Ahok Puji Audit BPK yang Ini dan Bilang: Balikin Duitnya!  

Reporter

Selasa, 14 Juli 2015 08:12 WIB

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). (ILUSTRASI: TEMPO/ INDRA FAUZI)

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang penyerapan anggarannya bermasalah harus menghadap Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mengembalikan uangnya kepada negara.

"Pemprov akan panggil pejabat bersangkutan untuk mengembalikan uang dalam jangka waktu dua bulan," kata Basuki saat ditemui di Balai Kota, Senin, 13 Juli 2015.

Menurut Ahok, audit BPK kepada SKPD yang bermasalah ini patut diacungi jempol. Hal ini dapat mencegah pejabat di SKPD menyelewengkan anggaran. Sanksi terberatnya pun jelas, yaitu dipenjarakan atau dilaporkan dengan pidana kasus korupsi.

Baca juga:
Heboh Pohon Uang, Duit Rp 2,6 M Mendadak Jatuh Bak Daun!
Majikan Tergoda Rayuan Pembantu, Rp 51 Juta Raib


"Terserah dikembalikan pakai uang siapa, asal kelebihan uangnya itu balik (ke negara)," ujarnya, yang sebelumnya sempat mengkritik hasil audit BPK terkait dengan pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras.

Sebelumnya, dalam Laporan Hasil Pemeriksaan DKI 2014, BPK menemukan ada kelebihan Rp 455 miliar anggaran yang diserap oleh SKPD DKI. Kepala Inspektorat DKI Lasro Marbun mengatakan dana ini harus dapat dipertanggungjawabkan. Ada 43 SKPD, setengah di antaranya unit kerja perangkat daerah (UKPD), yang jadi rekomendasi perbaikan dari BPK.

Lasro menyebutkan beberapa di antaranya adalah Badan Kepegawaian Daerah; Dinas Komunikasi, Informatika, dan Kehumasan, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah; Dinas Pelayanan Pajak; Dinas Bina Marga; semua Suku Dinas Pendidikan; semua Suku Dinas Pertamanan; Dinas Sosial; Dinas Olahraga dan Pemuda; Dinas Perhubungan; UPT Transjakarta; dan UPT Pulogadung.

"Hal-hal yang disebut sebagai potensi kerugian negara harus dikembalikan," tutur Lasro.

Adapun hal-hal yang terindikasi kerugian itu didasarkan pada tiga ketentuan dari BPK. Lasro menerangkan ketiga ketentuan itu adalah kelemahan pengendalian internal, ketaatan perundang-undangan, dan opini laporan keuangan. Sebagian besar penyelewengan terjadi karena tak taat pada perundangan-undangan.

"Misalnya, ada proyek yang disebut harganya kemahalan, seperti RS Sumber Waras," ucap Lasro, yang juga mantan kepala Dinas Pendidikan DKI.

YOLANDA RYAN ARMINDYA

Baca juga:
Ditahan Polisi, Pengemis Ini Punya Tabungan Rp 22 Miliar
Ini Rahasia Orang Sumedang Pantang Salat Id pada Hari Jumat

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

2 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

5 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

6 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

8 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

10 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

24 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

40 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

40 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

54 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya