Ahok Ngamuk, Panitia JakBook: Pahit, tapi Menyembuhkan

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 28 Juli 2015 18:52 WIB

Sejumlah pengunjung menunjukan Kartu Jakarta Pintar di Jakarta Book and Education Fair di Plaza Parkir Timur Senayan, Jakarta, 28 Juli 2015. Jakarta Book and Education Fair menyediakan berbagai perlengkapan sekolah yang ditunjukkan kepada para siswa pemegang Kartu Jakarta Pintar. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Panitia JakBook and EduFair 2015 Tatang T. memohon maaf kepada masyarakat jika layanan yang diberikan pihaknya selama ini kurang bagus. Terutama dalam soal harga barang-barang di beberapa booth yang dianggap lebih mahal daripada harga di toko.

“Kami meminta maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan ini. Kami juga menyampaikan terima kasih atas kritik yang disampaikan Pak Gubernur,” ucapnya dalam konferensi pers di Pondok Lagunas Resto, Senayan, Selasa, 28 Juli 2015.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berang karena mendapat laporan bahwa peralatan sekolah yang dijual di pameran buku dan pendidikan bertajuk JakBook dan EduFair 2015 lebih mahal ketimbang peralatan yang sama di pasaran. Padahal acara itu diselenggarakan oleh Ikatan Penerbit Indonesia bersama Bank DKI yang menyasar pemegang Kartu Jakarta Pintar.

Ahok bahkan mendapati sendiri pengunjung harus membayar lebih mahal di pameran dibanding membeli produk serupa di toko buku atau di luar pameran. “Ini namanya kurang ajar,” kata Ahok saat membuka acara itu di area parkir timur Senayan, Senin, 27 Juli 2015 kemarin.

Setelah mendapat teguran dari Ahok, Tatang langsung menginvestigasi setiap booth yang mengerek harga peralatan sekolah. Menurut dia, siapa saja yang melanggar ketentuan yang ditetapkan panitia langsung ditindak.

Namun, Tatang menegaskan, tidak semua peserta pameran ini melakukan pelanggaran. Menurut dia, dalam pemeriksaan, banyak peserta yang menjual dagangan mereka di bawah harga pasar. Sebagai contoh, dia menyebutkan, ada tas yang di luar harganya Rp 80 ribu, tapi di JakBook justru dijual dengan harga Rp 50 ribu.

Tatang menjelaskan, panitia telah meminta sejumlah komitmen dari peserta pameran. Salah satunya, kesanggupan menjual buku dan perlengkapan sekolah di bawah harga pasar. Namun, dalam prakteknya, kata Tatang, ada peserta yang mengingkari komitmen tersebut.

“Teguran ini memang pahit, tapi, sebagai pihak yang bertanggung jawab, teguran itu kami anggap sebagai obat. Walaupun pahit, harus tetap ditelan. Sebab sepahit-pahitnya obat pasti menyembuhkan,” ujar Tatang.

Meski telah mendapat teguran keras dari Ahok, Tatang menegaskan, panitia tetap menyelenggarakan JakBook and EduFair 2015 sampai 3 Agustus mendatang. “Kami siap melayani masyarakat umum dan pengguna KJP (Kartu Jakarta Pintar) untuk datang ke sini sampai 3 Agustus,” katanya.

DIAH HARNI SAPUTRI | RAYMUNDUS RIKANG

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

1 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

5 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

6 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

8 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

10 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

40 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

40 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

54 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

57 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya