TEMPO Interaktif, Bogor:Pasca kenaikan bahan bakar minyak (BBM), sedikitnya tercatat sebanyak 25.669 Kepala Keluarga (KK) yang mengaku miskin. Angka tersebut muncul setelah BPS memberikan kesempatan kepada warga yang benar-benar miskin untuk mengajukan diri sepengetahuan kelurahan setempat. Namun angka fantastis ini tidak langsung dipercayaoleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota, untuk itupihaknya akan melakukan pencocokan dan penelitianulang dalam sepekan terakhir ini.Kepala BPS Kota Bogor, Anggoro Dwitjahyono, tidak percaya setelah kenaikan BBM belum sebulan sudah ada 25.669 KK menjadi miskin. "Kalau jumlah orang miskin baru, mencapai angka itu sangat fantastis, ini tidak mungkin, saya yakin banyak orang yang mengaku keluarganya miskin, agar mendapat kartu KKB,"kata Anggoro. Ada beberapa orang yang sudah bekerja dengan penghasilan lebih dari Rp 1 juta masih mengaku miskin. "Ini keterlaluan,"katanya.Untuk itulah ia akan mengerahkan 20 petugasnya untukmelakukan pencocokan dan penelitian ulang, serta untukmengetahui orang yang menerima KKB tepat sasaran atau tidak. Petugasnya selama sepekan akan melakukan pencocokan di 68 kelurahan yang tersebar di Kota Bogor. "Setelah melakukan pencocokan kami akantahu siapa mereka yang benar-benar miskin dan siapayang mengaku pura-pura miskin, hanya karena inginmendapatkan uang Rp 100 ribu perbulan,"ujar Anggoro.Deffan Purnama