TIM Dikelola UPT, Dinas Pariwisata: Siapa pun Harus Bayar  

Reporter

Senin, 9 November 2015 13:01 WIB

Para seniman melakukan unjuk rasa `Ngaben Kebudayaan` untuk menolak penyerahan Taman Ismail Marzuki kepada Unit Pengelola Teknis bentukan Pemprov DKI, Cikini, Jakarta, 6 November 2015. TEMPO/LUHUR TRI PAMBUDI

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Purba Hutapea menyatakan pengelolaan urusan kesenian dan kebudayaan di Taman Ismail Marzuki (TIM) sepenuhnya menjadi tugas dan tanggung jawab Dewan Kesenian Jakarta (DKJ). "Mengelola unit pengelola teknis (UPT) dan mengelola kesenian adalah sesuatu yang berbeda," kata Purba saat dihubungi pada Senin, 9 November 2015.

Menurut Purba, tugas UPT yang rencananya akan mengambil alih TIM dari Badan Pengelola Pusat Kesenian Jakarta (BP PKJ) adalah mengelola hal-hal yang tidak berkaitan dengan kesenian secara langsung.

"UPT nantinya akan mengelola sewa-menyewa gedung teater serta mengelola parkir, taman, cleaning service, dan satpam. Kalau substansinya, baru DKJ. Apa urusannya UPT dengan seni?" ucap Purba.

Purba pun berujar, sejak dulu, BP PKJ juga bekerja sama dengan DKJ dalam pengelolaan urusan kesenian dan kebudayaan. "Dari dulu yang mengurus DKJ. Pengelola sama sekali tidak intervensi dalam urusan kesenian. Seribu persen kami tidak ikut campur, bukan hanya 100 persen," tutur Purba.

Menurut Purba, DKJ merupakan lembaga independen dan mandiri yang sudah puluhan tahun berdiri. "Di sanalah seniman berada dari tujuh cabang seni, seperti seni tari, patung, dan peran. Kuratornya juga mereka, yang membina, yang memberi saran-saran," kata Purba.

Purba pun membantah anggapan para seniman bahwa pengelolaan TIM akan lebih komersial apabila diambil alih UPT. "Di sana sudah jelas ada retribusi. Siapa pun yang pakai ruang teater, kecil atau besar, harus bayar. Presiden pun pakai harus bayar," ucapnya.

Namun, apabila masyarakat ingin meminta keringanan biaya sewa, pengelola akan mengabulkannya sesuai dengan mekanisme yang tepat. "Kalau sifatnya sosial, bisa minta keringanan, bahkan bisa minta gratis," ujar Purba.

Pada Selasa besok, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan pergantian pengelolaan TIM dari BP PKJ ke UPT. Para seniman TIM pun memprotes rencana tersebut. Menurut mereka, sistem kerja UPT terlalu materialistis dan merugikan seniman karena mereka akan disamakan dengan masyarakat umum sehingga tetap dikenai tarif untuk setiap aktivitas kesenian di area TIM.

Mereka juga menilai struktur kepengurusan UPT tidak pas untuk mengelola pusat kesenian. Selain itu, pegawai UPT yang berstatus pegawai negeri sipil tidak punya latar belakang kesenian. Kekhawatiran akan diberlakukannya jam kerja hanya sampai pukul 16.00 pun muncul dari para seniman jika TIM dikelola UPT. Sebab, kegiatan kesenian banyak berlangsung pada malam hari.

ANGELINA ANJAR SAWITRI




Berita terkait

Festival Merayakan Gastronomi Indonesia Dibuka, Ada Kuliner Khas Samosir hingga Papua

3 Februari 2024

Festival Merayakan Gastronomi Indonesia Dibuka, Ada Kuliner Khas Samosir hingga Papua

Festival Merayakan Gastronomi Indonesia berlangsung 2-11 Februari 2024 di Taman Ismail Marzuki.

Baca Selengkapnya

Utak-atik Anggaran Bansos Dadakan

31 Januari 2024

Utak-atik Anggaran Bansos Dadakan

Pemerintah kembali mengumumkan program bansos baru menjelang Pemilu 2024. Kali ini bernama BLT Mitigasi Risiko Pangan.

Baca Selengkapnya

Tarif Sewa Teater TIM dan Gedung Kesenian Naik, Seniman Cemas Efek ke Penonton

16 Januari 2024

Tarif Sewa Teater TIM dan Gedung Kesenian Naik, Seniman Cemas Efek ke Penonton

Tarif sewa Teater Besar TIM kini mencapai Rp 50 juta per hari. Simak rincian tarif penyewaan gedung yang dikelola Dinas Kebudayaan DKI.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Naikkan Tarif Sewa Gedung Pertunjukan, Sejumlah Seniman Merasa Tak Dilibatkan

16 Januari 2024

Pemprov DKI Naikkan Tarif Sewa Gedung Pertunjukan, Sejumlah Seniman Merasa Tak Dilibatkan

Kenaikan tarif sewa gedung pertunjukan di Jakarta diatur Perda Retribusi Daerah yang diusulkan pada era pemerintahan Gubernur DKI Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Selain Stadion Seperti JIS, Anies Janji Akan Bangun Perpustakaan Seperti di TIM di Berbagai Daerah

15 Januari 2024

Selain Stadion Seperti JIS, Anies Janji Akan Bangun Perpustakaan Seperti di TIM di Berbagai Daerah

Calon presiden Anies Baswedan berjanji akan membangun perpustakaan seperti di TIM di berbagai daerah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Dinas Kebudayaan DKI Naikkan Tarif Sewa Gedung Pertunjukan Seni Budaya, TIM Rp 50 Juta per Hari

15 Januari 2024

Dinas Kebudayaan DKI Naikkan Tarif Sewa Gedung Pertunjukan Seni Budaya, TIM Rp 50 Juta per Hari

Dinas Kebudayaan DKI memberlakukan tarif baru sewa gedung pertunjukan seni budaya. Sewa teater besar TIM capai Rp 50 juta per hari.

Baca Selengkapnya

Pasang Badan buat Prabowo

11 Januari 2024

Pasang Badan buat Prabowo

Para pendukung Prabowo pun merespons acara itu dengan ramai-ramai mengunggah konten beraroma kesedihan.

Baca Selengkapnya

Jakarta Art House Gelar Mamma Mia! The Musical

3 Januari 2024

Jakarta Art House Gelar Mamma Mia! The Musical

"Mamma Mia! The Musical ini dilaksanakan pada tanggal 22-23 desember untuk merayakan Hari Ibu

Baca Selengkapnya

Penjelasan Penulis Agus Noor Dipanggil Polisi Pasca-Pentas Musuh Bebuyutan

8 Desember 2023

Penjelasan Penulis Agus Noor Dipanggil Polisi Pasca-Pentas Musuh Bebuyutan

Pemanggilan berpangkal kepada peristiwa sesaat sebelum Musuh Bebuyutan yang ditulis Agus Noor dan dilakoni Butet Kartaredjasa dipentaskan 1 Desember.

Baca Selengkapnya

Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

7 Desember 2023

Butet Kartaredjasa Terintimidasi, Bagaimana Cara Mengurus Perizinan Pentas Seni?

Butet Kartaredjasa menyebut bahwa pementasan seninya diintervensi oleh pihak kepolisian karena larangan menampilkan satir politik.

Baca Selengkapnya