TEMPO.CO, Jakarta - Audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas laporan keuangan pemerintah DKI Jakarta 2014 berbuntut panjang. Gubernur Basuki Tjahaja Purnama melaporkan Ketua BPK Jakarta Efdinal ke Majelis Kehormatan Kode Etik instansi tersebut.
Ahok—panggilan akrab Gubernur Basuki—menganggap laporan audit itu secara terang-terangan menyerangnya ihwal pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras pada akhir 2014. “BPK DKI itu tendensius, buktikan saja di pengadilan," ujar Basuki di Balai Kota seperti dimuat Koran Tempo edisi Selasa, 3 November 2015.
Menurut Ahok, BPK sengaja mencari-cari kesalahan atas pembelian lahan seluas 37 hektare itu. BPK menyatakan pembelian itu merugikan negara Rp 191 miliar. Basuki pun menantang BPK menyelenggarakan audit investigasi pembelian senilai Rp 755 miliar itu.
Ketua BPK Jakarta Efdinal enggan menanggapi laporan Basuki itu. "Mohon maaf, saya tidak bisa menjawab sesuai harapan," kata dia melalui pesan pendek. “Biarlah semua ini berjalan sesuai mekanisme dan ketentuan yang ada di BPK.”
Ini hasil audit dan sanggahan Ahok:
BPK
Merugikan negara: Rp 191 miliar
Dasar: Tawaran Grup Ciputra 2013 Rp 15 juta per meter persegi
AHOK
Dalam satu tahun ada kenaikan NJOP 400 persen.
***
BPK
Harga Kemahalan Rp 484 miliar
Dasar: NJOP Jalan Tomang Utara Rp 7 juta
AHOK
NJOP Sumber Waras ikut ke Jalan Kyai Tapa Rp 20 juta seperti tertera dalam akta yang diterbitkan Kementerian Keuangan.
***
BPK
Anggaran Keliru
Dasar: Tanpa perencanaan dan anggaran memakai APBD Perubahan 2014.
AHOK
Disetujui DPRD dan tercantum dalam dokumen Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara.
ERWAN HERMAWAN
Berita terkait
Anggota Dewan Sebut Program Rice Cooker Gratis Kementerian ESDM Abal-abal, Harus Diaudit BPK
34 hari lalu
Program rice cooker gratis merupakan proyek hibah untuk rumah tangga yang diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2023.
Baca SelengkapnyaTerpopuler Bisnis: Maksud PUPR Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Kereta Ekonomi Generasi Baru
37 hari lalu
Berita terpopuler ekonomi bisnis sepanjang Jumat, 22 Maret 2024 yakni maksud PUPR sebut pembangunan IKN gerudukan dan was-was diperiksa BPK.
Baca SelengkapnyaTerkini: Prabowo Pernah Janji Bangun 3 Juta Rumah Gratis untuk Masyarakat, BPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN Sejak 2022
38 hari lalu
KPU menyatakan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) unggul dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBPK Sudah Mengaudit Proyek Gerudukan IKN sejak 2022, Ini Hasilnya
38 hari lalu
Pembangunan IKN di Kalimantan Timur yang dilakukan besar-besaran dan berkejaran dengan waktu,
Baca SelengkapnyaTerkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa
38 hari lalu
Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.
Baca SelengkapnyaPembangunan Infrastruktur di IKN Telan Biaya Rp 68 Triliun, PUPR Mengaku Was-was dengan Audit BPK
38 hari lalu
Kementerian PUPR mengaku was-was dengan audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) soal pembangungan Ibu Kota Nusantara atau IKN.
Baca SelengkapnyaPUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, Apa Maksudnya?
38 hari lalu
Direktur Bina Penataan Bangunan, PUPR, mengatakan pembangunan IKN dilakukan secara gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.
Baca SelengkapnyaKasus Suap Audit di Sorong, KPK Limpahkan Berkas Perkara Tiga Pejabat BPK ke Pengadilan Tipikor
39 hari lalu
KPK telah melimpahkan berkas perkara tiga pejabat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Papua Barat selaku penerima suap
Baca SelengkapnyaMenteri Sri Mulyani Laporkan Dugaan Korupsi Rp2,5 T di LPEI ke Jaksa Agung, Lembaga Apa Itu?
42 hari lalu
Menkeu Sri Mulyani menyerahkan laporan dugaan tindak pidana korupsi senilai Rp 2,5 triliun terkait penggunaan dana pada LPEI ke Jaksa Agung.
Baca SelengkapnyaAnggota BPK Nonaktif Achsanul Qosasi Didakwa Terima Suap Rp 40 Miliar Korupsi BTS, Siapa Nama Lain Pernah Disebut?
52 hari lalu
Selain anggota III BPK nonaktif Achsanul Qosasi yang sudah menjadi terdakwa, terdapat beberapa nama pernah terseret korupsi BTS. Siapa mereka?
Baca Selengkapnya