Dari 'Mama Minta Pulsa', Terkuak Geng Pemalsu KTP & Ijazah  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Minggu, 22 November 2015 19:04 WIB

Polisi menunjukkan dokumen penting palsu yang dibuat WG, di Polsek Sepatan, Tangerang, Banten, 31 Oktober 2014. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Polda Metro Jaya menangkap 23 orang yang diduga terlibat dalam pembuatan dokumen palsu di Pasar Pramuka Pojok, Jalan Selemba Raya, Jakarta Pusat pada Sabtu, 21 November 2015. Dari jumlah itu delapan diantaranya ditetapkan sebagai tersangka. Mereka diduga kuat sebagai pembuat dokumen palsu.


Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan, mereka yang ditangkap itu adalah pembuat dokumen, pemesan, dan calo yang menghubungak pemesan dan pembuat.


Dokumen yang dipalsukan bermacam-macam. Mulai dari kartu tanda penduduk, kartu keluarga, ijazah dampai sertifikat rumah. Bahkan satu calon kosumen yang ditangkap mengaku ingin membuat surat cerai palsu. "Surat itu untuk ditunjukan kepada kekasih gelapnya bahwa ia sudah bercerai, padahal belum," katanya.


Selain konsumen, juga turut diamankan orang-orang berperan sebagai perantara atau calo. Menurut pengakuan tersangka pemilik kios bernama Dedi, 35 tahun, hanya ada dua cara konsumen membuat dokumen palsu, datang langsung atau melalui calo. "Kalau melalui calo, nanti hasilnya dibagi dua," ia menjelaskan.

Lokasi di Pasar Pramuka Pojok tersebut memang bukan tempat yang asing bagi para pelaku yang ingin memalsukan dokumen. Dari keterangan polisi diketahui biaya sewa untuk sebuah kios di tempat tersebut sebesar Rp 1.5 Juta per bulan.

Meski lokasi tersebut pernah ada penangkapan oleh polisi, para pelaku seakan masih saja menjadikan lokasi itu sebagai tempat pembuatan dokumen palsu. "Sekarang yang harus dipikirkan langkah preventif, agar tempat itu tidak lagi dijadikan tempat membuat dokumen palsu," ucap Herry Heryawan.


Para pemalsu dokumen yang ditangkap di Pasar Pramuka Pojok itu ternyata memiliki kaitan dengan jaringan penipuan SMS "Mama Minta Pulsa" yang berhasil dibekuk beberapa waktu lalu. "Ini pengembangan dari kasus mama minta pulsa," kata Kepala Unit III Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Komisaris Jerry Siagian saat ditemui di Polda Metro Jaya pada Minggu 22 November 2015.

Jerry mengungkapkan bahwa para pemalsu dokumen inilah yang membantu para pelaku "Mama Minta Pulsa" untuk membuka rekening Bank di Jakarta. Para pelaku diketahui memasang tarif sebesar Rp 2,5 Juta untuk setiap orderan membuka rekening bank palsu yang mereka terima dari sindikat mama minta pulsa.


Advertising
Advertising

DIKO OKTARA





Berita terkait

27 WNI di Malaysia Dipenjara Tiga Bulan Atas Kepemilikan KTP Palsu

6 Maret 2023

27 WNI di Malaysia Dipenjara Tiga Bulan Atas Kepemilikan KTP Palsu

27 WNI dijatuhi hukuman tiga bulan penjara oleh tiga Pengadilan Negeri di Petaling Jaya, Malaysia karena kedapatan memiliki kartu identitas palsu.

Baca Selengkapnya

Kabareskrim: Paspor Hendro Leonardi yang Digunakan Adelin Lis Terbit pada 2017

21 Juni 2021

Kabareskrim: Paspor Hendro Leonardi yang Digunakan Adelin Lis Terbit pada 2017

Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Agus Andrianto mengungkapkan jika paspor atas nama Hendro Leonardi terbit pada 2017. Hendro merupakan nama lain yang digunakan oleh Adelin Lis, terpidana kasus pembalakan liar saat masih menjadi buronan.

Baca Selengkapnya

Revisi Kartu Prakerja, Ada Ancaman Pidana Hingga Ganti Rugi

10 Juli 2020

Revisi Kartu Prakerja, Ada Ancaman Pidana Hingga Ganti Rugi

Presiden Jokowi merevisi aturan kartu prakerja yang bisa menjerat pelaku pemalsuan identitas dengan ancaman pidana.

Baca Selengkapnya

Begini Modus Koboi Kemang Palsukan Identitas di STNK Lamborghini

27 Desember 2019

Begini Modus Koboi Kemang Palsukan Identitas di STNK Lamborghini

Koboi Kemang Abdul Malik diketahui memalsukan identitas untuk mendaftarkan mobil Lamborghini miliknya.

Baca Selengkapnya

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

29 Juni 2019

Viral Perumahan Mewah di Atas Mal Thamrin City, Aturannya?

Thamrin City di Jakarta Pusat, rupanya bukan hanya tempat pusat belanja atau mal tapi di atas atapnya terdapat kompleks perumahan mewah dua lantai.

Baca Selengkapnya

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

6 Desember 2018

Crane Ambruk di Kali Sentiong, Lurah Kebun Kosong: Ada Ganti Rugi

Lurah Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Samsul Ma'arif, mengatakan korban crane ambruk bakal memperoleh ganti rugi dari kontraktor.

Baca Selengkapnya

Ini Dua Alasan Ratna Sarumpaet Ajukan Jadi Tahanan Kota

7 Oktober 2018

Ini Dua Alasan Ratna Sarumpaet Ajukan Jadi Tahanan Kota

Menurut kuasa hukum Ratna Sarumpaet, Insank Nasrudin, kliennya dapat lebih mudah berobat ke rumah sakit bila menjadi tahanan kota.

Baca Selengkapnya

Kapolda Metro Jaya Instruksikan Bentuk Satgas Berantas Preman

31 Agustus 2018

Kapolda Metro Jaya Instruksikan Bentuk Satgas Berantas Preman

Kapolda memerintahkan operasi besar-besaran menangkap preman menjelang penutupan Asian Games.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

13 Agustus 2018

Kebakaran di Matraman Tadi Pagi, 28 Rumah Ludes

Petugas hingga saat ini pun belum bisa memperkirakan berapa jumlah kerugian akibat kebakaran tersebut.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

13 Agustus 2018

Kebakaran di Matraman, 21 Mobil Pemadam Dikerahkan

Hingga berita ini diturunkan petugas masih mengatasi kebakaran itu dan belum ada laporan tentang korban jiwa.

Baca Selengkapnya