Pemkot Jakarta Utara Tawarkan Proyek BKT Dimulai Dari Marunda

Reporter

Editor

Senin, 14 Juli 2003 16:35 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah Kotamadya (Pemkot) Jakarta Utara menawarkan proyek pembangunan saluran Banjir Kanal Timur (BKT) yang direncanakan pemerintah pusat dan Pemda DKI, dimulai dari arah laut (utara) atau dari daerah Marunda. Hal ini dikemukakan Walikotamadya Jakarta Utara, Soebagyo, kepada Tempo News Room di sela acara Seminar terbuka Perkuatan Kelembagaan Komunitas di Bidang Penataan Ruang di kelurahan Rawa badak, Jakarta utara, Sabtu (11/1). Penawaran itu, kata Soebagyo, atas dasar pertimbangan lahan yang akan dibebaskan untuk proyek tersebut jauh lebih sedikit dibanding wilayah lain sehingga akan mempercepat proses pembangunan saluran pengendali banjir Jakarta tersebut. Penduduk yang akan dipindahkan juga jauh lebih sedikit, karena kita tidak perlu membebaskan lahan terlalu besar, ujarnya. Sedikitnya lahan yang harus dibebaskan karena daerah yang akan dilalui saluran BKT di wilayah Jakarta Utara sebagian besar lahannya milik Kawasan Berikat Nusantara (KBN) milik negara. Kalau sebagian besar lahannya memang sudah milik negara kan, nanti tinggal hitung-hitung antara pemerintah pusat dan Pemda DKI, katanya. Sebagaimana diketahui, megaproyek saluran Banjir Kanal Timur direncanakan akan dibangun sepanjang 23,6 kilometer dan akan melintasi 13 kelurahan. Dari sepanjang 23 km itu enam kilometer-nya melintasi wilayah Jakarta Utara. Saluran BKT yang diproyeksikan menelan biaya sekitar 17 triliun ini merupakan bagian proyek penanggulangan banjir pemerintah pusat secara makro di wilayah Jabotabek yang menelan biaya sekitar Rp.20 triliun. Hingga saat ini pemerintah pusat belum memenuhi janjinya untuk mengucurkan dana Rp.1 triliun sampai Rp.2 triliun pertahunnya, namuan melalui Menkimpraswil Soenarno belum lama ini pemerintah telah menegaskan kembali komitmennya. Disebutkan, berdasarkan perhitungan terakhir, dana untuk mengendalikan banjir Jakarta secara makro diperkirakan mencapai Rp 19,08 triliun. Komitmen itu akan dilaksanakan secara bertahap: jangka pendek (tahun 2002) sebesar Rp 760 milyar, jangka menengah (2003-2004) Rp 4,35 triliun, dan jangka panjang (2005-2015) sekitar Rp 14 triliun. Gubernur DKI Sutiyoso juga menegaskan kembali bahwa Jakarta belum akan terbebas dari banjir jika saluran BKT ini belum juga dibangun. Saluran banjir kanal timur ini mutlak harus dibangun, dan itu harus dikerjakan dan dibiayai oleh pemerintah pusat, kata Sutiyoso saat hadir dalam acara silaturahmi dengan petugas kebersihan se-Jakarta di gelora Bung Karno Senayan, Sabtu (11/1) siang. (dimas adityo)

Berita terkait

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

12 menit lalu

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.

Baca Selengkapnya

Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

46 menit lalu

Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Hilangnya ingatan alias memori jangka pendek adalah peningkatan atau kelupaan yang tidak biasa segera setelah mengalami suatu peristiwa.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

2 jam lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

2 jam lalu

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

2 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

2 jam lalu

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

Pakar menilai kabinet koalisi Prabowo yang besar akan menguntungkan bagi pemerintahan, tetapi jadi indikasi lumpuhnya check and balances di parlemen

Baca Selengkapnya

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

2 jam lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Duel Indonesia vs India Berakhir dengan Skor 4-1, Chico Aura Dwi Wardoyo Tutup dengan Kemenangan

2 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Duel Indonesia vs India Berakhir dengan Skor 4-1, Chico Aura Dwi Wardoyo Tutup dengan Kemenangan

Chico Aura Dwi Wardoyo turun di partai terakhir menutup duel Indonesia vs India di Grup C Piala Thomas 2024 dengan mengalahkan Kidambi Srikanth.

Baca Selengkapnya

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

2 jam lalu

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

Menaker Ida Fauziyah mengatakan masa depan dunia ketenagakerjaan Indonesia sangat ditentukan oleh kompetensi dan daya saing pekerja atau buruh.

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

2 jam lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya