Setelah Putri Dibunuh, Sekolah Perketat Penjagaan Siswa

Reporter

Senin, 5 Oktober 2015 14:09 WIB

Rumah duka Putri Nur Fauziah (9), bocah perempuan yang ditemukan tewas di dalam kardus di Kampung Belakang, Kamal, Jakarta Barat. TEMPO/Diko Oktara

TEMPO.CO, Jakarta - Filar Fhitaloka, guru di SDN 05, mengatakan kini pihak sekolah memperketat pengawasan kepada para muridnya saat pulang sekolah. Hal ini menyusul kasus yang menimpa Putri Nur Fauzia, siswa mereka yang ditemukan tewas dibunuh di dalam kardus di bawah Jembatan Sahabat pada Jumat malam lalu.

“Sekarang sebelum pulang sekolah semua murid ditanya, apakah ada yang menjemput atau tidak,” ucap Filar, kepada Tempo, Senin, 05 Oktober 2015. (Baca: Pembunuhan Putri Kalideres, Kapolda Tito Duga Pelaku Pedofil)

Saat Tempo mendatangi SDN 05 Kalideres sekitar pukul 12.00, Tempo melihat beberapa guru menanyai setiap muridnya yang tengah berbaris menuju pagar sekolah untuk pulang. Dari informasi yang kami himpun, pada hari itu Kepolisian Resor Jakarta Barat juga hadir di sekolah untuk memberikan penyuluhan terkait dengan kasus pembunuhan Putri.

”Pihak polres memang datang untuk memberi penyuluhan tentang keamanan serta ikut kami untuk berdoa bersama di makam Putri,” kata Filar.

Kini, sedekat apa pun rumah murid dari sekolah, guru-guru tetap akan bertanya bagaimana cara para murid tersebut pulang. Filar menambahkan, jarak rumah yang dekat bukan jaminan para murid pulang ke rumah langsung dan aman dari bahaya. “Berkaca pada kasus Putri, rumahnya dekat dari sekolah, jalan kaki juga sampai, tapi nyatanya tetap butuh pengawasan,” ujar guru yang menjadi wali kelas korban ini.

Filar mengatakan bahwa orang tua diharapkan datang menjemput anaknya. Setidaknya ada yang menjemput sehingga bisa mengawasi gerak-gerik anak dan aktivitas anaknya. Selain itu, para murid pun juga diberi pemahaman mengenai keselamatan dan keamanan diri dari kepolisian dan juga pihak sekolah.

Putri Nur Fauzia merupakan anak perempuan berumur 9 tahun yang hilang sejak Jumat siang dan ditemukan tewas pada 22.30 di hari yang sama di kawasan Kampung Belakang, Kamal, Jakarta Barat. Saat mayat korban ditemukan, kondisi mayat ada di dalam kardus di bawah Jembatan Sahabat dengan kondisi kedua tangan dan kaki menekuk dililit lakban di depan dada. Menurut pemeriksaan, terdapat darah di kemaluan dan dubur korban. Diduga sebelum dibunuh, korban juga mengalami pelecehan seksual.

Putri dinyatakan hilang sebab tak kunjung pulang ke rumah dari sekolahnya di SD 05 pagi Kalideres. Padahal, biasanya pulang pada pukul 09.30 WIB. "Karena itu Jumat, jadi pulang cepet," kata paman korban, Abdul Khair, 43 tahun.

Abdul Kahir mengatakan kedua orang tua Putri telah berpisah sejak lama. Saat ini, korban tinggal bersama ibu dan neneknya di Rawa Lele, RT 006 RW 07, Kalideres. Pamannya menjelaskan Putri sosok yang terbuka. "Dia orangnya selalu bilang kalo ada apa-apa," katanya.

BAGUS PRASETIYO

Berita terkait

PAM Jaya: Penabrak Pipa Air di Puri Indah Harusnya Ganti Kerugian

21 November 2018

PAM Jaya: Penabrak Pipa Air di Puri Indah Harusnya Ganti Kerugian

Pipa air PT PAM Jaya di kawasan Puri Indah, Kembangan, Jakarta Barat bocor pada Rabu pagi tadi, 21 November 2018.

Baca Selengkapnya

King Mango Thai Habiskan 1 Ton Mangga Sehari

17 September 2017

King Mango Thai Habiskan 1 Ton Mangga Sehari

King Mango Thai, salah satu kuliner yang sedang hits di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Sidang Kasus Tenggelamnya Siswi Global Sevilla Periksa Terdakwa  

14 September 2017

Sidang Kasus Tenggelamnya Siswi Global Sevilla Periksa Terdakwa  

Setelah ditunda selama dua pekan, hari ini, PN Jakarta Barat kembali menggelar sidang kasus tenggelamnya siswi Global Sevilla School, Gaby.

Baca Selengkapnya

Penghuni Liar Direlokasi, Pemerintah Rehabilitasi SMP Negeri 22  

6 September 2017

Penghuni Liar Direlokasi, Pemerintah Rehabilitasi SMP Negeri 22  

Rehabilitasi gedung sebelumnya terhambat karena penghuni yang tinggal di tempat itu tidak mau pindah.

Baca Selengkapnya

First Sight Kedua, Ada Mella Jarsma dan Arrahmaiani  

6 September 2017

First Sight Kedua, Ada Mella Jarsma dan Arrahmaiani  

Museum Macan kembali sajikan karya seniman performatif. Seni performan juga akan didiskusikan.

Baca Selengkapnya

Top 5 Tekno Berita Hari Ini: Robot dan Teori Konspirasi Kiamat

24 Agustus 2017

Top 5 Tekno Berita Hari Ini: Robot dan Teori Konspirasi Kiamat

Top 5 Tekno berita hari ini dimulai dengan topik tentang robot dan teori konspirasi kiamat.

Baca Selengkapnya

Pemilik Sabu-sabu 60 Kilogram Sudah Diketahui

8 Agustus 2017

Pemilik Sabu-sabu 60 Kilogram Sudah Diketahui

Dua orang itu memang sudah lama dicurigai sebagai pengedar sabu-sabu.

Baca Selengkapnya

Pejabat Kelurahan Potong Gaji PPSU untuk Beli Televisi?  

3 Agustus 2017

Pejabat Kelurahan Potong Gaji PPSU untuk Beli Televisi?  

Inspektorat tengah menyelidiki laporan pemotongan gaji PPSU tersebut.

Baca Selengkapnya

Efek Novanto Tersangka, Politikus Ini Deklarasi Gerakan Golkar Bersih

25 Juli 2017

Efek Novanto Tersangka, Politikus Ini Deklarasi Gerakan Golkar Bersih

Doli Kurnia menyayangkan sikap para elit terkait kasus korupsi yang sedang membelit Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto.

Baca Selengkapnya

Tujuh Pelaku Perampokan di SPBU Daan Mogot Masih Buron  

22 Juli 2017

Tujuh Pelaku Perampokan di SPBU Daan Mogot Masih Buron  

Polisi meminta tujuh orang yang terlibat perampokan di SPBU Daan Mogot itu menyerahkan diri.

Baca Selengkapnya