TEMPO Interaktif, Depok:Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Pondok Jati Kecamatan Pancoran Mas, Munir Arifin, menyatakan, sejumlah masyarakat yang menerima dana kompensasi BBM adalah orang dekat RT setempat. "Ada yang keponakannya, pamannya, besannya, macam-macam,"katanya.Munir menjelaskan, kasus salah sasaran tersebut paling banyak terjadi di RT 03/RW 01 Kelurahan Pondok Jati. "Saya tahu yang menerima dana BBM itu keponakannya sendiri,"ujarnya. Munir mengaku, sejak dilakukan penarikan dana BBM di kantor Kecamatan, sampai saat ini dia menerima sekitar 50 keluhan dari warga yang merasa berhak mendapatkan dana kompensasi tapi nyatanya tidak. "Saya nggak bisa berbuat apa-apa,"ujarnya. Karena, sejak awal LPM Kelurahan tidak pernah dilibatkan dalam pendataan maupun distribusi Kartu Kompensasi BBM (KKB). "Saya bilang pada warga yang mengeluh pada saya supaya lapor ke RT setempat untuk kemudian didaftarkan kembali ke BPS Depok,"katanya. Munir menilai, petugas BPS selama ini tidak pernah turun ke lapangan untuk mensurvei langsung keadaan calon penerima dana kompensasi tersebut. "Mereka terima data saja dari RT, nggak di cek ke rumah-rumah,"ujarnya.Sementara itu, saat dikonfirmasi, Ketua RT 03/01, Munadih, mengakui, memang suami keponakannya mendapatkan dana kompensasi BBM. "Tapi memang mereka layak dapat, bukan karena saya sebagai RT,"ujarnya. Munadih sempat menyesalkan kebijakan dari BPS yang langsung memberi KKB kepada penerima kompensasi BBM tanpa meminta pertimbangan dari RT. Rini Kustiani