Rukmila, ibu dari Hayriantira, asisten bos XL yang dibunuh teman dekatnya. Ia merupakan orang pertama yang memburu keberadaan dan melaporkan tersangka kepada polisi, dengan tuduhan penggelapan mobil milik Rian. TEMPO/Ivansyah
TEMPO.CO, Brebes - Ibu asisten bos PT XL Axiata Hayriantira, Rukmila, berusaha mencari sendiri anaknya sebelum diketahui tewas dibunuh. Jasa "orang pintar" pun akhirnya digunakan.
Hayriantira diduga dibunuh oleh Andi Wahyudi di Hotel Cipaganti, Garut, Jawa Barat. Kasus pembunuhan tersebut terbongkar saat Andi ditangkap polisi akibat kasus pemalsuan tanda tangan atas dokumen mobil Honda Mobilio yang diduga milik Rian.
Rukmila, 56 tahun, mengungkapkan jika dia sudah melaporkan kehilangan kontak dengan Rian--sapaan Hayriantira--kepada polisi. Rukmila sendiri sudah hilang kontak dengan anaknya sejak awal November 2014. "Awalnya saya memang mengandalkan laporan ke polisi," kata Rukmila saat ditemui di rumahnya di Desa Banjarlor, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes, Sabtu, 7 Agustus 2015.
Namun Rukmila selalu terbayang wajah Rian. Rukmila pun memutuskan meminta pertolongan pada "orang pintar". "Saya seolah ingin selalu menyusuinya," kata Rukmila.
Akhirnya naluri ibu pun menuntunnya untuk menanyakan ke dealer Honda, tempat anaknya mengambil mobil. "Uang booking saya yang bayar, Rp 5 juta," kata Rukmila. Bahkan warna silver mobil itu pun Rukmila yang memilih. "Saya telepon Niko, sales mobilnya," kata Rumila.
Rukmila dihubungkan ke Rita, bagian dalam di dealer tersebut. Rukmila mendapatkan kabar BPKP mobil itu langsung diambil oleh anaknya. "Mobil itu memang langsung dibayar cash oleh Rian," kata Rukmila.