Peraturan Gubernur Ahok Soal Demo Direvisi, Bukan Dicabut

Reporter

Jumat, 6 November 2015 16:43 WIB

Ribuan buruh dipukul mundur oleh petugas kepolisian dengan menembakan gas air mata saat melakukan aksi demo di depan Istana Merdeka, Jakarta, 30 Oktober 2015. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah DKI Jakarta berencana merevisi Peraturan Gubernur Nomor 228/2015 tentang Pengendalian Pelaksanaan Penyampaian Pendapat di Muka Umum dan Ruang Terbuka. "Kami perbaiki," ucap Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Ratiyono di Balai Kota, Jumat, 6 November 2015.


Ratiyono mengatakan, perubahan peraturan bukan karena desakan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang menyarankan mencabut saja. "Setelah kami baca ulang ada yang belum pas," ucap mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga ini.


Menurut Ratiyono, ada beberapa pasal yang akan diubah. Seperti Pasal 4 yang membatasi demo hanya di parkir timur Senayan, DPR, dan silang selatan Monas. "Kami akan ubah redaksinya menjadi pemerintah Jakarta menyediakan lokasi di sana," katanya.


Meski diubah redaksionalnya, menurut dia, tujuannya tetap sama yakni membuat demo lebih tertib, tidak ada kemacetan, dan ekonomi tak terganggu. "Kami ingin didik para pengunjuk rasa agar mereka memanfaatkan fasilitas yang ada."

Selain diubah, ujar Ratiyono, ada juga pasal yang dihapus. Pasal itu yakni pasal 6 ayat 5 yang melarang demonstrasi menggelar konvoi. Karena dalam Undang-Udang Nomor 9/1998 pawai atau konvoi diperbolehkan.

Ia mengatakan rencana revisi Pergub demo ini akan dikomunikasikan dahulu dengan Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan. "Kami yang berinisiatif mengubahnya," ucap Ratiyono.

Peraturan demo dikeluarkan pemerintah Jakarta akhir Oktober, langsung menimbulkan pro dan kontra. Anggota DRPD Prabowo Soenirman menyebut Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai pemimpin yang tak mau dikritik, karena menerbitkan Pergub demo. "Ahok ini enggak mau dikecam," ucap dia.


Menurut dia, peraturan pembatasan demo ini sengaja diterbitkan Ahok agar eletabilitas dia tak menurun menjelang pemilihan kepala daerah 2017.


Advertising
Advertising

ERWAN HERMAWAN

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

5 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

6 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

6 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

7 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

13 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

14 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

14 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

14 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

14 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

42 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya