Tiru Penertiban Kampung Pulo, Bekasi Terganjal Rusun

Reporter

Selasa, 29 September 2015 15:12 WIB

Petugas satpol pp membongkar bangunan yang berada di bantaran Kalimalang, Cipinang-Melayu Jakarta Timur, Rabu 4 Februari 2015. Bangunan milik warga tersebut akan dipergunakan untuk proyek jalan layang non tol (JLNT), Bekasi-Cawang-Kampungmelayu (Becakayu). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, berencana merelokasi ratusan warga yang bermukim di RW 1, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa). Namun proses relokasi warga yang tinggal di bantaran Kali Bekasi itu belum dapat dilakukan karena rusunawa belum tersedia.

"Baru satu rusun, yakni Rusun Bekasi Jaya, tapi sudah penuh," kata Kepala Dinas Tata Kota Bekasi Koswara, Selasa, 29 September 2015.

Saat ini terdapat sekitar 150 kepala keluarga yang sudah bermukim selama puluhan tahun di kampung yang kondisinya mirip Kampung Pulo itu. Lokasi itu menjadi langganan banjir ketika debit Kali Bekasi meningkat akibat kiriman air dari Bogor.

Pemerintah, ucap Koswara, sudah mensosialisasikan rencana relokasi kepada warga. Menurut dia, warga bersedia pindah, dengan catatan pemerintah menyediakan rusunawa. "Belum ada solusi, karena kami enggak punya rusun," ucapnya.

Kondisi ini berbeda dengan DKI Jakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, ujar Koswara, selalu menawarkan rusunawa setiap melakukan penertiban bangunan liar yang berdiri di tanah negara. Karena itu, pemerintah menunda dulu pembongkaran di titik tersebut sampai menunggu ada solusi.

Koswara menuturkan pemerintah berencana menertibkan bangunan liar di sepanjang Kali Bekasi mulai Jalan Cut Mutia hingga ke Jalan Juanda. Setelah ditertibkan, pemerintah akan membangun pedestrian di tepi kali tersebut. "Ada taman dan fasilitas jogging track," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memberikan sinyal akan tetap menertibkan bangunan liar di lahan negara tanpa harus membangun rumah susun terlebih dahulu. Soalnya, ucap dia, pemerintah mengalami kendala keterbatasan lahan untuk membangun rusun.

Namun Rahmat enggan memberikan kepastian kapan penertiban dimulai. "Pelan-pelan," ujar Rahmat.

ADI WARSONO

Berita terkait

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

14 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

16 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

18 hari lalu

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

Golkar mengajukan tiga nama di Pilkada Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

20 hari lalu

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, mengatakan 50 persen lebih warganya mudik ke kampung halaman

Baca Selengkapnya

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

20 hari lalu

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

Sudah ada tiga tokoh yang mendaftar untuk maju di Pilkada Kota Bekasi 2024 lewat PKB

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

23 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

25 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

30 hari lalu

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

Para tersangka pelaku pencampur BBM jenis Pertalite dengan air yang dikirim ke sebuah SPBU Kota Bekasi tersebut akan diancam pidana 6 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

34 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

36 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya