Petugas kepolisian membawa kotak usai menyisir tempat kejadian perkara ledakan bom di mall Alam Sutera, Tangerang, Banten, 28 Oktober 2015. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Tangerang - Polisi menduga ledakan bom di Mal Alam Sutera, Serpong, Tangerang Selatan, dilatarbelakangi pemerasan. LO, terduga pengeboman di toilet mal tersebut, sempat mengancam dan memeras pengembang Alam Sutera. "Pelaku meminta uang Rp 350 juta," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metro Tangerang Ajun Komisaris Besar Sutarmo kepada Tempo, Kamis, 29 Oktober 2015.
Ancaman itu dilayangkan pelaku setelah ledakan bom pertama di mal itu pada 9 Juli 2015. LO mengirimkan ancaman melalui surat elektronik. Isi surat elektronik itu adalah meminta uang Rp 350 juta dan kalimat berisi ancaman."Jika tidak, akan ada kerusakan lebih besar dan korban jiwa lebih banyak lagi," ucap sumber Tempo.
Pengembang Alam Sutera segera melaporkan ancaman itu ke polisi. Dan polisi pun langsung bergerak melacak pelaku. "Kami memancing dia keluar dengan melakukan komunikasi via dunia maya," tutur Sutarmo.
Ternyata, kata Sutarmo, sebelum bom meledak pada 9 Juli di toilet belakang restoran Gula Merah di Mal Alam Sutera, pelaku meletakkan bom serupa di Foodhall Mal Alam Sutera pada 6 Juli 2015. "Tapi bom belum sempat meledak," ucapnya.
Menurut Sutarmo, identitas pelaku sudah diketahui. Namun, karena sedang dilakukan pengembangan oleh Densus 88, pelaku belum ditangkap hingga ledakan bom yang kedua terjadi kemarin.