TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tetap yakin tidak ada kesalahan dalam pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras. Keyakinan itulah yang dia bawa saat menjalani pemeriksaan di Badan Pemeriksa Keuangan kemarin.
Saat bertemu dengan penyidik, Ahok mengajak anak buahnya yang membawa kamera video. Tujuannya adalah merekam proses pemeriksaan. Namun niatnya itu tidak terlaksana karena penyidik BPK melarang proses pemeriksaan direkamkan.
"Saya pernah bilang, BPK DKI tendensius menuduh saya kemahalan beli tanah ini dibanding NJOP. Kalau BPK mau membuktikan tidak ada sesuatu, berani enggak BPK kasih lihat pemeriksaan ini ke masyarakat?" kata Ahok saat ditemui di Balai Kota pada Selasa, 24 November 2015.
Menurut Ahok, dia sempat memaksa anak buahnya tetap diperbolehkan masuk untuk merekam. Namun penyidik justru semakin keras melakukan penolakan. "Sampai dia ngotot cari peraturan yang enggak jelas juga. Ya udah, saya mengalah daripada saya tolak (diperiksa) malah bisa kena pidana," ucap Ahok.
Ahok berujar, karena pelarangan tersebut, BPK-lah yang akhirnya melakukan pendokumentasian atas pemeriksaan tersebut. Namun BPK tetap harus menunjukkan rekaman pemeriksaannya kepada publik karena Ahok telah bersedia membuka rekaman pemeriksaan itu.
Ahok menganalogikan dirinya sebagai pasien yang diperiksa dokter. "Dokter boleh enggak buka record medis pasien? Enggak boleh. Tapi, kalau pasien mau dibuka, boleh enggak? Boleh dong," tutur Ahok.
Setelah pemeriksaan usai, kata Ahok, Biro Kominfomas mendapatkan panggilan telepon dari petugas BPK yang menyuruh menghapus video pelarangan yang sempat terekam dan telah diunggah di YouTube. "Saya bilang, ini BPK apa bukan? Kalau BPK resmi, suruh kirim surat dong," ucap Ahok.
Ahok menilai BPK sengaja memancing emosinya agar menolak diperiksa dan dianggap menghina BPK. "Mungkin mereka berharap, kalau enggak boleh direkam, staf saya enggak boleh masuk, saya marah, saya keluar," ujarnya.
Namun Ahok mengaku tidak terpengaruh dengan hal tersebut dan tetap kooperatif sampai pemeriksaan usai. "Tapi aku enggak. Aku baca, tanda tangan aja. Takut jebakan Betman, nih. Masalah Sumber Waras enggak masuk penjara, nanti gara-gara melawan BPK malah dipenjara," tutur Ahok berseloroh.
ANGELINA ANJAR SAWITRI