Modus Pencurian KJP, Ahok: Beli Bensin Sampai Karaoke

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Selasa, 4 Agustus 2015 09:07 WIB

Kartu Jakarta Pintar (KJP). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkap modus-modus pencurian dana dalam rekening Kartu Jakarta Pintar. Menurut Ahok, sapaan Basuki, banyak orang tergiur menguras dana KJP karena nominalnya yang besar. Tiap tahun siswa Sekolah Dasar dijatah Rp 2,5 juta, siswa Sekolah Menengah Pertama Rp 7,2 juta, dan siswa Sekolah Menengah Atas Rp 9,6 juta.

Ahok menyebut siswa diberi kesempatan menarik tunai Rp 50 ribu tiap pekan untuk siswa SMP dan SMA. Sementara siswa SD boleh mengambil tunai Rp 50 ribu per dua pekan. Jumlah itu disertai kesempatan membelanjakan Rp 500 ribu per bulan dengan transaksi non-tunai. Sayangnya, hal itu dimanfaatkan oknum untuk mencuri duit dalam KJP. "Ada yang dipakai beli bensin dan karaoke," kata dia di Balai Kota, Selasa, 4 Agustus 2015.

Menurut dia, transaksi itu terbongkar karena sistem KJP bisa dia pantau hingga lokasi, waktu, dan jumlah transaksi. Begitu ada pemegang KJP menggesek kartunya pada mesin EDC, data itu langsung tampil pada komputer pusat data milik Ahok. "Saya duga ini keluarga yang punya banyak anak, sehingga bisa beli mobil dan isi bensin atau KJP fiktif yang banyak beredar di sekolah swasta," ujar Ahok menjelaskan.

Ada juga transaksi non-tunai yang memakai KJP untuk membayar tagihan karaoke. "Jumlahnya Rp 43 ribu," tuturnya. Sampai ada transaksi yang dia ketahui untuk membeli perhiasan emas.

Ahok berkukuh untuk melanjutkan sistem transaksi KJP seperti yang sudah berjalan sekarang. Sebab, dia menyadari bila dana KJP bisa diambil tunai, maka program itu bakal tak tepat guna. "Bayangkan Rp 9,6 juta bisa ditarik tunai, bisa beli sepeda motor itu orangtuanya," kata dia.

Dia menyebut jumlah pemegang KJP yang menyelewengkan dana mencapai 7 persen dari total penerima yang sudah melakukan transaksi non-tunai. Dia sekaligus mengultimatum pihak penyeleweng dana KJP untuk menghentikan aksinya. Sebab, dia punya CCTV dan sistem pengaturan transaksi yang bisa melacak penyeleweng dana KJP. "Saya bakal hukum orang itu pakai aturan perbankan yang bisa menjerat sampai 12 tahun penjara," dia mengungkapkan.

RAYMUNDUS RIKANG

Berita terkait

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

9 jam lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

3 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

5 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

34 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

34 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

48 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

52 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

53 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

53 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

57 hari lalu

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.

Baca Selengkapnya