Bekasi Kesulitan Berantas Pengemis dan Gelandangan  

Reporter

Editor

Zed abidien

Kamis, 17 September 2015 15:17 WIB

Sa'aran (kiri) dan Walang (tengah), pengemis yang memiliki uang sekitar Rp 25 juta saat jumpa di Cipayung, Jakarta, (28/11). Walang mengatakan bahwa uang tersebut untuk melunasi ongkos haji dan membeli mobil. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, kesulitan memberantas penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di wilayahnya. Sebab, pemerintah tak memiliki panti rehabilitas sosial khusus untuk menampung mereka. "Selama ini yang tertangkap razia hanya didata dan dibina," kata Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi Agus Dharma, Kamis, 16 September 2015.

Menurut Agus, setiap kali melakukan razia, para PMKS seperti gelandangan, pengemis, waria, dan pekerja seks komersial dikirim ke panti sosial milik Departemen Sosial di Bulak Kapal, Bekasi Timur. "Mereka di dalam tidak lama. Beberapa hari kemudian sudah kembali ke jalan," kata Agus. "Karena keterbatasan waktu dan tempat di penampungan."

Ia menyebut jumlah PMKS di Kota Bekasi diperkirakan mencapai 400-an orang. Jumlah itu tersebar di sejumlah titik dan paling banyak di Kecamatan Bekasi Selatan, Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Barat, Jatiasih, dan Pondok Gede. Menurut dia, panti rehabilitasi dibutuhkan agar pemerintah dapat melakukan pengawasan. "Selama ini kami hanya merazia, kemudian hasilnya dikirim," kata dia.

Agus mengatakan pemerintah berusaha membendung jumlah PMKS dengan mengimbau masyarakat untuk tidak memberikan sedekah kepada pengemis. Dengan begitu, para pengemis tak bergantung dengan pemberian masyarakat. "Dengan sendirinya mereka akan pergi," kata Agus. "Karena kalau kami yang memulangkan butuh biaya besar."

Ia mengakui di Kota Bekasi sanksi bagi PMKS tidak dapat dilakukan karena peraturan daerah (perda) yang mengatur hal itu belum ada. Penertiban terhadap PMKS itu tak hanya dilakukan Dinas Sosial. Eksekusi di lapangan dilakukan oleh anggota Satuan Polisi Pamong Praja. "Kalaupun ada yang tertangkap hanya didata dan sifatnya pembinaan," ujar dia.

Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi Ronny Hermawan mengatakan masalah PMKS, khususnya pengemis dan anak jalanan, harus ditangani dengan serius, misalnya memberikan pelatihan kerja. Tujuannya agar keberadaan mereka tak semakin menjamur di pusat-pusat Kota Bekasi. "Karena mengganggu keindahan kota," kata dia.

ADI WARSONO













Berita terkait

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

8 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Butuh Banyak Sumber Daya di Bidang Teknis, Kemensos Buka 40.839 Formasi ASN

14 hari lalu

Butuh Banyak Sumber Daya di Bidang Teknis, Kemensos Buka 40.839 Formasi ASN

Usulan Kemensos itu disetujui oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB), Abdullah Azwar Anas.

Baca Selengkapnya

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

24 hari lalu

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

Golkar mengajukan tiga nama di Pilkada Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

27 hari lalu

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, mengatakan 50 persen lebih warganya mudik ke kampung halaman

Baca Selengkapnya

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

27 hari lalu

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

Sudah ada tiga tokoh yang mendaftar untuk maju di Pilkada Kota Bekasi 2024 lewat PKB

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

36 hari lalu

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

Para tersangka pelaku pencampur BBM jenis Pertalite dengan air yang dikirim ke sebuah SPBU Kota Bekasi tersebut akan diancam pidana 6 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Rumah Layak Huni dari Kemensos di Aceh Timur Bisa Ditempati, Warga: Alhamdulillah

52 hari lalu

Rumah Layak Huni dari Kemensos di Aceh Timur Bisa Ditempati, Warga: Alhamdulillah

Pembangunan rumahi berdasarkan hasil scanning media yang dilakukan Kementerian Sosial.

Baca Selengkapnya

Pemberdayaan Disabilitas dan Kelompok Rentan Manfaatkan Bahan Lokal

28 Februari 2024

Pemberdayaan Disabilitas dan Kelompok Rentan Manfaatkan Bahan Lokal

Kelas pengolahan makanan di Sentra Efata selama sepekan fokus mengajarkan pengolahan makanan menggunakan bahan yang mudah ditemui di NTT.

Baca Selengkapnya

Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

7 Februari 2024

Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

Pengguna KRL berharap PT KAI serius memperbaiki fasilitas publik di stasiun Bekasi itu.

Baca Selengkapnya

Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

29 Januari 2024

Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

Dalam pertemuan tersebut para relawan cawapres Mahfud MD tersebut menemui Ketua Pengurus GOR Bulu Tangkis Smesh, Sugeng.

Baca Selengkapnya