17 hari lalu

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

22 hari lalu

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.

Baca Selengkapnya

Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

22 hari lalu

Waspadai 5 Modus Kejahatan di Musim Mudik Lebaran, Penipuan Tiket sampai Modus Geser Tas

Berikut beberapa modus kejahatan yang kerap muncul saat musim mudik Lebaran, dari penipuan tiket hingga modus geser tas.

Baca Selengkapnya

DPR Sebut Nadiem Makarim Lamban dalam Tangani Masalah Ferienjob

25 hari lalu

DPR Sebut Nadiem Makarim Lamban dalam Tangani Masalah Ferienjob

Menurut Komisi X DPR RI, semestinya Kemendikbudristek memiliki unit reaksi cepat untuk menanggapi permasalahan ferienjob.

Baca Selengkapnya

Terdakwa Penipuan Tiket Coldplay Ghisca Debora Aritonang Divonis 3 Tahun Penjara

25 hari lalu

Terdakwa Penipuan Tiket Coldplay Ghisca Debora Aritonang Divonis 3 Tahun Penjara

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memvonis Ghisca Debora Aritonang tiga tahun penjara, lebih rendah setahun dari tuntutan jaksa.

Baca Selengkapnya

Jelang Lebaran, Ini Tips Aman Transaksi Keuangan di Platform Digital

26 hari lalu

Jelang Lebaran, Ini Tips Aman Transaksi Keuangan di Platform Digital

Berikut tips transaksi keuangan di platform digital yang aman dari ancaman tindak kejahatan, terutama menjelang Lebaran seperti sekarang.

Baca Selengkapnya