TEMPO.CO, Jakarta - Ulah geng sepeda motor semakin kelewatan. Bukan hanya ugal-ugalan di jalan dan membikin onar, mereka acap berbuat kriminal. "Anggotanya anak-anak remaja. Kalau tidak ada uang, mereka bisa nekat berbuat kejahatan," kata Kepala Unit V Sub-Direktorat Reserse Mobil Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Handik Zusen, Rabu lalu.
Di Jakarta, kata Handik, kejahatan yang melibatkan anggota geng motor paling sering terjadi di Jakarta Timur. "Di tempat lain ada, tapi tidak banyak," ujarnya.
Handik mencontohkan tawuran di kolong jalan layang Pasar Rebo pada 4 Oktober lalu. Oktaf Andriyanto alias Poter tewas dan Calvin Faldi Mainaky menderita luka 17 tusukan. Sepeda motor Calvin hilang dibawa kabur pengeroyoknya.
Oktaf dan Calvin adalah pentolan geng motor Amerika, akronim Anak Merdeka Kalisari. Menurut Handik, Oktaf sudah lama dicari polisi karena beberapa kali berbuat kriminal. "Dia beberapa kali menodong dan merampok," tutur Handik.
Perkelahian yang menewaskan Oktaf itu melibatkan sedikitnya lima geng, yakni Dandre's, Gerbatus, Valem, Serdadu, dan Bedeng. Mereka bergabung mengeroyok geng Amerika. "Di kalangan mereka, geng Amerika ini cukup ditakuti karena terkenal garang," Handik menuturkan.
Awalnya, menurut Handik, geng Amerika nongkrong di Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Belakangan mereka lebih sering kelayapan ke banyak tempat. Jejak mereka tercium di Depok hingga Pondok Gede, Bekasi. Pada Juli lalu, geng ini ribut dengan geng motor lain di depan Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, yang merupakan pangkal tawuran Pasar Rebo.
Agar tak semakin merajalela, polisi mengawasi tempat-tempat yang dinilai rawan geng motor. Misalnya, Jalan Raya Taman Mini Indonesia Indah di Ceger, Cipayung, dan Jalan Raya Bogor di Pekayon, Pasar Rebo, yang kerap digunakan untuk arena balap liar. "Pokoknya, tempat-tempat kumpul mereka pasti kami pantau," ucap Handik.
AFRILIA SURYANIS