Ninih (19) membawa dagangannya menuju ketempat biasa dirinya menjajakan Getuk di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) kawasan Kuningan, Jakarta, 11 Agustus 2015. Ninih dapat mendapatkan keuntungan antara Rp 100 ribu hingga Rp300 ribu perhari. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Lama tak terlihat di layar kaca, penjual getuk asal Indramayu, Turinih alias Ninih, 19 tahun, kembali berjualan di Jakarta, Selasa, 11 Agustus 2015. Tempo menemui Ninih tengah berjualan di bawah Jembatan Penyeberangan Orang di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. "Saya habis pulang kampung, Mas. Baru sebulan di Jakarta," kata Ninih kepada Tempo, Selasa, 11 Agustus 2015.
Nama Ninih menjadi perbincangan hangat di media sosial pada akhir tahun lalu. Bahkan, Ninih dikontrak salah satu acara televisi di stasiun swasta di Jakarta. Sejak beberapa bulan terakhir, wajah Ninih tak tampil menghiasi layar kaca. Menurut Ninih, dia saat ini sedang sepi tawaran tampil di televisi. Karena jarang tampil lagi di layar kaca, Ninih memilih pulang kampung dan akhirnya kembali ke profesi lama: berdagang getuk.
Kini Ninih kembali berjualan di Jakarta. Ninih mengaku mulai menjajakan getuk pukul 06.00 WIB di sekitar Kuningan. Tempo mengikuti Ninih saat berjualan. Seorang pembeli getuk sempat menanyakan kenapa Ninih sudah tidak tampil di televisi. Ninih dengan sabar meladeni setiap pertanyaan pembeli. Saat pembeli yang juga seorang polisi ingin mengabadikan fotonya, Ninih tak keberatan. Ninih tampak tersenyum sambil dijepret.
Sekitar pukul 17.30, Ninih membereskan dagangannya yang tinggal sedikit. Ninih bersiap pulang ke kontrakannya. Meski sudah sering tampil di televisi, Ninih mengaku tetap tinggal di kontrakan yang lama di daerah Pejompongan, Jakarta Pusat. Ninih berjualan di jembatan penyeberangan di Kuningan sejak pertengahan 2014. Ninih berjualan untuk membantu orang tuanya di Indramayu yang berprofesi sebagai buruh tani.
