Inilah Kisah Bocah yang Diduga Dianiaya, Digergaji Ibunya
Editor
Febriyan
Sabtu, 4 Juli 2015 07:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Komisi Perlindungan Anak Indonesia Erlinda mengatakan bahwa pihaknya menerima laporan soal kekerasan terhadap anak berinisial GT yang dilakukan oleh ibunya, Sharon Rose Lease Prabowo.
Anak itu kini sudah diamankan oleh aktivis FNO (Family Number One) Community dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia di Safe House, Cibubur. Mereka sudah melaporkan peristiwa kekerasan ini ke Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan.
"Sudah bertahun-tahun dia dipukul, disundut rokok, sampai dilempar mangkuk," ujar Erlinda, Jumat, 3 Juli 2015.
Baca juga:
Tragedi Angeline: Margriet Acungkan Parang ke Penghuni Kos
EKSKLUSIF: Margriet Sering Beri Angeline Mie Kadaluwarsa
Aktivis FNO, Susi, mengatakan kasus ini bermula dari laporan tetangga GT yang merasa iba terhadap bocah yang kerap mendapat penyiksaan dari ibunya itu. Menurut Susi, saat ditemukan, GT dalam kondisi demam.
Pihaknya juga menemukan luka lebam dan luka seperti bekas digergaji pada tubuh bocah 12 tahun tersebut. "Banyak bekas luka. Ada lebam baru di pipi sebelah kanan dan ada bekas pukulan. Ada baret juga di tangan seperti bekas gergaji," katanya.
Menurut keterangan tetangga yang menolong, GT kabur dari rumahnya di kawasan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Jumat pekan lalu.
Sharon sempat melaporkan kehilangan anaknya ke Kepolisian Sektor Metro Kebayoran Lama pada Ahad. "Tapi tetangganya sengaja enggak bilang karena tahu kelakuan ibunya," tutur Susi.
Selanjutnya: Memilih lapor polisi ...
<!--more-->
Mereka lebih memilih melaporkan kejadian ini ke kepolisian atas dugaan penganiayaan. Korban pun sudah menjalani visum atas luka-luka yang dideritanya. "Kami lapor ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak atas dugaan penganiayaan itu," ucap Susi.
Kepala Subbagian Humas Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Aswin membenarkan adanya laporan kekerasan terhadap GT. Polisi sudah memeriksa dua saksi terkait dengan dugaan kekerasan ini. Berdasarkan keterangan saksi, menurut dia, kuat dugaan telah terjadi kekerasan yang dilakukan Sharon terhadap GT. "Kemungkinan kejadiannya tanggal 26 Juni kemarin," ujarnya. "Dia mengalami penamparan oleh ibunya."
Soal tangan GT yang kabarnya sempat digergaji oleh Sharon, Aswin mengakui bahwa penyidik menemukan bekas goresan di lengan GT. Namun penyidik belum bisa membuktikan apakah goresan itu akibat digergaji. "Memang ada bekas baret, tapi belum tentu dari gergaji," katanya.
Berita Baru:
Cerai dengan Jerry Aurum, Inilah yang Diminta Denada
Nyamar Petugas PLN, Ketangkap Saat Curi Laptop, Babak Belur
Ditemui di kediamannya, Sharon membantah tudingan bahwa dia melakukan kekerasan terhadap GT. Menurut Sharon, justru anaknya itu kabur dari rumah. "Saya bisa katakan informasi itu tak benar," tuturnya.
Sharon mengatakan anaknya terakhir terlihat berada di rumah pada Jumat, 26 Juni lalu. Saat itu, dia menyuruh GT menyirami tanaman di halaman rumahnya. Namun GT malah kabur.
Sharon sempat mencari ke sekeliling kompleks, tapi GT tak juga tampak. Karena itu, Sharon pun mengadukan kehilangan anaknya itu ke Kepolisian Sektor Kebayoran Lama pada Ahad lalu. "Dia sudah tak pulang dua hari dan saya lapor ke Polsek. Kalau saya melakukan kekerasan, ngapain saya lapor? Itu, kan, seperti menyerahkan diri," ucapnya.
Meskipun sudah mengetahui keberadaan GT di tangan KPAI, Sharon masih belum berencana menjemput anaknya itu. Dia menganggap anaknya hilang karena penculikan. "Saya hanya mau berita yang valid. Saya tunggu kabar dari Polsek," ujarnya.
NINIS CHAIRUNNISA
Berita Menarik:
Ini Syarat Aneh Bekerja di Perusahaan: Mencium Buaya
Setelah 75 Tahun Menikah, Pasangan Ini Mati Bersama