Ketua Jakmania Bantah Sebarkan Pesan Penolakan Persib
Editor
Erwan hernawan tnr
Sabtu, 17 Oktober 2015 09:27 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah pesan berantai Ketua Umum The Jakmania Richard Ahmad tersebar di jejaring sosial sejak kemarin malam. Di dalam pesan itu, Richard mengajak seluruh Jakmania untuk menolak Persib bermain di Jakarta.
Setelah dikonfirmasi, Richard menyangkal telah membuat dan menyebarluaskan pesan penolakan tersebut. "Saya pastikan Itu bukan dari saya dan Jakmania," kata Richard saat dihubungi, Sabtu, 17 Oktober 2015.
Menurut dia, pesan penolakan ini disebarluaskan oleh seseorang yang mengatasnamakan dirinya dan suporter Persija itu. Tujuannya, kata dia, agar Jakmania terprovokasi, berujung bentrok dengan aparat hukum. "Kami yang rugi," ucap dia.
Karenanya, ia sudah meminta kepolisian untuk mengusut dan menemukan pembuat pesan provokatif itu. "Ini sedang ditelusuri oleh bagian intelejen," kata Richard.
Setelah berkomukasi dengan aparat hukum, Jakmania, ujar Richard, akan mematuhi aturan dan turut menyukseskan pertandingan final antara Persib versus Sriwijaya FC di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu besok. "Kami akan jaga kampung kami," ucap dia.
Ia juga mengimbau kepada setiap anggota di wilayah untuk tidak melakukan perbuatan yang merugikan Jakmania. "Jangan sampai terjadi sesuatu. Tidak ada mobilisasi," kata Richard.
Kepada suporter Persib dan Sriwijaya, Richard berharap mereka menjaga ketertibannya selama di Ibu Kota. "Untuk teman-teman suporter yang datang ke Jakarta, mereka harus patuhi norma dan aturan yang telah disepakati."
Kepolisian Daerah Metro Jaya bersama dengan pemerintah Jakarta, dan pemerintah Kota Bandung menggelar rapat koordinasi pengamanan pertandingan final piala presiden kemarin di gedung Polda Jakarta. Pemerintah Jakarta diwakili oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama sedangkan Ridwan Kamil mewakili pemerintah Kota Bandung.
Dalam rapat yang dipimpin Kepala Polda Metro, Inspetur Jenderal Tito Karnavian, polisi menjamin keamanan pertandingan final piala presiden. Karenanya untuk mengamankan jalannya pertandingan, polisi Jakarta akan menurunkan 10 ribu petugas.
ERWAN HERMAWAN