Kenapa Perbatasan Jakarta-Bekasi Disebut Biang Macet?  

Reporter

Senin, 28 September 2015 06:44 WIB

Suasana kemacetan di sekitar Mall Metropolitan, Bekasi, Jawa Barat, 13 Oktober 2014. Kota ini berada di urutan keenam dengan laju kendaraan 21,86 Km/Jam. Empat kota di peringkat VII-X antara lain: Tangerang, Medan, Makassar dan Semarang. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Bekasi - Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Yayan Yuliana mengatakan kemacetan di sekitar Pondok Gede atau daerah perbatasan dengan Jakarta terjadi lantaran belum ada transportasi massal yang bisa dijangkau warga. Akibatnya, sebagian besar masyarakat menggunakan kendaraan pribadi.

"Warga baru mengandalkan Transjakarta di Halte Pinang Ranti, Jakarta Timur," kata Yayan, Ahad, 27 September 2015. Menurut dia, sebagian besar masyarakat dari Pondok Melati, Jatisampurna, dan Pondok Gede yang memiliki aktivitas di Jakarta terpaksa menggunakan kendaraan pribadi. (Baca: Kata Ahok, Ormas Galak Jitu Atasi Kemacetan Jakarta)

Akibatnya, terjadi kepadatan arus lalu lintas di sekitar Pondok Gede. Hal ini diperparah oleh sempitnya jalan layang Jatiwaringin yang berada di atas jalan tol Jakarta-Cikampek. Jalan layang selebar 8 meter itu tak mampu menampung kendaraan yang melintas, baik roda dua maupun roda empat. "Jalan arterinya sudah lebar, tapi jembatannya sempit," katanya.

Ia menyambut positif rencana pemerintah melebarkan jalan tersebut menjadi 16 meter, sehingga di titik itu arus lalu lintas menjadi lancar, baik ke arah Jakarta maupun ke Bekasi dari Kalimalang atau jalan tol. "Itu salah satu solusi mengurai kemacetan," katanya. (Baca: Ahok: Mohon Maaf, Jakarta Tambah Macet sampai 2018)

Yayan menambahkan, pihaknya mempertimbangkan akan menambahkan moda transportasi baru sebagai penumpang light rail transit (LRT) agar masyarakat tak bergantung pada kendaraan pribadi. Menurut dia, rencananya, halte kereta ringan itu dibuat di Jatibening, yang jaraknya sekitar 2 kilometer dari Jatiwaringin.

Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan pemerintah menyiapkan dana sebesar Rp 67 miliar untuk melebarkan jalan layang Jatiwaringin yang berada di atas jalan tol Jakarta-Cikampek. Dana itu bersumber dari APBD Kota Bekasi Rp 10 miliar, Jawa Barat Rp 27 miliar, dan Jakarta Rp 30 miliar. (Baca: Akses ke Jakarta Macet, Bekasi Bangun Jembatan Rp 67 Miliar)

ADI WARSONO

Simak juga:
Ketinggian Air Laut Meningkat, Jakarta Siaga Banjir Rob
Aneh, Panglima Boko Haram Tak Bisa Baca Al-Quran dan Mengaji

Berita terkait

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

23 hari lalu

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

Golkar mengajukan tiga nama di Pilkada Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

25 hari lalu

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, mengatakan 50 persen lebih warganya mudik ke kampung halaman

Baca Selengkapnya

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

25 hari lalu

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

Sudah ada tiga tokoh yang mendaftar untuk maju di Pilkada Kota Bekasi 2024 lewat PKB

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

35 hari lalu

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

Para tersangka pelaku pencampur BBM jenis Pertalite dengan air yang dikirim ke sebuah SPBU Kota Bekasi tersebut akan diancam pidana 6 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

7 Februari 2024

Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

Pengguna KRL berharap PT KAI serius memperbaiki fasilitas publik di stasiun Bekasi itu.

Baca Selengkapnya

Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

29 Januari 2024

Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

Dalam pertemuan tersebut para relawan cawapres Mahfud MD tersebut menemui Ketua Pengurus GOR Bulu Tangkis Smesh, Sugeng.

Baca Selengkapnya

Prabowo ke Pendukungnya: Ada yang Kasih Duit Terima Saja, Itu Uangmu, Hasil Korupsi

22 Januari 2024

Prabowo ke Pendukungnya: Ada yang Kasih Duit Terima Saja, Itu Uangmu, Hasil Korupsi

Prabowo Subianto mengatakan, masyarakat boleh menerima money politics atau serangan fajar saat hari pencoblosan Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Bekasi Bangun 10 Halte Bus Smart Modern, Fasilitas Lengkap Tapi Makan Jalur Pedestrian

18 Januari 2024

Pemkot Bekasi Bangun 10 Halte Bus Smart Modern, Fasilitas Lengkap Tapi Makan Jalur Pedestrian

Pemkot Bekasi membangun 10 halte bus dengan konsep smart modern, dilengkapi sejumlah fasilitas. Tapi ada yang memakan jalur pedestrian.

Baca Selengkapnya

Soal ASN Bekasi Pamer Jersey Nomor Dua, Camat Jatisampurna Sebut Disuruh Panitia

14 Januari 2024

Soal ASN Bekasi Pamer Jersey Nomor Dua, Camat Jatisampurna Sebut Disuruh Panitia

Bawaslu memiliki waktu 14 hari kerja atau hingga 23 Januari 2024 untuk menentukan apakah ada atau tidak pelanggaran netralitas ASN dalam kasus itu.

Baca Selengkapnya

TomTom Traffic Index: London Termacet di Dunia, Jakarta Nomor Berapa?

11 Januari 2024

TomTom Traffic Index: London Termacet di Dunia, Jakarta Nomor Berapa?

TomTom Traffic Index kembali menerbitkan hasil survey kemacetan lalu lintas di kota-kota besar di dunia. Ada Jakarta.

Baca Selengkapnya