Ternyata Air Jakarta Rawan Tercemar Kotoran Manusia

Reporter

Editor

Bagja

Jumat, 30 Oktober 2015 12:30 WIB

Limbah busa memenuhi saluran Banjir Kanal Timur di kawasan pintu air BKT, Malaka Utara, Jakarta, (26/10). Pencemaran air tersebut disebabkan pembuangan limbah rumah tangga dan industri secara langsung ke sungai BKT. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir 9 juta penduduk Jakarta tak memiliki pembuangan air kotoran khusus. Mayoritas membuang limbah biologis dan kimiawi ke dalam septic tank konvensional atau secara terbuka di kali.

Jika pembuangan limbah dengan cara ini dibiarkan terus, air akan meresap ke tanah. Walhasil, air tanah tercemar. “Selama ini penduduk merasa aman karena septic tankmereka tak pernah penuh dan disedot,” kata pelaksana tugas Direktur Utama Perusahaan Daerah Pengolahan Air Limbah Jakarta, Junifer Panjaitan seperti dimuat Koran Tempo edisi Jumat, 30 Oktober 2015.

VIDEO: Jakarta Sulit Air Bersih, Ahok: Olah Air Limbah

Menurut Junifer, baru 4 persen atau 535 ribu penduduk Jakarta yang terlayani jaringan pipa pengolahan air limbah di Waduk Setiabudi, Jakarta Selatan. “Air olahan di instalasi ini bisa dipakai untuk sumber air kedua, untuk penyiraman tanaman atau air pencucian industri,” kata Junifer.

Pemerintah DKI Jakarta menargetkan jaringan pipa air limbah terkoneksi dengan semua rumah pada 2022. Kepala Badan Perencanaan Daerah Jakarta Tuty Kusumawati mengatakan DKI berencana membuat 14 zona pengolahan air limbah (sewerage system) lewat perpipaan.

Selain menekan tingkat pencemaran, pengolahan ini akan meningkatkan sumber air baku Jakarta. “Olahan air limbah jadi air baku, lalu diolah jadi air bersih,” kata Tuty.

BACA: Wagub Djarot: Jakarta Harus Olah Air Limbah Jadi Air Baku

Dua tahun mendatang, pemerintah akan membangun pengelolaan air limbah di Muara Angke, Pulogebang, Waduk Sunter, Kamal Pegadungan, dan Marunda. Pada 2017-2018, pembangunan dilanjutkan di Rorotan, Waduk Ulujami, Ragunan, Waduk Kampung Dukuh, dan Ceger. Tempat pengelolaan terakhir akan dibangun dalam skema kerja sama dengan Japan International Corporate Agency pada 2019, yaitu di Pluit dan Duri Kosambi.

Total biaya pembangunan mencapai Rp 70 triliun. Tuty merencanakan penggunaan ampas pengolahan limbah sebagai bahan energi listrik dan panas.

Kepala Dinas Tata Air Jakarta Tri Joko Sri Margianto mengatakan ada yang salah dengan siklus pemakaian air baku selama ini. Masyarakat terlalu bergantung pada ketersediaan air baku dari perpipaan dan air tanah.

BACA: Ahok: Perumahan Saya Mewah, Tapi Buang Limbah ke Laut

Mereka hanya diwajibkan membayar tagihan berlangganan air bersih tanpa diajak bertanggung jawab terhadap limpahan air kotoran sehari-hari. “Kesadaran masyarakat terhadap pembuangan air limbah rendah, tidak seperti di luar negeri,” kata dia.

Di negara tetangga, kata Joko, setiap penduduk ditarik pajak air limbah. Air tersebut dikelola bersamaan dengan sumber air bersih.

PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

2 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

5 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

6 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

8 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

10 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

5 Aktivis Lingkungan yang Dipidana Era Jokowi, Teranyar Daniel Frits

31 hari lalu

5 Aktivis Lingkungan yang Dipidana Era Jokowi, Teranyar Daniel Frits

Sejumlah aktivis lingkungan diduga dipidana karena aksi mereka.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

40 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

40 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

54 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya