Angkot Disebut Biang Kemacetan Bekasi, Ini Pembelaan Organda

Reporter

Senin, 21 September 2015 12:34 WIB

Suasana kemacetan di sekitar Mall Metropolitan, Bekasi, Jawa Barat, 13 Oktober 2014. Kota ini berada di urutan keenam dengan laju kendaraan 21,86 Km/Jam. Empat kota di peringkat VII-X antara lain: Tangerang, Medan, Makassar dan Semarang. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Bekasi - Organisasi Angkutan Daerah (Organda) Kota Bekasi, Jawa Barat, membantah tudingan angkutan umum sebagai biang kemacetan di Bekasi. "Angkutan kami hanya 3.200 unit," kata Ketua Organda Bekasi Hotman Pane, Senin, 21 September 2015.

Hotman mengatakan, jika dibandingkan dengan kendaraan pribadi, kata dia, jumlah angkutan umum jauh lebih sedikit. Berdasarkan data dari Satuan Administrasi Manunggal Satu Atap pada 2014, jumlah kendaraan pribadi—baik roda dua maupun roda empat—mencapai 1,2 juta. "Angkutan umum tak mencapai 1 persen dari kendaraan pribadi," ujarnya.

Menurut Hotman, kepadatan arus lalu lintas di Kota Bekasi cenderung didominasi kendaraan pribadi. Namun, ia mengakui, di titik-titik tertentu, angkutan umum turut menyumbang kemacetan karena sopir yang mengetem mencari penumpang. "Misalnya di depan Stasiun Bekasi," tuturnya.

Namun, Hotman berargumen, di titik-titik tersebut pun kendaraan pribadi yang melintas juga cukup banyak. Akibatnya, ekor kemacetan menjadi panjang. Namun, ia berandai-andai, jika tak banyak kendaraan pribadi melintas, tak akan terjadi kemacetan. "Jangan kami terus yang disalahkan masyarakat," ucapnya.

Terkait dengan kondisi angkutan umum, Hotman mengaku, dari 3.200 angkot yang beroperasi, sekitar 10 persen di antaranya terbilang uzur. Organda, kata dia, siap melakukan peremajaan. "Kami masih koordinasi dengan pemerintah, trayek mana saja yang diremajakan," katanya.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana mengatakan pemerintah membutuhkan transportasi massal yang nyaman, yang diyakini bisa mengalihkan pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum. "Perjalanan masyarakat Bekasi ke Jakarta mencapai 420 ribu kendaraan," ujarnya. "Belum lagi yang beraktivitas di dalam kota."

Yayan mengatakan sejauh ini baru kereta Commuter Line yang paling diminati masyarakat. Pengguna dari Bekasi setiap hari mencapai 30 ribu orang. Adapun angkutan umum lain tak banyak diminati karena kondisinya tak layak serta waktu tempuhnya lama. "Baru ada rencana kereta ringan dari Bekasi ke Jakarta," tuturnya.

ADI WARSONO

Berita terkait

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

18 hari lalu

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

Golkar mengajukan tiga nama di Pilkada Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

21 hari lalu

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, mengatakan 50 persen lebih warganya mudik ke kampung halaman

Baca Selengkapnya

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

21 hari lalu

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

Sudah ada tiga tokoh yang mendaftar untuk maju di Pilkada Kota Bekasi 2024 lewat PKB

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

30 hari lalu

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

Para tersangka pelaku pencampur BBM jenis Pertalite dengan air yang dikirim ke sebuah SPBU Kota Bekasi tersebut akan diancam pidana 6 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Kota Bogor Uji Coba Penggunaan Angkutan Listrik

35 hari lalu

Kota Bogor Uji Coba Penggunaan Angkutan Listrik

Ada 30 titik pemberhentian yang diujicobakan pada 4 April 2024.

Baca Selengkapnya

Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

7 Februari 2024

Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

Pengguna KRL berharap PT KAI serius memperbaiki fasilitas publik di stasiun Bekasi itu.

Baca Selengkapnya

Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

29 Januari 2024

Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

Dalam pertemuan tersebut para relawan cawapres Mahfud MD tersebut menemui Ketua Pengurus GOR Bulu Tangkis Smesh, Sugeng.

Baca Selengkapnya

Prabowo ke Pendukungnya: Ada yang Kasih Duit Terima Saja, Itu Uangmu, Hasil Korupsi

22 Januari 2024

Prabowo ke Pendukungnya: Ada yang Kasih Duit Terima Saja, Itu Uangmu, Hasil Korupsi

Prabowo Subianto mengatakan, masyarakat boleh menerima money politics atau serangan fajar saat hari pencoblosan Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Bekasi Bangun 10 Halte Bus Smart Modern, Fasilitas Lengkap Tapi Makan Jalur Pedestrian

18 Januari 2024

Pemkot Bekasi Bangun 10 Halte Bus Smart Modern, Fasilitas Lengkap Tapi Makan Jalur Pedestrian

Pemkot Bekasi membangun 10 halte bus dengan konsep smart modern, dilengkapi sejumlah fasilitas. Tapi ada yang memakan jalur pedestrian.

Baca Selengkapnya

Soal ASN Bekasi Pamer Jersey Nomor Dua, Camat Jatisampurna Sebut Disuruh Panitia

14 Januari 2024

Soal ASN Bekasi Pamer Jersey Nomor Dua, Camat Jatisampurna Sebut Disuruh Panitia

Bawaslu memiliki waktu 14 hari kerja atau hingga 23 Januari 2024 untuk menentukan apakah ada atau tidak pelanggaran netralitas ASN dalam kasus itu.

Baca Selengkapnya