Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menghadiri rapat paripurna tanggapan DPRD terhadap laporan keterangan pertanggungjawaban gubernur di Gedung DPRD, Jakarta, 23 April 2105. DPRD DKI Jakarta memberikan rapor merah atas kinerja buruk yang dijalankan oleh Ahok pada periode 2014 dengan menghasilkan 10 penilaian dan lima rekomendasi. TEMPO/M Iqbal Ichsan
TEMPO.CO , Jakarta: Pemerintah DKI Jakarta rencananya Jumat, 10 Juli 2015 memanggil perwakilan Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat, untuk memberitahu pembatalan pembelian lahan seluas 3,7 hektare.
“Memang sudah dibatalkan tapi Sumber Waras perlu diberi kabar juga,” kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Heru Budi Hartono, Kamis, 9 Juli 2015.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, memang berniat membatalkan pembelian lahan di sekitar Rumah Sakit Sumber Waras, Jakarta Barat. Awalnya, lahan itu bakal dijadikan rumah sakit khusus kanker.
Pemerintah DKI sudah menggelontorkan dana hingga Rp 880 miliar untuk membeli lahan itu. Ujug-ujug Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan harga itu kemahalan sebesar Rp 191 miliar.
“Kami batalkan pembelian itu karena bagaimana bisa melawan yang maha kuasa tanda kutip,” kata Ahok di Balai Kota, Kamis, 9 Juli 2015. Ahok menyindir BPK sebagai lembaga 'Yang Maha Kuasa'
Heru menambahkan pemanggilan pimpijan RS Sumber Waras juga untuk memastikan skema pengembalian uang yang sudah dibayarkan Pemerintah DKI. Diakuinya hal ini tak mudah, sebab uangnya pasti sudah tersebar ke mana-mana.
Bila skenario pembatalan lahan berhasil, Heru menambahkan, duit yang sudah digelontorkan bisa masuk lagi ke kas daerah. “Nanti ada pos penerimaan lain-lain yang bakal menampung uang tersebut,” kata dia.