Banyak Markup, Ahok Pangkas Anggaran Dinas Pariwisata

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 20 November 2015 07:02 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan anggaran yang akan dialokasikan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun depan akan dipangkas. Hal tersebut, menurut Ahok, dilakukan karena Disparbud dianggap terlalu menghambur-hamburkan anggaran pada tahun-tahun sebelumnya.

"Tahun 2014, mereka pesta pora tuh bikin festival Rp 1,2 triliun lebih. Tahun 2015, Rp 700 miliar lebih kami potong. Bikin Festival Kota Tua, Rp 5 miliar, Rp 10 miliar, apa-apaan? Makanya, pada 2016, dinasnya aja bisa tinggal Rp 150 miliar. Kalau tambah suku-suku dinas sekitar Rp 9-10 miliar, Saya kira Disparbud mungkin di bawah Rp 300 miliar tahun depan," ucap Ahok.

Ahok mengaku festival-festival yang diadakan Disparbud pada tahun-tahun lalu sebenarnya tidak ada salahnya. "Saya bukan antifestival. Saya bukan antievent. Yang saya anti itu markup dengan para EO (event organizer). Sekarang prioritas kami evaluasi yang terlalu banyak markup," tutur Ahok.

Menurut Ahok, dengan diselenggarakannya sebuah kegiatan oleh EO, peluang terjadinya markup menjadi lebih besar. Ahok mencontohkan sebuah pergelaran seni yang diselenggarakan di Taman Ismail Marzuki. "Karena pakai EO, pada waktu lelang, mereka memasukkan biaya sewa Teater Besar Jakarta sebesar Rp 300-400 juta. Sekarang saya tanya, ada enggak sih pemerintah bikin acara di gedungnya sendiri tapi bayar? Dalam perda, enggak ada," kata Ahok.

Karena itu, Ahok mengaku akan menyelidiki adanya markup yang tidak bisa diusut karena yang menyelenggarakan kegiatan selama ini adalah EO. "Kenapa enggak ketemu kasus seperti ini? Karena lewat EO. Kan EO yang menang. Ke depan, kami enggak mau lagi. Pokoknya, yang namanya rutin-rutin, enggak ada EO-EO-an deh. Persoalan di DKI itu enggak ada yang susah. Yang susah itu ngadepin orang-orang pintar, pura-pura sopan, tapi markup," ucapnya.

Selain itu, Ahok ingin Disparbud berfokus pada peremajaan dan perawatan museum-museum yang ada di Jakarta. "Museum kita kan lembap. Ada juga yang tergenang. Masak, museum enggak bisa bikin selokan terus kasih pompa? Malah bikinnya festival, event Rp 3 miliar, Rp 5 miliar, aduh. Kemarin aja, Disparbud hampir Rp 300 miliar lho untuk sesuatu yang enggak pantes. Nah, itu yang harus kuat-kuatan," ujar Ahok.

Ahok pun menegaskan, pada pembahasan kebijakan umum anggaran (KUA) dan plafon prioritas anggaran sementara (PPAS) pekan ini, satuan kerja perangkat daerah harus membuat rencana anggaran program-programnya sesuai dengan prioritas. "Saya bilang sama dinasnya, kenapa Anda tidak pelototin? Mereka berpikir saya enggak mungkin periksa. Tahun 2015, kenapa saya enggak periksa? Ya, saya enggak mau ribut sama DPRD, ribut sama mereka, ribut sama Mendagri. Tapi, begitu masuk 2016, saya periksa nih," tutur Ahok.

ANGELINA ANJAR SAWITRI




Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

1 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

4 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

5 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

8 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

10 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

12 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

28 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

39 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

39 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya